JawaPos.com- Satu per satu puskesmas baru yang selesai dibangun tahun lalu siap beroperasi. Kemarin (21/3) giliran Puskesmas Wonokasian yang diresmikan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Satu Puskesmas di Kecamatan Wonoayu itu akan melayani warga di delapan desa. Fasilitas kesehatan (faskes) tersebut bakal mengurangi beban Puskesmas Wonoayu yang sebelumnya melayani warga di 23 desa di Kecamatan Wonoayu.
”Sekarang, dengan adanya puskesmas baru, sebagian warga bisa berobat di Puskesmas Wonokasian,” kata Kepala Dinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros.
Sebagai puskesmas anyar, Puskesmas Wonokasian sementara memberikan layanan berupa rawat jalan saja. Belum ada layanan rawat inap. Pelayanan obstetri neonatal emergency dasar (PONED) belum tersedia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, layanan itu akan disiapkan bagi warga.
Syaf menjelaskan, Puskesmas Wonokasian awalnya berupa puskesmas pembantu (pustu). Puskesmas itu berdiri sejak 1984 dan dibangun menjadi puskesmas induk pada 2021. Dengan demikian, kini ada dua puskesmas yang beroperasi di Kecamatan Wonoayu.
Puskesmas Wonokasian bakal melayani 30 ribu penduduk. Angka tersebut sesuai dengan syarat minimal jumlah warga di faskes yang dapat dilayani dengan kartu Indonesia sehat (KIS) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. ”Kami yakin ada 30 ribu warga di delapan desa yang dilayani Puskesmas Wonokasian. Sebab, jumlah penduduknya padat,” ujar Syaf.
Pada tahap awal, puskesmas baru itu akan berfokus pada layanan preventif dan promotif. Sebab, sumber daya manusia (SDM) masih terbatas. Baru ada 25 tenaga kesehatan yang bertugas.
Perinciannya, 16 pegawai dengan status calon aparatur sipil negara (CASN) dan 9 ASN yang dimutasi dari organisasi perangkat daerah (OPD) lain. Tenaga non-ASN atau tenaga harian lepas (THL) belum ada.
Sementara itu, Bupati Ahmad Muhdlor Ali menuturkan bahwa layanan di puskesmas baru maupun lama harus ditingkatkan. ”Kami juga berusaha agar seluruh puskesmas meng-upgrade pelayanan. Lebih ramah, terbuka, dan menjelaskan sejelas-jelasnya informasi kesehatan kepada masyarakat,” tuturnya.
Upaya itu dilakukan agar warga dapat mengakses layanan jaminan kesehatan masyarakat miskin (JKMM) saat jumlah kepesertaan dalam BPJS tidak bertambah. ”JKMM menjadi pilihan bagi warga Sidoarjo yang tidak mampu untuk dapat akses kesehatan,” ungkap dia.
Dengan diresmikannya Puskesmas Wonokasian, jumlah puskesmas di Sidoarjo saat ini mencapai 29 unit. Angka tersebut bertambah lagi saat Puskesmas Tambakrejo di Waru nanti diresmikan. Total, ada 30 puskesmas yang beroperasi tahun ini.
Sumber: jawapos.com