ENREKANG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel dan Dinas Kesehatan Enrekang menggelar workshop dukungan aksebilitas layanan rehabilitasi melalui pojok konseling adiksi.
Workshop tersebut digelar di Aula Hotel Sabindo, Jl Arif Rahman Hakim, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang, Selasa (8/8/2017).
Acara dihadiri oleh Kepala Bidang rehabilitasi BNN Sulsel, Sudarianto dan diikuti oleh kepala puskesmas se-Kabupaten Enrekang, pemegang program Nafza dan bidan desa.
Dalam acara tersebut, Kepala Dinkes Marwan Ganoko mengatakan, Enrekang adalah kabupaten yang rawan kasus narkoba.
Itu dikarenakan posisinya diapit oleh kabupaten yang terindikasi sebagai pemasok narkoba yaitu Kabupaten Sidrap, Pinrang dan Tana Toraja.
“Kita harus fokus melakukan pencegahan dan penanganan narkoba menuju Enrekang Bebas Narkoba,” kata Marwan Ganoko.
Ia menjelaskan, setiap tahun kasus narkoba di Enrekang terus meningkat, untuk itu akan dibuat Pojok Konseling Adiksi di setiap desa.
Kabid Rehabilitasi BNN Sulsel Sudarianto berharap keberadaan pojok konseling adiksi dapat membantu pecandu lepas belenggu narkoba.
“Pondok ini sangat penting, untuk membantu para korban lepas dari masalahnya,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, para peserta diajarkan cara menangani para korban adiksi di pojok konseling sebelum direhabilitasi.(*)
Sumber: tribunnews.com