Muara Teweh - DPRD Barito Utara menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan Barito Utara di ruang rapat DPRD setempat pada Selasa, 31 Agustus 2021 lalu.
RDP dipimpin langsung Wakil Ketua II DPRD Barito Utara Sastra Jaya. Dalam rapat itu, diketahui masih ada puskesmas tanpa tenaga dokter.
Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara H Siswandoyo, menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan anggota DPRD tentang beberapa hal, termasuk pemerataan pembagian tenaga kesehatan ke desa-desa.
“Tiga dari 17 puskesmas yakni Puskesmas Benangin, Puskesmas Km 52, dan Puskesmas Tumpung Laung kosong dokter,” ungkap H Siswandoyo, Kamis 2 September 2021 saat dikonfirmasi di Muara Teweh.
Bukan itu saja, katanya, salah satu puskesmas yang secara geografis mudah dijangkau, Puskesmas Kandui, Kecamatan Gunung Timang, saat ini tidak punya tenaga dokter gigi.
“Kami selalu dan terus mengusulkan pengisian tenaga dokter dan tenaga kesehatan. Kami sampai mengontrak 358 tenaga kesehatan untuk mengisi kekosongan,” terang Siswandoyo.
Sedangkan untuk tenaga dokter, lanjut dia, Dinas Kesehatan Barito Utara mengharapkan rekrutmen dari tiga sumber, yakni CPNS, Tenaga Kontrak dan Program Nusantara Sehat.
Dari program Nusantara Sehat diterima dua orang dokter yang ditempatkan di Batu Raya dan Lampeong. Program ini oleh pemerintah pusat.
Selanjutnya, pada RDP itu, pejabat mewakili Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Barito Utara, Antoni menyatakan, sesuai analisis kebutuhan Barito Utara membutuhkan 2.000 pegawai. Untuk formasi CPNS Dinas Kesehatan, tersedia tujuh formasi.
“Semuanya akan mengisi di Lampeong,” tutur Antoni. (RAMADHANI)
Sumber: borneonews.co.id