Efikasi Diri dan Kompetensi Sosial Terhadap Ketimpangan Sosial Ekonomi dalam Gejala Emosional pada Anak - Anak
Banyak anak - anak dan remaja mengalami masalah kesehatan mental. Dewan Kesehatan Nasional Denmark memperkirakan bahwa 20,6% anak perempuan dan 16,0% anak laki-laki berusia 11 - 15 mengalami setidaknya satu gejala emosional setiap hari. Masalah kesehatan mental ini mempengaruhi kognisi, kemampuan untuk belajar, pencapaian pendidikan dan pekerjaan di kemudian hari. Anak - anak dan remaja dari posisi sosial ekonomi yang lebih rendah memiliki beban masalah kesehatan mental yang lebih tinggi 6 - 8 dan mungkin lebih rentan terhadap dampak buruk tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang melindungi terhadap efek dari posisi sosial ekonomi yang lebih rendah pada masalah kesehatan mental.
Remaja mengalami masalah kesehatan mental yang mungkin memiliki konsekuensi serius bagi jangka pendek dan jangka panjang kesehatan dan kesejahteraan. Penelitian Meilstru C et al(2019) ini meneliti ketimpangan sosial ekonomi di gejala emosional, efikasi diri dan kompetensi sosial. Studi ini berfokus pada satu wilayah tertentu dari masalah kesehatan mental, yaitu gejala emosional. Tujuan nya yaitu : (i) untuk menyelidiki pola sosial ekonomi gejala emosional, efikasi diri dan kompetensi sosial serta (ii) untuk menyelidiki apakah hubungan antara posisi sosial ekonomi dan gejala emosional di kalangan remaja. Untuk itu efikasi diri dan kompetensi sosial dapat dipromosikan misalnya melalui inisiatif berbasis sekolah dan mungkin menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi di gejala emosional antara anak-anak dan remaja.