Bangil – Upaya Pemkab Pasuruan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menargetkan seluruh puskesmas di wilayah setempat terakreditasi tahun ini bakal berjalan tak mudah. Sejumlah kendala bakal mengganjal.
Ganjalan itu mulai dari sumber daya manusia (SDM) di puskesmas, hingga sarana dan prasarana yang ada. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan Ugik Setyo Darmoko menjelaskan, dari 33 puskesmas yang ada, baru 14 puskesmas yang sudah terakreditasi.
Sisanya, masih dalam proses. Ke-14 puskesmas itu, mencakup Puskesmas Ngempit, Purwodadi, Gempol, Bangil, Pandaan, Prigen, Purwosari, Beji, Kejayan. Selanjutnya, Puskesmas Raci, Rembang, Ambal-ambil, Sukorejo, dan Pasrepan.
“Sisanya, 19 puskesmas masih tengah proses untuk mendapatkan akreditasi,” jelas Ugik –sapaan akrabnya- beberapa waktu lalu.
Ke-19 puskesmas yang masih dalam proses itu, yakni Puskesmas Nguling, Gondangwetan, Rejoso, Kraton, Lekok. Lalu, Puskesmas Karangrejo, Sebani, Kepulungan, Wonorejo, Winongan, Kedawungwetan, Grati. Selanjutnya, Lumbang, Pohjentrek, Puspo, Tosari, Nongkojajar, Sumberpitu, dan Bulukandang.
Ia menargetkan lima puskesmas bisa terakreditasi pada Juli 2018. Puskesmas itu adalah Puskesmas Nguling, Gondangwetan, Rejoso, Kraton, dan Lekok. “Karena tinggal menunggu tim akreditasi dan keputusan akreditasi tersebut,” beber dia.
Menurut Ugik, tak mudah memang untuk mengejar akreditasi puskesmas. Banyak kendala yang dihadapi untuk bisa merealisasikan akreditasi tersebut. Seperti kekurangan SDM di setiap puskesmas.
Rata-rata jumlah puskesmas belum memiliki tenaga yang ideal. Belum lagi soal sarana dan prasarana yang masih belum sepenuhnya terpenuhi.
“Kebanyakan masih kekurangan tenaga. Jadi, solusinya kami maksimalkan yang ada. Kami tetap optimistis, bisa mengejar target akreditasi seluruh puskesmas hingga akhir tahun ini,” tambahnya.
Sumber: jawapos.com