Best Practices dari Pengalaman Rumah Tunggu Kelahiran di Zambia
Berbeda dengan Zambia, Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di Indonesia meskipun sama-sama merupakan bentuk peran serta masyarakat tetapi “pengadaannya” berasal dari dana APBN melalui mekanisme DAK. Akibatnya rasa memiliki dari masyarakat menjadi lemah. Sebaliknya, puskesmas dan tenaga kesehatan menganggapnya sebagai milik masyarakat sehingga kurang diperhatikan.
Pengalaman di Zambia seharusnya bisa menjadi pembelajaran penting. RTK di sana berperan penting. Bagi tenaga kesehatannya sendiri, RTK meskipun menambah beban pekerjaan, tetapi memudahkan mereka untuk melayani ibu hamil khususnya yang berisiko. Bukti menunjukkan, adanya RTK menimbulkan rasa tanggung jawab untuk membantu ibu hamil bagi para tenaga kesehatan.
Hal lain yang menarik,dengan adanya RTK di Zambia, ibu nifas bisa diobservasi hingga 48 jam pasca salin. Hal ini mungkin bisa ditiru di Indonesia. Ibu nifas setelah 6 jam di fasyankes, bisa dipindahkan ke RTK hingga 48 jam pasca salin. Hal ini karena BPJS hanya menanggung biaya perawatan 6 jam pasca salin.