DEMAK – Puskesmas Guntur ll mengajak Saka Bakti Husada peduli dengan HIV/AIDS. Hal itu diwujudkan dengan diadakannya forum edukatif perihal HIV/AIDS.
Narasumber dari Dinskes, Muhammad Tamsir menekankan agar peserta forum tidak lengah dengan persebaran HIV/AIDS di masa pandemi.
Tamsir dalam materinya mengatakan, HIV merupakan yang menumpang hidup dan merusak sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan mudah terjangkit infeksi. Virus HIV ditemukan di darah, cairan sperma, dan cairan vagina.
Sedangkan AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan virus HIV. Pasien HIV belum tentu mengidap AIDS.
“Kalau kita terkena virus HIV, dalam kurun waktu 3-10 tahun akan mengindap yang namanya AIDS,” jelas Tamsir, Sabtu 27 November 2021.
Untuk penularan virus HIV, Tamsir memaparkan, bisa terjadi melalui kontak seksual, kontak darah, dan pemberian ASI dari Ibu pengidap HIV/AIDS ke anaknya. Sementara kontak sosial tidak akan menularkan virus tersebut.
“Kalau makan bersama, duduk bersama, menggunakan alat yang sama hingga bersalaman tidak bisa menularkan virus ini,” jelasnya.
Perilaku orang yang berisiko tertular HIV/AIS diantaranya pengguna narkoba. Pengguna narkoba cenderung menggunakan jarum suntik secara bergantian.
Orang yang sering berganti pasangan untuk berhubungan seksusal juga rentan tertular. Terutama para pekerja seks dan orang yang sering menggunakan jasanya.
“Makanya kita jaga diri kita, teman-teman kita untuk menghindari pergaulan yang seperti itu,” tandasnya.
Perawatan untuk pengidap HIV/AIDS tidak memerlukan ruang isolasi seperti Covid-19. Karena pada dasarnya virus ini tidak menular melalui kontak sosial.
Ada beberapa cara pengobatan yang dilakukan untuk pasien pengidap HIV/AIDS. Untuk virus HIV bisa diobati dengan obat antiretrovial (ARV).
Sedangkan untuk infeksi oportunistik atau infeksi ikutan, bisa melakukan pengobatan untuk TB paru, jamur di mulut, herpes kulit, hepatitis B-C dan Toxoplasmosis.
Tarmis menegaskan, penyakit ini memiliki risiko kematian yang tinggi. Untuk itu perlu usaha maksimal untuk mencegah penularan virus HIV.
Hal itu bisa dilakukan setia dengan pasangan untuk tidak berhubungan seks selain dengan pasangan, tidak menggunakan jarum suntik yang tidak steril dan selalu menyebarkan informasi perihal HIV/AIDS.
“Melakukan olahraga setiap hari juga penting untuk menjaga tubuh tetap sehat,” ujarnya.
Ia juga mengajak SBH Puskesmas Guntur II untuk selalu mengkampanyekan pencegahan penularan HIV/AIDS.
Sementara itu, Pemegang Program HIV/AIDS Puskesmas Guntur II Muji Sa’adah berpesan kepada anggota Saka Bakti Husada untuk mendukung pengidap HIV/AIDS.
“Jangan jauhi mereka, beri semangat untuk terus menjalani hidup,” jelasnya. (Adv/Zaidi)
Sumber: ayosemarang.com