• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
26 Apr2018

Akreditasi Puskesmas Di Kabupaten Pemalang Sangat Diperlukan

Share this on WhatsApp

Masih kata Listyo, puskesmas yang sudah melakukan penilaian akreditasi di Kabupaten Pemalang tahun 2016-2017 adalah Puskemas(Mulyoharjo, Warungpring, Petarukan, Banyumudal, Kebondalem, Kalima, Watukumpul, Losari, Sarwodadi, Kabunan, Banjardawa, Randudongkal, Kebandaran, Paduraksa) sedangkan di tahun 2018 juga direncanakan ada beberapa puskesmas yang akan diakreditasi,  seperti puskesmas: (Rowosari, Purwoharjo, Klareyan, Jebed, Bantarbolang, Belik, Pulosari) dan yang akan diakreditasi tahun 2019 Puskesmas(Cikadu, Karangasem, Jatiroyom)

Dikatakan oleh Listyo Pramono, akreditasi Puskesmas adalah suatu pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian eksternal, oleh komisioner akreditasi terhadap puskesmas, apakah sesuai dengan standar akreditas yang ditetapkan.

Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten(DKK) Pemalang dr.  Erna Nuraini, MHlth, Sc.  proses dan mekanisme akreditasi Puskesmas pelaksanaannya melalui survei akreditasi dilaksanakan selama 3 (tiga) hari  dengan jumlah surveyor tergantung pada banyaknya program yang akan diakreditasi, kemudian survei berdasarkan pada standar instrumen akreditasi, setelah itu akan disusun kesimpulan hasil penilaian akreditasi yang akan dilaporkan kepada Komisi Akreditasi Puskesmas.

Lebih lanjut Kadis DKK mengatakan, proses penetapan akreditasi dilanjutkan setelah komisi akreditasi puskesmas menerima hasil penilaian/rekomendasi dari tim surveyor, kemudian menerbitan sertifikat kelulusan sertifikasi oleh komisi akreditasi, dan pengiriman sertiflkat kelulusan akreditasi kepada dinas kesehatan provinsi.

Sedangkan standar akreditasi  puskesmas kata Kadis DKK meliputi standar administrasi dan manajemen, penyelenggaraan pelayanan puskesmas (PPP), kepemimpinan dan manajemen puskesmas(KMP), peningkatan mutu puskesmas (PMP), standar program puskesmas, program puskesmas yang berorientasi sasaran (PPBS),  kepemimpinan dan manajemen program puskesmas (KMPP), sasaran kinerja dan MDG’s (SKM), standar pelayanan puskesmas, layanan klinis yang berorientasi pasien (LKBP), manajemen penunjang layanan klinis (MPLK), peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien (PMKP)

Mengenai mekanisme akreditasi puskesmas, Kadis DKK juga menyampaikan yang akan dinilai adalah jaringan fasilitas pelayanan terdiri dari puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan bidan desa yang pengelolaan pelayanan, sarana prasarana dan ketenagaan masih merupakan bagian dari kewenangan puskesmas dan hubungan kerja dalam bentuk vertikal, artinya bahwa jaringan puskesmas bertanggungjawab kepada kepala puskesmas sedangkan hubungan kerja dalam bentuk horizontal, artinya jejaring puskesmas melakukan hubungan kemitraan dengan puskesmas sehingga di puskesmas harus ada pengelola yang bertanggungjawab atas kemitraan tersebut.

Ketika ditanyakan kenapa puskesmas perlu akreditasi,  kepala DKK mengatakan hal tersebut dilakukan untuk pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah sebab puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai tolok ukur pelayanan publik di bidang kesehatan, merupakan salah satu pilar dalam memenuhi tuntutan reformasi birokrasi.(J. Lo)

Sumber: harianpemalang.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar