• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
06 May2019

Puluhan Puskesmas Belum Miliki IPAL

06/05/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

SUMENEP – Puluhan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Sumenep belum memiliki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) medis. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) itu harus di tumpuk di tiap puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep A. Fatoni mengatakan, di Kota Keris ada 30 puskesmas. Di daratan 22 puskesmas dan 8 lainnya di kepulauan. Dari puluhan puskesmas itu, hanya 6 yang memiliki IPAL.

Yakni, Puskesmas Pragaan, Gapura, Pasongsongan, Arjasa, Sapeken, dan Lenteng. Sementara sisanya belum memiliki IPAL.

Fotoni menegaskan, IPAL di lima puskesmas tersebut berfungsi. Sementara untuk pengelolaan sampah medis dari puskesmas lainnya masih menggunakan jasa perusahaan swasta alias dipihakketigakan.

”Kami taruh dulu di ruangan khusus menyimpanan, 1 bulan sekali diangkut ke daratan untuk yang di kepulauan,” unjarnya kemarin (3/5).

Dengan pembuangan yang dipihakketigakan, puskesmas dibebankan biaya Rp 25 ribu per kilogram. ”Dibuangnya ke Mojokerto,” ungkap Fatoni.

Dia memastikan tahun ini tidak akan ada puskesmas yang akan mendapat alokasi pengadaan alat IPAL. Alasannya, ketersediaan anggaran terbatas.

Menurut Fatoni, pengadaan IPAL membutuhkan anggaran yang lumayan besar. ”Untuk satu puskesmas sekitar Rp 400 juta,” tuturnya.

Selain itu, pengadaan untuk IPAL di beberapa puskesmas juga terkendala luasan lahan. ”Seperti Puskesmas Dungkek yang sudah tidak memungkinkan karena berdempet-dempetan,” imbuhnya.

Sekretaris Komisi IV DPRD Sumenep Moh. Imran meminta dinkes menyikapi puskesmas yang belum memiliki IPAL. Menurut dia, sampah medis yang berbahaya harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.

”Walaupaun pengadaannya mahal, ini kan sangat diperlukan untuk jangka panjang,” desaknya. (jup)

Sumber: jawapos.com

Continue Reading No Comments

06 May2019

Ratusan Masyarakat Meriahkan Gebyar Germas Puskesmas Tongas

06/05/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Probolinggo – Ratusan masyarakat dari beragam unsur dan lintas sektor di wilayah Kecamatan Tongas turut serta meramaikan gebyar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diadakan oleh Puskesmas Tongas di halaman Kantor Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Gebyar Germas yang mengambil tema “Hidup Sehat : Bergerak, Bergizi dan Deteksi” ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tongas Rochmad Widiarto didampingi jajaran Forkopimka Tongas, Kepala Puskesmas Tongas Kurnia Ramadhani serta sejumlah lintas sektor yang ada di Kecamatan Tongas.

Kegiatan Gebyar Germas Puskesmas Tongas yang diawali dengan Senam Zumba ini juga diisi dengan pengukuhan Duta Kesehatan Remaja yang berisi unsur siswa SMA dan karang taruna. Fungsinya untuk menghidupkan Posyandu Remaja dan menjadi Konselor Remaja.

Selanjutnya diisi dengan penandatanganan Komitmen Bersama Stop Perkawinan Usia Anak oleh lintas sektor, Dance Cuci Tangan SBH SMAN 1 Tongas, Dance Ibu Bayi Sehat oleh Bidan, Emodemo oleh kader serta sarapan pecel bareng. Sekaligus Lomba Posyandu, PMT & MPASI serta drama PSN oleh Kader Jumantik Desa Sumendi yang menjadi juara 1 di tingkat Kabupaten Probolinggo.

Dalam kegiatan ini, disediakan 4 stand yang menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis. Meliputi, posbindu (cek gula darah dan kolesterol), skrining (TB, HIV, mata dan jiwa), Pos Remaja (pemeriksaan fisik khusus remaja) dan Pos Gigi (anak-anak SD untuk periksa kesehatan gigi).

Sesuai dengan temanya, Bergerak diisi dengan senam Zumba, Bergizi diisi dengan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan, promosi kesehatan serta pemberian 100 paket sayuran kepada orang yang mengikuti pemeriksaan kesehatannya. Serta Deteksi diisi dengan mengajak masyarakat untuk cek rutin setiap 6 bulan sekali.

Kepala Puskesmas Tongas Kurnia Ramadhani mengatakan Gebyar Germas ini bertujuan untuk mempromosikan, mengajak dan memotivasi masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari dengan langkah sederhana seperti bergerak, bergizi dan deteksi.

