• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
25 Nov2019

Notulensi Pertemuan 22-24 Oktober Kab. Malang

Share this on WhatsApp

Notulensi Pertemuan bersama DPPKB 

Hari/ Tanggal                       : Selasa / 22 Oktober 2019 

Tempat                                   : Ruang Rapat DPPKB Lantai 6 

Jam                                          : 08.30 – 10.30 

Agenda                                 : Pertemuan pembahasan Theory of Change Kab. Malang

Hasil                                      :

  1. Output pada DO khusus untuk PUS Risti selama ini belum ada, namun dengan adanya diskusi terus menerus terkait data Integrasi yang lebih difokuskan pada PUS Risti, DPPKB bersedia untuk menyediakan data tersebut (konsepnya sudah ada)
  2. Untuk melihat kualitas konseling, DPPKB menggunakan form KMR (Kartu Monitoring Rujukan), sebagai media alat bantu untuk melihat rekam jejaknya
  3. Untuk sasaran KB pada pria, perlu ada konseling yang sasarannya tidak hanya wanita, melalui konseling keluarga dan memprioritaskan kelompok beresiko
  4. DPPKB siap mendukung RAD Integrasi Kesehatan Ibu-KB Berbasis Hak Kab. Malang

Foto    :

 malang-22--24-Otk-2019-1

  malang-22--24-Otk-2019-2


 

Notulensi Pertemuan bersama Dinkes

Hari/ Tanggal                       : Rabu / 23 Oktober 2019 

Tempat                                   : Ruang Rapat Lantai 2 Dinkes 

Jam                                          : 08.30 – 10.30 

Agenda                                   : Pertemuan pembahasan Theory of Change Kab. Malang 

Hasil                                        :

  • Strategi Komunikasi menjadi bagian penting dalam mendukung terlaksananya program di Dinas Kesehatan, sehingga perlu memasukan strategi Komunikasi Antar Pribadi dan KPP dalam dokumen RAD sebagai strategi operasional pendukung
  • Promkes harus jalan sampai ke tingkat bawah karena seringkali bumil menghindari untuk tidak mau dirujuk
  • Terdapat 2 RS Swasta yang sudah bagus dalam sistem rujukannya yaitu:
    1. RS Prima
    2. RS Prasetya
  • Untuk pendamping bumil baru berjalan di 5 PKM, masih 34 PKM belum memiliki pendamping bumil
  • Perlu adanya regulasi untuk RSUD agar membuat dan mengirim Rekam Medis sesuai form yang telah di berikan oleh Dinkes
  • Untuk mendukung program, penguatan tidak hanya di level RS yang berada di Kabupaten tapi juga pada RSSA

Foto      :

 malang-22--24-Otk-2019-3

 


Notulensi Pertemuan bersama Bappeda

Hari/ Tanggal                       : Rabu / 23 Oktober 2019 

Tempat                                   : Ruang Kepala Bappeda Lantai 2 

Jam                                          : 13.00 – 14.30 

Agenda                                   : Pertemuan penyampaian hasil diskusi bersama DPPKB dan Dinkes 

Hasil                                        :

  • Bappeda mendukung adanya Integrasi dengan pola menunjuk langsung OPD yang sesuai tugas dan tanggungjawabnya untuk melaksanakan program yang termuat dalam dokumen RAD
  • Terkait perda retribusi dan regulasi untuk RS Swasta menjadi tanggungjawab Bappeda

Foto   :

 malang-22--24-Otk-2019-4

 


Notulensi Pertemuan bersama Semua OPD

Hari/ Tanggal                       : Kamis / 24 Oktober 2019 

Tempat                                   : Ruang Rapat Sekda Kantor Pemkab Malang Lantai 2 

Jam                                          : 09.00 – 13.00 

Agenda                                   : Pertemuan Penjabaran Theory of Change  ke dalam RAD Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis HakKab. Malang

Hasil                                        :

  • RAD menjadi dasar untuk RPJMD 2021-2025
  • Pencegahan primer adalah bagian DPPKB dengan fokus kepada PUS risti. DPPKB sudah mencoba berkoordinasi dengan tenaga kesehatan (bidan desa) melalui aplikasi contra war yang mana aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh bidan desa, dan DPPKB membuka diri jika data yang telah ada di contra war ada yang perlu dihapuskan atau ditambahkan sesuai dengan data yang dimiliki oleh bidan desa.
  • Terkait jarak tembuh untuk pertimbangan rujukan, forum sepakat jarak tempuh yang digunakan yaitu dari data IDM dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit. Jika lebih dari 30 menit dianggap sebagai desa terpencil
  • PAda ANC pertama agar melibatkan dokter umum, karena selama ini masih kurang memanfaatkan dokter umum pada pelayanan KIA. Pemeriksaan ANC oleh dokter umum yang dilakukan di awal, jika terdeteksi bermasalah dapat dikawal terus.
  • Keberadaan RS PONEK agar diatur dalam RAD, harus legal (ada sertifikat) dan pembiayaannya dianggarkan melalui RAD
  • PKM PONED diatur dalam RAD, fungsi PONED agar dimaksimalkan (revitalisasi PKM PONED)
  • Beberapa data yang bukan menjadi data rutin perangkat daerah dan belum menjadi program, agar dibuat program baru ditahun berikutnya.
  • Perlu duduk bersama dan perlu regulasi dari pimpinan kepala-kepala OPD

Foto       :

 malang-22--24-Otk-2019-5

 malang-22--24-Otk-2019-6

 malang-22--24-Otk-2019-7

 

Penulis: Yunita Sari Thirayo, MPH

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar