Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono, menyebut pihaknya tengah mempersiapkan penyediaan perangkat ultrasonografi (USG) di Puskesmas-puskesmas se-Indonesia. Pasalnya, tinggi angka kematian ibu (AKI) dinilai memprihatinkan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam kunjungan ke Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU-PTM), Puskesmas Kecamatan Andong, Boyolali. Menurutnya, AKI menjadi salah satu masalah utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengan Nasional (RPJMN).
“Masalah utama kesehatan kita salah satunya di RPJMN adalah angka kematian ibu yang masih tinggi. Angka kematian ibu yang masih tinggi itu kebanyakan justru terjadi di fasilitas kesehatan. Kenapa begitu? Karena kita terlambat merujuk ke fasilitas kesehatan,” ujarnya saat ditemui detikcom di Boyolali, Jumat (10/12/2021).
“Supaya tidak terlambat merujuk, maka identifikasi kalau ada kelainan saat kehamilan itu menjadi sangat penting. Bagaimana mengidentifikasi saat kehamilan? Salah satunya dengan menggunakan alat. Alat itu adalah USG,” sambungnya.
Berdasarkan data dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI tercatat sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup (KH). Bersamaan dengan itu, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, angka kematian bayi (AKB) tercatat sebanyak 24 per 1.000 kelahiran hidup.
Wamenkes mengklaim, kini distribusi USG ke Puskesmas-puskesmas sudah mulai diberlangsungkan. Menurutnya hingga kini, sudah terdapat 2.800 USG yang didistribusikan ke seluruh Puskesmas di Indonesia.
Dengan harapan, hasil pemeriksaan USG bisa mendeteksi masalah kehamilan sedini mungkin. Jika terdapat masalah, ibu hamil bisa sesegera mungkin dirujuk ke dokter kandungan.
“Nanti kita lakukan program untuk mendistribusikan USG ke Puskesmas-puskesmas di Indonesia. USG tersebut akan dilakukan oleh dokter yang ada di Puskesmas. Sehingga kalau ada kelainan pada saat kehamilan maka cepat dirujuk dan ditangani oleh dokter obgyn. Sehingga nanti rujukannya tidak terlambat,” pungkas Wamenkes.
Sumber: detik.com