“Selain itu untuk menjalin silaturahim diantara seluruh lintas sektor yang ada di wilayah Puskesmas Tongas dan menggugah para remaja agar terlibat aktif dalam penanganan kesehatan. Terlebih pada bulan Mei 2019 ini di Puskesmas Tongas akan disediakan khusus Poli Remaja berupa PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja),” katanya.

Dengan adanya Gebyar Germas ini Nia mengharapkan masyarakat semakin mendukung pelayanan kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat pada diri dan keluarganya masing-masing. “Setidaknya setelah kegiatan ini ada perubahan perilaku dari masyarakat untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Minimal lakukan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan diri dan keluarganya,” harapnya.

Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengungkapkan Germas adalah program Pemkab Probolinggo untuk mensosialisasikan pola hidup sehat dan pola makan, periksa kesehatan rutin dan olahraga melalui senam atau aktivitas olahraga lainnya.

“Harapannya dengan kegiatan ini sosialisasi bisa lebih efektif dan melibatkan semua unsur masyarakat yang ada di tingkat kecamatan, khususnya wilayah Puskesmas Tongas,” ungkapnya.

Sedangkan Sekcam Tongas Rochmad Widiarto menyampaikan kegiatan Germas di Kecamatan Tongas ini merupakan salah satu program sinergitas antara Pemerintah Kecamatan Tongas dengan Puskesmas Tongas beserta elemen masyarakat sampai di tingkat desa dengan tujuan untuk menghidupkan kembali kebiasaan hidup sehat di masyarakat yang dimulai dari lingkungan keluarga.

“Kedepan Pemerintah Kecamatan Tongas berharap semoga tingkat kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk menjaga kesehatan baik dengan aktif bergerak, meningkatkan kualitas gizi dan mampu mendeteksi dini gejala-gejala penyakit untuk melakukan upaya pencegahan sebelumnya,” katanya.

Dalam Gebyar Germas Puskesmas Tongas tahun 2019 ini, panitia menyediakan banjir hadiah dan doorprize bagi masyarakat yang datang langsung ke lokasi kegiatan di halaman Kantor Kecamatan Tongas. (mel/nis).

Sumber: kabarpas.com

Continue Reading No Comments

06 May2019

Jalankan Program Prolanis, Puskesmas Sudiang Makassar Tetap Ramai di Akhir Pekan

06/05/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Makassar – Meski akhir pekan, pelayanan pasien di Puskesmas Sudiang, Makasssar tetap ramai. Ini terlihat dari kepadatan aktivitas pasien yang didominasi para lansia.

Ternyata, kepadatan tersebut lantaran ada jadwal rutin setiap hari Sabtu, dimana puskesmas tersebut menggelar senam pagi bagi pasien BPJS atau Askes, yang rata-rata usia senja.

Keramaian berikutnya, lantaran Puskesmas Sudiang juga melayani pemeriksaan para calon jemaah haji. Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, para jemaah haji juga mendapatkan nasi kotak.

Puskesmas yang beralamat di Jalan Goa Ria Raya Nomor 18 Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar ini begitu total memberikan pelayanan maksimal bagi pasien.

Hamzah Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Sudiang menjelaskan, setiap hari Sabtu pihaknya rutin menjalankan program Prolanis.

“Program Prolanis ini untuk pra lansia dan lansia kisaran usia 45-60 tahun,” ujar Hamzah.

“Prolanis adalah program penanganan penyakit kronis, yaitu penyakit hiperternsi, diabetees melitus dan penyakit gula,” terangnya.

Selanjutnya, kata dia, ada juga edukasi berupa penyuluhan yang dilakukan oleh dokter-dokter.

“Kebetulan hari ini ditiadakan karena bersamaan membludaknya pasien, tetapi untuk senam paginya rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu,” kata Hamzah.

Ditambahkan Hamzah, bahwa pelayanan kesehatan jamaah calon haji sudah melayani mulai beberapa bulan lalu.

“Kalau ada jamaah setelah terdaftar di Kemenag RI akan dilakukan pemeriksaan pertama, nanti juga serentak akan dilakukan vaksin,” urai Anca, sapaan akrab Hamzah.

Maklumat Pelayanan Puskesmas Sudiang

Pihaknya juga menegaskan bahwa Puskesmas Sudiang akan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik semaksimal kemampuan.

“Kami berupaya menetapkan pelayanan sesuai SOP. Insha Allah, akan kami pertahankan pelayanan terbaik. Pelayanan ini juga kami koordinasikan dengan lintas sektoral, tokoh masyarakat, serta tokoh agama,” ujarnya.

Hamzah juga menjelaskan bahwa Puskesmas Sudiang mengeluarkan Maklumat Pelayanan sebagai bentuk komitmen satf Puskesmas Sudiang terhadap kesehatan masyarakat.

