Reportase
Kegiatan Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi Puskesmas dalam Program Sister Dinkes dan Puskesmas Kabupaten Malaka
31 Juli – 4 Agustus 2017
Kegiatan pendampingan akreditasi gelombang III dilaksanakan pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2017. Gelombang III yang diberangkatkan menuju Kabupaten Malaka terdiri atas pendamping PKMK UGM sebanyak 3 orang dan tim sister Dinkes beserta Puskesmas Sentolo, Puskesmas Kalibawang, dan Puskesmas Nanggulan Kabupaten Kulon Progo yang berjumlah 12 orang. Senin (31 Juli-2017), tim gelombang III melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Kupang dan menginap semalam di Kupang kemudian melanjutkan perjalanan menuju Atambua pada keesokan harinya.
Tim pendamping gelombang III tiba di Atambua pukul 09.10 WITA dan selanjutnya menempuh perjalanan darat menutu Kabupaten Malaka.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam 40 menit, tim akhirnya tiba di Betun Ibu Kota Kabupaten Malaka. Setelah mengurus akomodasi penginapan dan makan siang bersama pimpinan dan staf Dinas Kesehatan Malaka, tim selanjutnya lapor diri kepada Wakil Bupati Kabupaten Malaka. Ketua tim memberi kesempatan untuk memperkenalkan anggota tim yang datang sembari menjelaskan tujuan kedatangan kepada Bupati Kabupaten Malaka, yang diwakili oleh wakil Bupati Kabupaten Malaka yaitu Bapa Drs. Daniel Asa.
Kegiatan selanjutnya adalah rapat koordinasi untuk menentukan susunan kegiatan pendampingan dan Self Assessment (SA) yang akan dilakukan 2 hingga 3 Agustus 2017 yang bertempat di Dinas Kesehatan Malaka. Rapat koordinasi dipimpin oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan drg. Febriana M Seran dan dihadiri oleh semua perwakilan tiap puskesmas binaan gelombang III.
Berdasarkan kesepakatan bersama diperoleh hasil rapat sebagai berikut:
- Self Assesment
- 2 Agustus 2017
- Kelompok Puskesmas Sentolo I
- Lokasi : Puskesmas Tunabesi
- Pendamping : Puskesmas Sentolo I serta Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan Malaka.
- Peserta : Puskesmas Tunabesi (Pokja I,II dan III) dan Puskesmas Kaputu (Pokja I,II dan III).
- Kelompok Puskesmas Kalibawang
- Lokasi : Puskesmas Nurobo
- Pendamping : Puskesmas Kalibawang serta Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan Malaka.
- Peserta : Puskesmas Nurobo (Pokja I,II dan III) dan Puskesmas Sarina (Pokja I, II, dan III).
- Kelompok Puskesmas Nanggulan
- Lokasi : Puskesmas Oekmurak
- Pendamping : Puskesmas Nanggulan serta perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan Malaka.
- Peserta : Puskesmas Oekmurak (Pokja I,II dan III) dan Puskesmas Wekmidar (Pokja I,II dan III)
- Kelompok Puskesmas Sentolo I
- 3 Agustus 2017
- Kelompok Puskesmas Sentolo I
- Lokasi : Puskesmas Kaputu
- Pendamping : Puskesmas Sentolo I serta Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan Malaka.
- Peserta : Puskesmas Tunabesi (Pokja I,II dan III) dan Puskesmas Kaputu (Pokja I,II dan III).
- Kelompok Puskesmas Kalibawang
- Lokasi : Puskesmas Sarina
- Pendamping : Puskesmas Kalibawang serta Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan Malaka.
- Peserta : Puskesmas Nurobo (Pokja I,II dan III) dan Puskesmas Sarina (Pokja I, II, dan III).
- Kelompok Puskesmas Nanggulan
- Lokasi : Puskesmas Wekmidar
- Pendamping : Puskesmas Nanggulan serta perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan Malaka.
- Peserta : Puskesmas Oekmurak (Pokja I,II dan III) dan Puskesmas Wekmidar (Pokja I,II dan III)
- Kelompok Puskesmas Sentolo I
- 2 Agustus 2017
- Penyampaian Hasil Self Assessment (SA), Evaluasi dan rekomendasi
Hasil Self Assessment, evaluasi dan rekomendasi dilakukan pada masing-masing puskesmas dikarenakan jarak tempuh puskemsas cukup jauh. Hasil SA, evaluasi dan rekomendasi dipaparkan pada 4 Agustus 2017 setelah Penilaian SA telah selesai dilaksanakan.
Dalam rapat koordinasi tersebut juga hadir Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Emma M.F Simanjuntak, SKM, MScPH. Dalam sambutannya, Simanjuntak menyampaikan bahwa akreditasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tingkat dasar sehingga hal yang paling ditekankan dalam pelaksanaan akreditasi ini adalah komitmen dari setiap tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas. Akreditasi merupakan output yang diharapkan, tetapi hal yang paling penting yang harus ditekankan dalam menjalani proses adalah tercapainya standar pelayanan yang dapat diberikan kepada masyarakat.
Simanjuntak juga menambahkan “Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten tidak dapat mengubah keadaan dari puskesmas jika bukan puskesmas sendiri yang memiliki keinginan kuat untuk maju dalam segala hal, termasuk pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Semua upaya yang dilakukan oleh Bupati, termasuk dalam kegiatan pendampingan akreditasi oleh tim sister dari Dinas Kesehatan Kulonprogo ini adalah untuk keuntungan puskesmas itu sendiri”.
Setelah dilakukan kesepakatan bersama, kegiatan pun ditutup pukul 16.15 WITA, dan dan tim pendamping kembali ke penginapan.
Kontributor : Nurul Ayni, MPH, Ahmad Y. Noor M. Humkes