Palu: Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyatakan sejumlah puskesmas di kota Palu kembali beroperasi. Yurianto menjelaskan daya tahan tubuh pengungsi menurun di hari kelima hidup dengan keterbatasan di tenda. Beberapa orang mulai sakit, terutama anak-anak.
“Puskesmas diperuntukkan bagi korban bencana yang mengalami masalah kesehatan karena kondisi lingkungan, seperti demam diare ringan, juga bagi korban bencana yang tidak terluka parah,” terang Yurianto melalui keterangan tertulis, Jumat, 5 Oktober 2018.
“Memang betul Puskesmas belum bisa berfungsi maksimal, bukan hanya karena bangunan rusak, tetapi juga karena tenaga kesehatan lokal juga bagian dari korban bencana. Teman-teman relawan sangat banyak dan cukup. Kami berterima kasih, mereka yang mengoperasionalkan Puskesmas,” jelas Yurianto.
Tenaga medis rutin memeriksa kesehatan pengungsi. Mereka segera merujuk ke rumah sakit bila ditemukan indikasi penyakit yang perlu ditangani menggunakan fasilitas kesehatan lebih tinggi.
Saat ini, ada 9 rumah sakit yang aktif di Kota Palu. Rumah sakit itu ialah RS Undata, RS Sis Aljufri, RS Anantapura, RS Alkhairat, RS Wirabuana, RS Bhayangkara, RS Bala Keselamatan, RS Pasang Kayu, dan RS Madani. Bantuan tenaga dokter pun sudah tiba di lokasi.
“Hari ini telah sampai relawan dokter dari RS Hoesin Palembang dan dari RS Hasan Sadikin Bandung,” ucap dia.
Sumber: medcom.id