“Maklumat ini ada  dua, yakni pelayanan lintas sektor dan maklumat pelayanan internal karyawan puskesmas sebagai bentuk komitmen bersama dengan meningkatkan pelayanan sesuai SOP,” terangnya.

“Maklumat itu berbunyi, kami seluruh Pegawai Puskesmas Sudiang, melayani pelanggan setulus hati secara profesionalis sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan dasar kesehatan tanpa mengabaikan nilai keamanan dan kenyamanan bekerja,” pungkasnya.

Sumber: makassar.terkini.id

Continue Reading No Comments

30 Apr2019

Edisi Minggu ke 18: Selasa 30 April 2019

30/04/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Arsip Pengantar, Pengantar

Edisi Minggu ke 18: Selasa 30 April 2019

Efikasi Diri dan Kompetensi Sosial Terhadap Ketimpangan Sosial Ekonomi dalam Gejala Emosional pada Anak - Anak

german

Banyak anak - anak dan remaja mengalami masalah kesehatan mental. Dewan Kesehatan Nasional Denmark memperkirakan bahwa 20,6% anak perempuan dan 16,0% anak laki-laki berusia 11 - 15 mengalami setidaknya satu gejala emosional setiap hari. Masalah kesehatan mental ini mempengaruhi kognisi, kemampuan untuk belajar, pencapaian pendidikan dan pekerjaan di kemudian hari.  Anak - anak dan remaja dari posisi sosial ekonomi yang lebih rendah memiliki beban masalah kesehatan mental yang lebih tinggi 6 - 8 dan mungkin lebih rentan terhadap dampak buruk tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang melindungi terhadap efek dari posisi sosial ekonomi yang lebih rendah pada masalah kesehatan mental.

Remaja mengalami masalah kesehatan mental yang mungkin memiliki konsekuensi serius bagi jangka pendek dan jangka panjang kesehatan dan kesejahteraan. Penelitian Meilstru C et al(2019) ini meneliti ketimpangan sosial ekonomi di gejala emosional, efikasi diri dan kompetensi sosial. Studi ini berfokus pada satu wilayah tertentu dari masalah kesehatan mental, yaitu gejala emosional. Tujuan nya yaitu : (i) untuk menyelidiki pola sosial ekonomi gejala emosional, efikasi diri dan kompetensi sosial serta (ii) untuk menyelidiki apakah hubungan antara posisi sosial ekonomi dan gejala emosional di kalangan remaja. Untuk itu efikasi diri dan kompetensi sosial dapat dipromosikan misalnya melalui inisiatif berbasis sekolah dan mungkin menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi di gejala emosional antara anak-anak dan remaja.

Selengkapnya

Continue Reading No Comments

25 Apr2019

Edisi Minggu ke 17: Selasa 23 April 2019

25/04/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Arsip Pengantar, Pengantar

Edisi Minggu ke 17: Selasa 23 April 2019

Kebijakan Kesehatan Berbasis Bukti Terhadap Peningkatan Kesehatan Mental Remaja 

Kebijakan peningkatan kualitas layanan kesehatan mental masyarakat untuk pemuda menjadi aspek penting dari proses peningkatan kualitas. Dengan demikian, memeriksa kepatuhan terhadap kebijakan merupakan area yang tepat untuk penelitian empiris. Menurut penelitian Bruns et al (2016) terdapat kebutuhan kritis dan dorongan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mental yang diberikan kepada pemuda dalam pengaturan kesehatan mental yang didanai publik. Akibatnya, segudang strategi peningkatan kualitas sedang digunakan untuk meningkatkan penggunaan-bukti berbasis dence praktek. Meskipun efek mereka berpotensi berjangkauan luas, kualitas strategi perbaikan yang mempromosikan EBP di tingkat sistem kesehatan mental, seperti kebijakan, kurang sering diperiksa secara empiris daripada mereka pada tingkat organisasi individu misalnya budaya organisasi dan iklim.

Selengkapnya


Buku Baru WHO

New Perspectives on Global Health Spending for Universal Health Coverage 

WHO-HIS-HGF-HFWorkingPaper-17.10-engBuku ini membahas perspektif baru dalam menganalisis Pendanaan Kesehatan Global. Perspektif baru ini terkait dengan berbagai hal penting antara lain perkembangan ekonomi dalam ukuran GDP, kapasitas fiskal negara, dan mengapa perlu pengembangan data pembiayaan kesehatan dengan standar global.

Buku tersebut dapat di akses pada link dibawah ini dan kami telah merangkumnya kedalam bahasa indonesia point-point menarik dari buku:

  • Buku secara keseluruhan (dalam bahasa Inggris) 
  • Pesan – pesan Utama (dalam bahasa Indonesia) 
  • Kesimpulan (dalam bahasa Indonesia)

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 152
  • 153
  • 154
  • 155
  • ...
  • 270

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar