Kesadaran Sebagai Dimensi Akses Perawatan Kesehatan

Di Kanada, populasi lansia pedesaan meningkat, hal ini sejalan dengan kebutuhan mereka atas layanan perawatan paliatif. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan terkait kesadaran untuk memberikan layanan perawatan paliatif pedesaan, dengan saran untuk meningkatkan pemberian layanan dari perspektif penyedia layanan kesehatan lokal. Hambatan yang diidentifikasi untuk kesadaran perawatan paliatif dan saran tentang cara meningkatkan kesadaran ini, dan pada akhirnya pemberian perawatan paliatif, berhubungan dengan tiga tema utama yang muncul dari data: pengetahuan/ pendidikan perawatan paliatif terbatas, komunikasi dan koordinasi. Peserta menyadari perlunya pendidikan perawatan paliatif yang lebih banyak, jalur komunikasi terbuka dan koordinasi yang lebih baik dari inisiatif perawatan paliatif dan sumber daya lokal di komunitas mereka. Temuan ini menunjukkan bahwa mengidentifikasi hambatan untuk kesadaran perawatan paliatif di masyarakat pedesaan dapat menjadi dasar untuk mengatasi hambatan ke lima dimensi akses lainnya. Pemahaman yang menyeluruh tentang ketiga bidang pengetahuan kesadaran, komunikasi dan koordinasi ini, serta hubungan diantara mereka, dapat membantu meningkatkan cara perawatan paliatif pedesaan diberikan di masa depan. Artikel ini dipublikasikan pada 2018 di jurnal SAGE.

Selengkapnya

Komunikasi Responsif dalam Layanan Kesehatan di Australia

Peningkatan keragaman di Australia mengharuskan praktisi layanan kesehatan untuk mempertimbangkan karakteristik budaya, bahasa, agama, seksual dan ras / etnis pengguna layanan sebagai komponen integral dari pemberian layanan kesehatan. Penelitian ini menyoroti perlunya komunikasi dan perawatan yang sesuai dengan budaya. Memang Pemerintah Australia dalam berbagai kebijakan mengamanatkan komunikasi yang responsif secara budaya. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk memberikan tinjauan singkat literatur kesehatan Australia yang mengeksplorasi komponen – komponennya; prevalensi dan efek gaya komunikasi ini dalam perawatan kesehatan. Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di jurnal BMC Health Service.

Selengkapnya

Hambatan Bekerja dengan Data Terbuka Layanan Kesehatan Nasional Inggris

Data terbuka merupakan informasi yang disediakan secara bebas untuk pihak ketiga dalam format terstruktur tanpa persyaratan lisensi yang ketat, yang memungkinkan organisasi komersial dan nonkomersial untuk berinovasi. Dalam konteks data Layanan Kesehatan Nasional (NHS), ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil dan efisiensi pasien. EBM DataLab adalah grup penelitian dengan fokus pada alat online yang mengubah temuan penelitian kami menjadi output bulanan yang dapat ditindaklanjuti. Peneliti secara teratur mengimpor dan memproses lebih dari 15 kumpulan data terbuka NHS untuk memberikan OpenPrescribing.net, salah satu kasus penggunaan paling berdampak tinggi untuk data terbuka NHS Inggris, dengan lebih dari 15.000 pengguna unik setiap bulan. Dalam makalah ini, peneliti telah menggambarkan banyak pelanggaran praktik terbaik di sekitar data terbuka NHS yang telah ditemui. Contohnya termasuk kumpulan data yang berulang kali mengubah lokasi tanpa peringatan atau penerusan; set data yang tidak perlu di belakang “CAPTCHA” dan karenanya tidak dapat diunduh secara otomatis; dataset longitudinal yang mengubah struktur mereka tanpa peringatan atau dokumentasi; dataset hampir duplikat dengan perbedaan yang tidak dapat dijelaskan; dataset yang tidak mungkin ditemukan, dan dengan demikian mungkin ada atau tidak ada; dokumentasi yang buruk atau tidak ada; dan menahan data karena alasan yang meragukan. Peneliti mengusulkan cara kerja terbuka baru yang akan mendukung analitik yang lebih baik untuk semua pengguna NHS. Ini termasuk kurasi yang lebih baik, dokumentasi yang lebih baik, dan sistem untuk dialog yang lebih baik dengan tim teknis. Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di Journal of Medical Internet Research

Selengkapnya

Best Practices dari Pengalaman Rumah Tunggu Kelahiran di Zambia

Berbeda dengan Zambia, Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di Indonesia meskipun sama-sama merupakan bentuk peran serta masyarakat tetapi “pengadaannya” berasal dari dana APBN melalui mekanisme DAK. Akibatnya rasa memiliki dari masyarakat menjadi lemah. Sebaliknya, puskesmas dan tenaga kesehatan menganggapnya sebagai milik masyarakat sehingga kurang diperhatikan.

Pengalaman di Zambia seharusnya bisa menjadi pembelajaran penting. RTK di sana berperan penting. Bagi tenaga kesehatannya sendiri, RTK meskipun menambah beban pekerjaan, tetapi memudahkan mereka untuk melayani ibu hamil khususnya yang berisiko. Bukti menunjukkan, adanya RTK menimbulkan rasa tanggung jawab untuk membantu ibu hamil bagi para tenaga kesehatan.

Hal lain yang menarik,dengan adanya RTK di Zambia, ibu nifas bisa diobservasi hingga 48 jam pasca salin. Hal ini mungkin bisa ditiru di Indonesia. Ibu nifas setelah 6 jam di fasyankes, bisa dipindahkan ke RTK hingga 48 jam pasca salin. Hal ini karena BPJS hanya menanggung biaya perawatan 6 jam pasca salin.

Selengkapnya

Memahami Bagaimana Diskriminasi Dapat Mempengaruhi Kesehatan

Untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian empiris yang menghubungkan laporan diri tentang diskriminasi ras dengan status kesehatan dan pemanfaatan layanan kesehatan. Tinjauan – tinjauan literatur dan meta analisis yang diterbitkan dari Januari 2013 hingga 2019 dilakukan menggunakan PubMed, PsycINFO, Abstrak Sosiologis, dan Web of Science. Artikel dipertimbangkan untuk dimasukkan menggunakan Kerangka Pelaporan Pilihan untuk Tinjauan Sistematik dan Analisis Meta (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses/ PRISMA). Dua puluh sembilan studi memenuhi kriteria untuk ditinjau. Studi domestik dan internasional menemukan bahwa pengalaman diskriminasi yang dilaporkan oleh orang dewasa berhubungan buruk dengan kesehatan mental dan indikator kesehatan fisik, termasuk indikator penyakit praklinis, perilaku kesehatan, pemanfaatan perawatan, dan kepatuhan terhadap rejimen medis. Bukti yang muncul juga menunjukkan bahwa diskriminasi dapat memengaruhi kesehatan anak – anak dan remaja, bahwa setidaknya beberapa dampak buruknya dapat diperbaiki dengan adanya sumber daya psikososial. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa diskriminasi rasial merupakan faktor risiko yang muncul untuk penyakit dan kontributor kesenjangan rasial dalam kesehatan. Perhatian diperlukan untuk memperkuat kesenjangan penelitian dan untuk memajukan pemahaman kita tentang intervensi optimal yang dapat mengurangi efek negatif dari diskriminasi. Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di jurnal PubMed.

Selengkapnya