KARANGASEM, BALI EXPRESS – Banyak warga di Lingkungan Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Karangasem mengalami keluhan demam disertai dengan nyeri di persendian. Diduga masyarakat disana terkena wabah Chikungunya. Menindak lanjuti tersebut, tim Puskesmas Karangasem II melakukan pengecekan ke rumah warga setempat pada Kamis (9/6).
Dalam pengecekannya tersebut, pihak Puskesmas sendiri tidak berani memvonis bahwa yang mengalami keluhan tersebut benar terkena Chikungunya. Karena diperlukan pemeriksaan lebih lanjut terkait itu. “Baru dugaan. Belum bisa dipastikan (terkena Chikungunya), karena warga tidak ada yang memeriksakan ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit, masih cenderung ke praktek dokter swasta. Jadi harus diperiksa lebih lanjut, tidak bisa kita bilang ini pasti Chikungunya,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Karangasem II, I Gede Putu Dera Adnyana.
Ia membeberkan ciri-ciri gejala Chikungunya tersebut antara lain, demam, pegal, nyeri sendi, dan terkadang yang terberat adalah mengalami kelumpuhan sementara. Tetapi, itu diakui akan sembuh dengan sendirinya. “Kalau Chikungunya biasanya dia akan sembuh sendiri. Dan itu akan hilang dalam kurun waktu demam dihari ke tujuh sudah membaik,” imbuhnya.
Dera mengungkapkan, salah satu penyebab virus Chikungunya tersebut adalah nyamuk aedes aegepty dan nyamuk aedes albopictus. Untuk itu, pihaknya akan melaporkan peristiwa ini ke Dinas Kesehatan Karangasem supaya bisa dilakukan langkah-langkah berikutnya. “Salah satunya adalah penyemprotan untuk membunuh nyamuk dewasa, serta penyebaran bubuk abate kepada warga, baik yang masih mengalami gejala maupun yang ada positif jentik,” jelasnya.
Sementara itu, Klian Banjar Dinas Ujung Pesisi, Yatimin menyebut, sebanyak 30 persen warga disana telah mengalami penyakit yang gejalanya disebutkan oleh Kepala UPTD Puskesmas II, I Gede Putu Dera Adnyana. Yatimin mengaku, warganya tak hanya baru-baru ini ada yang mengalami hal seperti itu, tetapi sudah ada yang terkena sejak satu bulan lalu.
Pihaknya menambahkan, warganya sudah banyak yang sembuh dari sakit yang dialaminya karena langsung berobat ke tempat praktek dokter umum. Meskipun demikian, Yatimin berharap dinas terkait segera melakukan tindakan pencegahan. “Harapan saya selaku klian Banjar Dinas dan warga Ujung Pesisi mengharapkan dinas terkait untuk segera melaksanakan fogging, agar penyebaran yang diduga penyakit Chikungunya ini bisa terputus dan tidak menyebar luas ke warga yang saat ini kondisinya masih sehat,” sambungnya. (dir)
Sumber: jawapos.com