Pelayanan Puskesmas Ematang Tiga yang terletak di Desa Batu Beriang Kecamatan Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) dikeluhkan warga.
Rasa kekecewaan tersebut dirasakan salah satu warga Pematang Tiga Lama, Cina Azlena (20) terhadap pelayanan medis di puskesmas tersebut pada saat ia ingin mengobati kakinya yang digigit anjing, Selasa (2/2).
Disampaikannya, bahwa kronologisnya, bermula dari Cina yang menjadi korban gigitan anjing liar di desanya. Khawatir dengan apa yang dialami, Cina langsung bergegas ke Puskesmas agar dapat mendapat pengobatan.
Sayangnya, setiba di Puskesmas Pematang Tiga tersebut, tim medis seolah tak begitu merespon. Saat menunjukan luka akibat gigitan anjing, tim medis hanya menyuruh dirinya untuk membersihkan luka di WC Puskesmas.
Setelah selesai dibersihkan sendiri olehnya, beber Cina, tim medis tak memberikan obat apapun dan hanya mengajukan pertanyaan apakah biaya pengobatan dijamin BPJS ataukah pasien umum.
“Saat ditanya, saya punya kartu BPJS dan kartunya tertinggal di rumah. Tim medis Puskesmas lalu menjelaskan bahwa obat rabies tak ada di Puskesmas, melainkan di Dinkes. Disana tak ada pemberian obat apapun. Saya langsung pulang dan kecewa,” ungkap Cina.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pematang Tiga, Eliza menerangkan, pelayanan kepada masyarakat telah dilakukan sesuai dengan SOP.
Saat korban gigitan anjing datang, yang bersangkutan memang diminta untuk membersihkan luka terlebih dahulu. Setelah itu, tim medis menjelaskan bahwa obat anti rabies memang tidak tersedia di Puskesmas. Melainkan, harus diambil terlebih dahulu di gudang farmasi Dinkes Benteng.
“Setelah mendengar penjelasan tim medis, suami korban langsung marah dan bergegas pulang sembari mengatakan ‘untuk apa datang ke Puskesmas kalau obatnya tak ada’. Belum sempat diperiksa oleh dokter, korban dan suaminya sudah pulang,” terang Eliza. [tmc]
Sumber: rmolbengkulu.com