Puskesmas Kronjo kabupaten Tangerang terus memberikan penanganan khusus bagi warganya, terutama penanganan kesehatan terhadap anak dan balita. Dari data yang pihaknya punya, ada 25 balita yang mengalami gizi kurang, namun semua balita itu sudah diberikan penanganan khusus sampai saat ini.
Kepala Puskesmas Kronjo, Rasidi menjelaskan, pihaknya terus fokus dalam menangani kesehatan status gizi terhadap balita dan anak yang berasa di wilayah Kronjo. Seperti yang saat ini masih diberikan penanganan khusus oleh pihaknya terhadap Mahesa (13) yang bertempat tinggal di Desa Kronjo, Kecamata Kronjo, Kabupaten Tangerang.
“Kita sudah melakulan penanganan terhadap status kesehatan atau gizi Mahesa, karena status Mahesa ini sudah bukan balita lagi namun masuk ke katagori anak karena usianya sudah 13 tahun, jadi penanganan status gizinya tetap dan pengecekan berat badan dan tinggi badan. Adik maesa ini juga mengalami gangguan tuna bicara dan retardasi mental (RM), jadi kami memberikan penanganan khusus terhadap Mahesa dan kita juga sudah memberikan rujukan ke rumah sakit untuk memberika penanganan lebih khusus terhadap adik Mahesa,” terangnya kepada awak media, Sabtu (27/1/2018).
Pihaknya sudah beberpa bulan memberikan penanganan khusus terhadap Mahesa, dari penanganan khusus yang diberikan pihaknya, Mahesa pun mengalami sedikit perkembangan kesehatan dan gizinya.
“Penanganan khusus yang kami terapkan terhadap adik Mahesa pada beberapa bulan terakhir ini, Alhamdulillah ada perkembangan, dan sekarang adik Mahesa sudah mulai mau makan, karena sebelumnya pola makan dari adik Mahesa ada gangguan,” ujarnya.
Ia juga membeberkan status gizi dari Mahesa, karena dalan beberapa hari lalu Mahesa sempat diisukan mengalami gizi buruk, ia membantah akan isu yang beredar yang menimpa Mahesa.
“Untuk status gizi adik Mahesa masuk kedalam katagori gizi kurang atau mall nutrisi dan gangguan retardasi mental (RM), sekali lagi saya tegaskan gizi kurang bukan gizi buruk,” tegasnya.
Sementara itu Camat Kronjo Asmawi menambahkan hal yang senada, pihaknya terakhir menangani penderita gizi buruk pada bulan Oktober tahun lalu. Itu sudah ditangani atau diberikan penanganan khusus oleh pihaknya dan sudah terselesaikan atas nama adik Yusuf.
“Sekarang yang tercatat di kami ialah gizi kurang bukan gizi buruk,” tegasnya.
Pihaknya pun akan melakukan langkah-langkah untuk terus menanggulangi masalah kesehatan di wilayahnya.
“Kami sudah mempunyai program kesehatan dibagian PKK di Pokja 4, yang mana Pokja 4 ini mempunyai tugas untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya kepada si ibu terhadap pola makan yang baik yang masuk kedalam standar gizi,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan terus mbenahi infrastruktur dan bangunan rumah warga untuk menyongkong kesehatan warga.
Tak hanya itu, pihaknya dalam langkah kedepan akan melakukan rapat ke seluruh Kepala Desa pada saat Musrembang agar dibuat anggaran khusus untuk menangani kesehatan terhadap masyarakat.
“Pada rapat Musrembang nanti, saya akan melakukan pembahasan dengan seluruh Kepala Desa untuk mengalokasikan sedikit dana desa untuk bagian kesehatan,” Asmawi menandaskan. (Yan)
Sumber: tangerangonline.id