BANJARNEGARA-Sebagian besar puskesmas di Kabupaten Banjarnegara kekurangan tenaga Dokter. Bahkan sejumlah dokter merangkap sebagai Kepala Puskesmas sekaligus menjadi tenaga pelayanan kesehatan utama di wilayahnya bertugas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Ahmad Setiawan mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan tambahan dokter untuk ditempatkan di ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, yakni Puskesmas.
“Mereka (dokter) yang bertugas sendirian di Puskesmas, apalagi yang merangkap jabatan sebagai Kepala Puskesmas kewalahan dalam menjalankan tugasnya. Apalagi untuk Puskesmas yang menyediakan rawat inap,” ungkap Ahmad.
Diakuinya, kondisi tersebut jelas turut mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat karena harus melaksanakan tugas tambahan, seperti rapat, tugas manajemen dan administrasi.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumberdaya Manusia Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Holly Kurniawati menyampaikan, setidaknya ada tujuh Puskesmas yang hanya memiliki satu orang dokter yang merangkap kepala puskesmas rawat inap.
“Padahal Puskesmas rawat inap tidak berhenti operasi (24 Jam pelayanan),” kata Holy.
Idealnya, setiap Puskesmas rawat inap minimal memiliki tiga tenaga dokter untuk mengisi setiap sift kerja. Menurutnya masalah itu akan lebih runyam lagi jika terjadi sesuatu yang darurat. Misalkan, dokter berhalangan hadir karena sakit atau cuti, sehingga tidak ada Dokter satupun di Puskesmas tersebut.
Ditambahkan Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinkes Banjarnegara, Amir Fauzan, dari 35 Puskesmas yang ada di Banjarnegara, jumlah tenaga dokter yang dimilikinya hanya 48 personel.
Jumlah itu terdiri atas 40 dokter umum dan 8 dokter gigi. “Jika dirata-rata banyak yang hanya memiliki satu dokter. Terlebih untuk dokter gigi yang sangat sedikit,” pungkas Amir.(her)
Sumber: radarbanyumas.co.id