BEKASI — Pemerintah Kota Bekasi mulai mendistribusikan alat tes cepat Covid-19 menggunakan diagnostik antigen. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, menuturkan, saat ini pihaknya menyalurkan ke 43 puskesmas se-Kota Bekasi. Masing-masing puskesmas mendapatkan jatah 50 tes antigen.
“Kami misalnya distribusikan 50 dulu. Nanti pada saatnya sebelum habis, mereka harus ajukan lagi. Ada 43 puskesmas. 50 per puskesmas,” kata Tanti saat dihubungi wartawan, Senin (15/2).
Dia menerangkan, saat ini Pemkot Bekasi juga masih menggunakan alat rapid tes antibodi. Namun, penggunaan antigen akan diprioritaskan untuk warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19. “Prioritas digunakan untuk yang kontak erat dari yang terkonfirmasi. Kemudian, yang langsung ada keluhan juga,” jelasnya.
Adapun, lanjut Tanti, untuk melakukan pelacakan terhadap kasus baru pihaknya tetap menggunakan tes polymerase chain reaction (PCR) sebagai validasi diagnosa. Meski tes antigen dianggap akurat namun sebelum ada aturan secara tertulis maka tes tetap akan dilakukan dua kali lewat rapid dan swab PCR. “Yang pasti kami tetap lakukan antigen dan PCR di wilayah puskesmas,” jelasnya.
Saat ini, masih kata Tanti, Pemkot Bekasi memiliki stok alat tes antigen sebanyak 9.000 alat. Yang mana, sebanyak 5.000 merupakan pengadaan mandiri, sedangkan 5.000 lainnya berasal dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Ada 9.000. Karena kita sudah beli 5.000-an lalu di-drop BNPB 5.000an, dan sudah dipakai sekitar 1.000-an,” terangnya.
Sumber: republika.co.id
Yati
| #
Apakah melakukan tes PCR di kota bekasi berbayar?
Reply
Rio paryadi nata
| #
Buat kerja
Reply
Dina Tri Puspitasari
| #
Saya Dina mau bertanya untuk pcr apakah harus bayar atau ada yang gratis ya soalnya saya ingin pcr disuruh oleh tempat kerja saya
Reply