Reportase
Sosialisasi dan Workshop Kedua
Pembahasan Draft Dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan
Kabupaten Bengkayang
Rabu 19 Oktober 2017
Penyusunan dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan (RAD-K) Kabupaten Bengkayang seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa sangat diperlukan peran serta rekan-rekan di Kabupaten Bengkayang. Dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan (RAD-K) Kabupaten Bengkayang juga diharapkan mampu menyesuaikan dengan kondisi setempat di Kabupaten Bengkayang.
Agar dapat menghasilkan dokumen yang diharapkan, maka dilakukan sosialiasi dan workshop kedua untuk penyempurnaan dokumen. Kegiatan sosialiasi dan workshop pertama-tama dilakukan pembukaan dengan sambutan dari Kepala Bappeda (Drs. Pinus Samsuddin, M. Si), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang (Drs. Stefanus Salikin, M. Si) dan Ir. Supriadi selaku Asisten II Kabupaten Bengkayang.
Beberapa hal yang disampaikan pada sambutan pembukaan yaitu
- Kepala Bappeda meminta untuk saling berkoordinasi antar institusi lain agar dapat melaksanakan kegiatan pada dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan (RAD-K).
- Kepala Dinas Kesehatan mengusulkan untuk berfokus pada gerakan masyarakat sehat pada 12 indikator, penyakit infeksi menular, meningkatkan pengelolaan penggunaan narkoba, dan meningkatkan integrasi antar sektor.
- Informasi terkait perencanaan untuk menganggarkan minimal 10% APBD untuk Dinas Kesehatan.
Setelah acara pembukaan dan sambutan, kegiatan sosialisasi dan workshop kedua kemudian dilanjutkan dengan pemaparan draft dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan (RAD-K) oleh DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, M. Kes.
Gambar 1. Pembukaan dan Sambutan oleh Drs. Pinus Samsuddin, M. Si (Kepala Bappeda Kabupaten Bengkayang), Drs. Stefanus Salikin, M. Si (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang) dan Ir. Supriadi (Asisten II Kabupaten Bengkayang)
Pemaparan draft dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan (RAD-K) oleh DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, M. Kes berisi tentang:
- Sistematikan dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan (RAD-K) Kabupaten Bengkayang yang terdiri dari 5 Bab yaitu pendahuluan, pencapaian, permasalahan, dan tantangan pembagunan kesehatan, arah kebijakan rencana aksi daerah serta pemantauan dan evaluasi.
- Penyusunan program dan kegiatan didasarkan pada empat pilar yaitu pilar penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan, jaminan kesehatan dan penguatan sistem kesehatan daerah.
- Target pada program dan kegiatan masih memerlukan diskusi untuk menetapkan target yang diharapkan. Beberapa target telah terisi yang sinkronkan dengan target pada SDGs, RPJMN, RPJMD dan Renstra Kabupaten Bengkayang.
Gambar 2. Pemaparan Draft Rencana Aksi Daerah Kesehatan Kabupaten Bengkayang oleh Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M. Kes
Setelah pemamaparan terkait draft dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan (RAD-K) oleh DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, M. Kes selesai, kemudian dilanjutkan dengan diskusi terpimpin yang melibatkan seluruh peserta workshop dalam rangka menjaring informasi untuk penyempurnaan dokumen yang dipimpin oleh Drs. Sutjipto, M. Kes.
Adapun informasi yang diperoleh dari workshop dengan metode diskusi terpimpin yang telah dilaksanakan yaitu:
- Anggaran minimal 10% dari APBD tidak termasuk untuk gaji pegawai dan anggaran bisa lebih dari 10% jika anggaran masih tersedia dan kegiatan penting untuk dilaksanakan
- Puskesmas masih kesulitan melakukan upaya UKP dan UKM dengan maksimal, masih diperlukan kemampuan pengelolaan manajerial untuk mengefisiensikan seluruh sumber daya utamanya sumber daya manusia. Tujuannya agar puskesmas tidak melupakan fokus utama pelayanannya untuk promotive dan pereventif.
- Masih diperlukan pemahaman tentang kompetensi tenaga kesehatan seperti yang tercantum dalam Permenkes No. 18 Tahun 2017 yang membedakan kompetensi menjadi kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan tenaga kesehatan.
- Klinik Pratama Swasta siap mendukung kegiatan yang telah direncanakan terutama untuk mengatasi permasalahan gizi buruk, cakupan ASI ekslusif dan pelaksanaan PONED.
- Peningkatan sistem informasi kesehatan terutama dalam upaya monitoring dan evaluasi.
- Pengelolaan pelayanan untuk penyakit menular seperti hepatitis B, TBC, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Gambar 3. Foto bersama dengan peserta workshop yang dihadiri oleh Tim Konsultan PKMK FK UGM, Kepala Dinas Keesehatan Kabupaten Bengkayang, Staf Bappeda, Staf Dinas Kesehatan dan KB, Staf BPKAD, Perwakilan Klinik Pratama, Perwakilan Perguruan Tinggi, dan Perwakilan Puskemas.
Sosialisasi dan workshop berlangsung dari pukul 08.00 sampai 12.00. Informasi yang diperoleh dalam kegiatan ini akan digunakan untuk melengkapi dokumen Rencana Aksi Daerah Kesehatan (RAD-K). Tim Konsultan menyampaikan terima kasih atas parstisipasi aktif seluruh peserta workshop yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang, Staf Bappeda, Staf Dinas Kesehatan dan KB, Staf BPKAD, Perwakilan Klinik Pratama, Perwakilan Perguruan Tinggi, dan Perwakilan Puskemas Lumar, Puskesmas Sanggoledo, Puskesmas Bengkayang, Puskesmas Sui Betung, Puskesmas teriak, Puskemas lembah Bawang dan Direktur Rumah Sakit.
Acara terakhir dalam kegiatan sosialisasi dan workshop kedua ini kemudian ditutup oleh Kepala Dinas Keseahatan dan berfoto bersama dengan seluruh peserta workshop.
Reporter: Anida alvina SKM, MPH