• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
13 Dec2021

Angka Kematian Ibu Meroket, Kemenkes Janji Seluruh Puskesmas Bakal Punya USG

Share this on WhatsApp

Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan, dr Dante Saksono Harbuwono, menyebut pihaknya tengah mempersiapkan penyediaan perangkat ultrasonografi (USG) di Puskesmas-puskesmas se-Indonesia. Pasalnya, tinggi angka kematian ibu (AKI) dinilai memprihatinkan.

Hal tersebut ia sampaikan dalam kunjungan ke Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU-PTM), Puskesmas Kecamatan Andong, Boyolali. Menurutnya, AKI menjadi salah satu masalah utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengan Nasional (RPJMN).

“Masalah utama kesehatan kita salah satunya di RPJMN adalah angka kematian ibu yang masih tinggi. Angka kematian ibu yang masih tinggi itu kebanyakan justru terjadi di fasilitas kesehatan. Kenapa begitu? Karena kita terlambat merujuk ke fasilitas kesehatan,” ujarnya saat ditemui detikcom di Boyolali, Jumat (10/12/2021).

“Supaya tidak terlambat merujuk, maka identifikasi kalau ada kelainan saat kehamilan itu menjadi sangat penting. Bagaimana mengidentifikasi saat kehamilan? Salah satunya dengan menggunakan alat. Alat itu adalah USG,” sambungnya.

Berdasarkan data dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI tercatat sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup (KH). Bersamaan dengan itu, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, angka kematian bayi (AKB) tercatat sebanyak 24 per 1.000 kelahiran hidup.

Wamenkes mengklaim, kini distribusi USG ke Puskesmas-puskesmas sudah mulai diberlangsungkan. Menurutnya hingga kini, sudah terdapat 2.800 USG yang didistribusikan ke seluruh Puskesmas di Indonesia.

Dengan harapan, hasil pemeriksaan USG bisa mendeteksi masalah kehamilan sedini mungkin. Jika terdapat masalah, ibu hamil bisa sesegera mungkin dirujuk ke dokter kandungan.

“Nanti kita lakukan program untuk mendistribusikan USG ke Puskesmas-puskesmas di Indonesia. USG tersebut akan dilakukan oleh dokter yang ada di Puskesmas. Sehingga kalau ada kelainan pada saat kehamilan maka cepat dirujuk dan ditangani oleh dokter obgyn. Sehingga nanti rujukannya tidak terlambat,” pungkas Wamenkes.

Sumber: detik.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar