Reportase
Kegiatan Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi di Puskesmas Weoe
20 Juli 2017
Sesuai hasil kesepakatan agenda dan tempat kegiatan penilaian pra akreditasi, Puskesmas Weoe menjadi tuan rumah untuk kegiatan hari kedua, Rabu 20 Juli 2017. Kondisi pelaksanaan penilaian pra akreditasi pada hari kedua sedikit berbeda jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. Pertimbangan keterbatasan ruangan yang dimiliki Puskesmas Weoe, kegiatan penilaian terpaksa dilakukan di balai Desa Weoe yang terletak berseberangan dengan Puskesmas Weoe. Selain itu, hingga dilaksanakannya penilaian pra akreditasi, kepala puskesmas tidak berkesempatan untuk menghadiri kegiatan karena alasan kesehatan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, tim Puskesmas Panjatan II, akhirnya tiba di puskesmas tepat pukul 8.30 WITA. Sebelum kegiatan dimulai, ketika tiba di Puskesmas Weoe, tim Panjatan II berkesempatan meninjau tata graha puskesmas. Hasil pemantauan yang dilakukan, tim Panjatan II mengapresiasi kondisi tata ruangan dan alur layanan sudah terlihat lebih teratur jika dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya ketika belum mengikuti kaji banding ke Kabupaten Kulon Progo.
Setelah kurang lebih 30 menit berkeliling mengunjungi seluruh ruangan dan lingkungan puskesmas, tim Panjatan II selanjutnya menuju balai desa untuk melanjutkan kegiatan. Seremonial pembukaan kegiatan penilaian pra akreditasi dimulai pada 09.00 WITA bertempat di balai desa Weoe dan dihadiri juga oleh perwakilan kelompok kerja (pokja) akreditasi Puskesmas Namfalus dan Betun.
Penyambutan kedatangan tim Panjatan II dilakukan oleh Puskesmas Weoe melalui seremonial adat masyarakat Malaka dengan pengalungan selendang sebagai tanda ucapan selamat datang dan kekeluargaan. Dalam sambutannya, Elias selaku koordinator Puskesmas Weoe mengucapkan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi tim Puskesmas Panjatan II Kabupaten Kulon Progo bersama Dinas Kesehatan Kulon Progo yang sudah bersedia untuk datang ke Puskesmas Weoe meskipun kegiatan penilaian tidak dilaksanakan di puskesmas seperti dua puskesmas lainnya. Elias juga menambahkan bahwa Puskesmas Weoe terus berbenah meskipun dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kendala baik dari sisi finansial maupun kelengkapan prasarana. Selain itu, beberapa staf sempat mengalami demotivasi namun melalui upaya yang luar biasa dari Dinkes Kabupaten Malaka, seluruh staf puskesmas Weoe akhirnya berkomitmen menuju akreditasi pada Oktober 2017. Sebagai bentuk ucapan selamat datang bagi peserta, staf Puskesmas Weoe membuktikan komitmen mereka untuk akreditasi dengan menyanyikan mars Puskesmas Weoe.
Setelah acara pembukaan, tim pendamping akreditasi yang terdiri atas empat orang selanjutnya membagi diri menjadi 3 kelompok sesuai pokja I administrasi dan manajemen, pokja II upaya kesehatan masyarakat dan pokja III upaya kesehatan perorangan.
Kegiatan self assessment dimulai pada 09.45 sampai 17.00 WITA. Sebelum melanjutkan penilaian dan diskusi untuk bab II, V dan VIII, perwakilan tiga puskesmas terlebih dahulu menyerahkan dokumen yang sudah diperbaiki sesuai rekomendasi tim Panjatan II pada hari sebelumnya. Fokus kegiatan self assessment hari kedua adalah pada elemen penilaian pada bab 2 tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas (KMP); bab 5 tentang kepemimpinan dan manajemen program puskesmas (KMPP) dan bab 8 tentang manajemen penunjang layanan klinis (MPLK). Kegiatan self assessment ini dilaksanakan berdasarkan elemen penilaian yang telah ditetapkan dalam buku pedoman akreditasi puskesmas. Setiap elemen penilaian diberikan skor sesuai dengan kondisi yang ada. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa selama proses penilaian, setiap pokja melakukan diskusi interaktif untuk penyamaan persepsi dan menentukan solusi bersama-sama terhadap kendala yang dihadapi selama penyusunan dokumen.
Dari pantauan terhadap proses penilaian pra akreditasi pada hari kedua, ditemukan beberapa kemajuan di setiap pokja. Peserta sudah lebih memahami tentang dokumen dan elemen penilaian. Walaupun demikian, setelah melakukan penilaian terhadap elemen akreditasi ditemukan bahwa skor penilaian masing-masig puskesmas masih belum mencapai batas status akreditasi dasar khususnya pada bab II dan bab V seperti terlampir pada tabel berikut;
Tabel Hasil Penilaian Pra akreditasi Puskesmas Kabupaten Malaka
Bab | Capaian Betun | Capaian Namfalus | Capaian Weoe | Dasar |
II | 33.88% | 32.23% | 34.71% | ≥ 75% |
V | 22.77% | 16.83% | 27.72% | ≥ 60% |
VIII | 42.15% | 50.75% | 52.63% | ≥ 20% |
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa beberapa kondisi menjadi kendala dalam persiapan akreditasi seperti :
- Uraian tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang berkait dengan struktur organisasi Puskesmas Program dan kegiatan tidak memiliki bukti telusur
- Belum dilakukan kajian terhadap struktur organisasi puskesmas secara periodik
- Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab UKM Puskesmas belum mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik lintas program maupun lintas sektor untuk berperan serta aktif dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
- Penanggung jawab UKM Puskesmas memberikan arahan kepada pelaksana untuk pelaksanaan kegiatan.
Kendala yang ditemukan tersebut, menurut tim Panjatan II bisa dilengkapi dan diperbaiki setelah penilaian selesai. Setelah evaluasi akhir, kegiatan penilaian pra akreditasi dilanjutkan dengan penggalangan komitmen bersama untuk memperbaiki kelengkapan dokumen. Semua puskesmas berkomitmen untuk melengkapi yang dibutuhkan dan memperbaiki dokumen sesuai rekomendasi tim Panjatan II. Setelah penggalangan komitmen kegiatan penilaian pra akreditasi diakhiri dengan doa bersama.