Selayar,Upeks.co.id— Puskesmas Bontosikuyu merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Kepulauan Selayar yang pertama melaunching Posyandu Remaja di Lima Wilayah Desa Puskesmas Bontosikuyu yakni Desa Laiyolo, Desa Laiyolo Baru, Desa Harapan, Patikarya dan Desa Patilereng.
Dimana tujuan dilaunchingnya Posyandu remaja ini merupakan bagian dari Penanganan stunting. Penanganan stunting itu bukan hanya seribu hari kelahiran melainkan harus mempersiapkan mulai dari remaja.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Bontosikuyu, Mustamin, S.Kep, Ns, saat di temui media ini, Minggu (12/6/2022).
Dikatakan bahwa, selain melaunching posyandu remaja di lima wilayah Desanya, Ini juga merupakan program baru di Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Alhamdulillah semua Desa sudah dilaunching terkait Posyandu Remaja, jadi kedepannya tinggal pelaksanaan kegiatannya,” ucap Mustamin, Kepala Puskesmas Bontosikuyu.
Lanjut dikatakan bahwa Posyandu remaja ini merupakan program yang masuk di juknis program bantuan operasional kesehatan di Kemenkes sehingga ini juga di programkan di Puskesmas Bontosikuyu dan didukung oleh pemerintah Desa
“Beberapa bulan lalu Puskesmas kami mengadakan pelatihan kader posyandu remaja, dan tindak lanjut dari ini dibuatkanlah kegiatan disetiap Desa dengan di launchingnya Posyandu remaja di lima Desa dengan tujuan mempersiapkan generasi yang sehat, berkualitas dan cerdas,” tambahnya.
Selain itu, kata Dia bahwa stunting ini merupakan persoalan bukan hanya di Selayar melainkan di seluruh Indonesia, sehingga upaya kita dalam hal penanganan stunting agar mempersiapkan generasi yang sehat, produktif, cerdas dan berkualitas.
“Jadi di posyandu remaja itu, bukan hanya sehat fisik saja tapi termasuk juga bagaimana kesehatan mentalnya karena ada beberapa penelitian yang terjadi masih tingginya survei anemia terhadap remaja dan juga ada beberapa kasus hamil di usia remaja dan dibawah umur. Sehingga ini merupakan program kami dalam upaya memperkecil atau menghilangkan hal hal seperti itu,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut Dia juga katakan bahwa penangan stunting juga erat hubungannya dengan pola asu, kalau ini tidak dipersiapkan dengan baik maka tentu akan mempengaruhi bagaimna dia setelah berkeluarga, tentu kestabilan dari segi emosional akan labil kalau perkawinan itu terlalu dini.
“Jadi ada dua PMT yang terlaksana di posyandu yakni PMT Pemulihan, dan PMT Penyuluhan. PMT Penyuluhan selalu dilaksanakan di setiap pelaksanaan kegiatan posyandu dengan tujuan untuk menstimulasi ibu ibu dengan memberikan suatu keterampilan dalam hal pengetahuan sehingga bisa di aplikasikan kepada anak anaknya setelah kembali kerumahnya. Sementara PMT pemulihan sendiri ketika kita mendapatkan suatu kasus yang mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk maka upaya kita disini melakukan PMT pemulihan dengan upaya memulihkan kembali agar stabil dalam keadaan gizinya.
Mengakhiri keterangannya ia berharap dengan di launchingnya posyandu remaja ini, kiranya bisa berjalan sampai seterusnya dan menjadi kegiatan yang berkelanjutan, tentunya dukungan dan bantuan dari Pemerintah Desa juga sangat dibutuhkan karena tanpa bantuan dari Pemerintah Desa, kami juga tidak bisa berbuat apa apa.
”Untuk menggerakkan masyarakat, itu tidak terlepas dari peran Pemerintah Desa, sehingga mari kita selalu bersinergis antara Pemerintah Desa dan Puskesmas sehingga kegiatan ini betul betul bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya mengakhiri. (Sya)
Sumber: upeks.co.id