• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
23 Apr2021

Januari Hingga April 32 Kasus DBD di Puskesmas Beru – Kabupaten Sikka

Share this on WhatsApp

MAUMERE-Kasus DBD di Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka dari Januari sampai April 2021 ada 32 kasus.

Dari jumlah itu, semua telah ditangani dan dirawat di Puskesmas Beru yang berada di wilayah Kecamatan Alok Timur.

Demikian Camat Alok Timur, Nikolaus Emaneul kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (22/4/2021) siang.

Ia menegaskan, penanganan DBD di Kecamatan Alok Timur telah dilakukan pemerintah kecamatan bersama kelurahan. Di mana kasus DBD yang meningkat di sebuah kelurahan dan desa maka akan dilakukan operasi jentik nyamuk dan Gerakan Jumat Bersih setiap pekan.

“Untuk di Alok Timur kasus DBD ada 32 dan terbanyak ada di Kelurahan Kota Baru 14 kasus. Kami sudah tekan angka peningkatan dengan operasi jentik dan Jumat bersih di Kota Baru dan minggu ini di Kelurahan Nangameting. Semua unsure kita libatkan tekan DBD dan angka kematian karena DBD.

Saya selaku Camat Alok Timur selalu memimpin aksi kebersihan bersama TNI, Polri, ASN dan masyarakat. Ini perlu gerakan bersama. Kami sudah buat kesepakatan tekan kematian DBD. Maka itu dukungan warga menjaga kebersihan lingkungan sangat perlu,” kata Camat Niko, nama panggilan Camat Alok Timur.

Ia menjelaskan, dari data dari Puskesmas Beru ini kasus DBD tahun ini dengan tahun lalu mengalami penurunan.

“Sampai April 2021 baru 32 kasus tapi kita akan tekan ke depan tidak ada kasus DBD. Kalau ada kami sudah koordinasi dengan puskesmas agar ditangani cepat dan ada aksi kebersihan sehingga menekan angka kematian,” tegas Camat Niko.

Ia menjelaskan, di Kecamatan Alok Timur ada daerah kepulauan yang desanya tidak ada kasus DBD yakni Desa Parumaan, Kojadoi dan Kojagete.Sedangkan desa di daratan Kecamatan Alok Timur yang juga tidak ada kasus DBD ada di Desa Watugong.Sedangkan di semua kelurahan ada kasus DBD termasuk Desa Lepolima.

1 Kasus di Magepanda

Sementara itu,Camat Magepanda, Yosephus Parera dalam laporannya kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Kamis (22/4/2021) siang menjelaskan, sampai April 2021 di Kecamatan Magepanda baru ada 1 kasus DBD dari Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda.

“Tim Puskesmas Magepanda sudah melakukan pemantauan dan pengecekan serta edukasi. Kita akan terus imbau warga memperhatikan 3 M,” kata Camat Magepanda.

Ia pun mengaku kasus tahun lalu di Magepanda cukup meningkatkan.Namun tahun ini mengalami penurunan karena ada kesadaran warga dan kerjasama semua lintas sektor bersama tim kesehatan.(ris)

Sumber: tribunnews.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar