SEMARAPURA - UPT Puskesmas Klungkung 1 menjadi wakil Kabupaten Klungkung dalam lomba Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di tingkat Nasional.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada, ketua tim penilai Direktur Kesertaan KB Pemerintah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat H. Komari, Kepala Perwakian BKKBN Provinsi Bali Catur Sentana, dan instansi terkait lainnya.
Acara dipusatkan Upt Puskesmas Klungkung 1, Selasa (22/5/2018).
Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada dalam sambutanya, berharap lomba ini dapat meningkatkan peran serta Pukesmas dalam menurunkan angka kelahiran dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Untuk mencapai tujuan tersebut sangat diharapkan peran serta dari pukesmas dalam membantu akses dan peningkatan kualitas pelayanan MKJP, serta membantu keberhasilan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Kepada tim penilai pihaknya juga berharap agar dapat melaksanakan penilaian secara obyektif dan transparan, serta memberikan pembinaan terhadap segala kekurangan, sehingga lebih lanjut dapat disempurnakan.
“Lomba ini jangan dijadikan seremonial saja, tapi jadikanlah sebagai evaluasi dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tambah Sugiada.
Ketua tim penilai Direktur Kesertaan KB Pemerintah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat H. Komari menyampaikan, BKKBN mengadakan perlombaan ini dilatarbelakangi karena masih rendahnya pelayanan KB yang dilakukan oleh fasilitas pelayanan KB yang bersumber dari Pukesmas, yaitu dari 20,3% (2002/03), 16% (2007) dan terus menurun menjadi 13% (2012).
Bahkan sampai dengan tahun 2012 hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) masih menunjukkan penggunaan kontrasepsi MKJP masih mengalami penurunan, dimana penggunaan Intra Uterine Device (IUD) 3,9 % (SDKI 2012), penggunaan Implan 3,3% (SDKI 2012).
Namun pada tahun 2017 hasil SDKI menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan yaitu penggunaan IUD sebersar 12,1% dan Implant sebesar 4,7%.
“Hal ini disebabkan juga karena kami terus menggalakkan penggunaan kontrasepsi MKJP di FKTP khususnya pukesmas. Salah satunya melalui lomba KB MKJP di tingkat Pukesmas ini,” tambahnya.
Karena hal tersebut, maka perlu adanya upaya dan strategi untuk meningkatan akses dan kualitas pelayanan KB MKJP di fasilitas pelayanan KB pemerintah, khususnya Pukesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang terdepan dan dekat dengan masyarakat yaitu melalui kegitan lomba pelayanan KB MKJP.
Harapannya, dengan perlombaan ini pukesmas mempunyai kegiatan–kegiatan inovasi dalam rangka peningkatan kesertaan KB MKJP di Puskesmasnya, sehingga cakupan dan kesertaan KB MKJP semangkin meningkat.(*)
Sumber: bali.tribunnews.com