• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
15 Mar2019

19 Puskesmas di HSS Tidak Punya Apoteker

15/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

KANDANGAN – Dari 21 unit Puskesmas tersebar di 11 Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) saat ini hanya ada dua Puskesmas yang memiliki apoteker atau tenaga farmasi.

Kabid Pelayanan Kesehatan Daru Priyanto menjelaskan bahwa dua Puskesmas di Kabupaten HSS yang memiliki apoteker atau tenaga farmasi hanya di Puskesmas Kandangan dan Desa Tambak Bitin Kecamatan Daha Utara.

“19 Puskesmas sisanya belum ada dan mengatasinya minimnya apoteker sementara mengandalkan tenaga teknis kefarmasian atau asisten apoteker,” ujarnyaa, Jumat (15/3) saat dikonfirmasi.

Idealnya dalam satu unit Puskesmas dibutuhkan satu orang apoteker atau tenaga farmasi.

Mengatasi belum adanya apoteker di 19 Puskesmas, Dinkes HSS setiap tahun mengusulkan perekrutan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

“Setiap ada formasi, kami terus usulkan perekrutan apoteker,” tutur Daru. (shn/ema)

Sumber: prokal.co

Continue Reading No Comments

15 Mar2019

Puskesmas Sidodadi Bentuk Dokter Cilik

15/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

PONDOK KELAPA, Bengkulu Ekspress – Beragam upaya dilakukan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sidodadi, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan. Salah satunya dengan membentuk dokter cilik di jenjang sekolah dasar (SD)/MI.

Setelah dibentuk, dokter cilik ini memiliki peran memberikan pelayanan kesehatan. Mulai dari memberikan informasi seputar kesehatan serta mengambil tindakan untuk memberikan pertolongan pertama pada anak-anak lainnya.

“Secara teknis, kami berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menjaring siswa-siswi yang berprestasi untuk dijadikan dokter cilik di sekolah mereka. Mereka diberikan pemahaman tentang seputar ilmu medis,” kata Kepala Puskesmas Perawatan Sidodadi, Nini Pusniati SKep kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (13/3).

Sejauh ini, kata Nini, pembentukan dokter cilik baru dilakukan di 2 (dua) sekolah dasar. Kedepan, ia menargetkan seluruh SD/MI wilayah Puskesmas Sidodadi bisa mendapat perlakuan serupa.

“Alhamdulillah, gagasan yang kami cetuskan mendapat dukungan positif dari pihak sekolah. Informasi yang diberikan bisa menambah wawasan anak-anak atau generasi muda tentang dunia kesehatan,” kata Nini.

Terpisah, Penjabat (Pj) Sekda Bengkulu tengah, Edi Hermansyah SSi MSc PhD memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh Puskesmas Sidodadi dalam melayani masyarakat, termasuk kepada anak-anak.

Edi berharap pelayanan prima juga dilakukan oleh Puskesmas lain yang ada di Kabupaten Bengkulu tengah. “Keberadaan Puskesmas harus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sebab itu, layanilah masyarakat secara maksimal, terutama masyarakat yang berasal dari kalangan kurang mampu,” imbau Edi.(135)

Sumber: bengkuluekspress.com

Continue Reading No Comments

11 Mar2019

Puskesmas Bangun Jaya, Kekurangan Tenaga Medis

11/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

CURUP, Bengkulu Ekspress – Untuk memberikan pelayanan khususnya pelayanan dalam bidang kesehatan bagi masyarakat Rejang Lebong khususnya di Kecamatan Bermani Ulu Raya. Saat ini Puskesmas Bangun Jaya yang ada di Desa Air Bening Kecamatan Bermani Ulu Raya masih kekurangan tenaga medis Kepala Puskesmas Bangun Jaya, M Nasirmauludin menjelaskan saat ini tenaga medis yang tidak ada di Puskesmas rawat inap yang ia pimpin tersebut khususnya untuk tenaga gizi dan tenaga kesehatan lingkungan.

“Saat ini yang kurang di Puskesmas Bangun Jaya ini adalah tenaga ahli gizi dan kesehatan lingkungan,” paparnya.

Sebelumnya, Puskesmas tersebut juga tidak memiliki dokter, namun sekarang menurutnya sudah ada bahkan ditambah dokter Internsip. Dengan belum adanya tenaga medis khususnya ahli gizi dan kesehatan lingkungan tersebut, maka menurut Nasir, ia terpaksa merangkapkan tugas beberapa orang, padahal menurutnya masalah gizi dan kesehatan lingkungan tersebut seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dibidangnya.

Sebelumnya, Puskesmas tersebut juga tidak memiliki dokter, namun sekarang menurutnya sudah ada bahkan ditambah dokter Internsip. Dengan belum adanya tenaga medis khususnya ahli gizi dan kesehatan lingkungan tersebut, maka menurut Nasir, ia terpaksa merangkapkan tugas beberapa orang, padahal menurutnya masalah gizi dan kesehatan lingkungan tersebut seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dibidangnya.

“Kalau misalkan perawat jadi keuangan atau administrasi lainnya, itu tidak terlalu menjadi masalah karena umum, namun yang menjadi kendala ketika perawat kita jadikan petugas gizi, karena petugas gizi seharusnya dipegang oleh ahlinya,” sampai Nasir.

Begitu juga dengan kesehatan lingkungan sendiri, menurut Nasir kurang tepat bila ditangani oleh petugas medis dengan disiplin ilmu diluar disiplin kesehatan lingkungan. Petugas medis kesehatan lingkungan maupun gizi sendiri, menurut Nasir sangat mereka perlukan. Khususnya untuk petugas kesehatan lingkungan.

Karena menurutnya, petugas kesehatan lingkungan ini merupakan petugas garda terdepan dalam melayani masyarakat dan mensosialisasikan terkait pentingnya kesehatan lingkungan masyarakat. Terkait dengan kekurangan tenaga kesehatan di Puskesmas Bangun Jaya tersebut, Nasir mengaku sudah mengusulkan untuk penambahan petugas ke Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, ia berharap usulannya tersebut bisa direalisasikan sehingga pelayanan Puskesmas Bangun Jaya akan lebih maksimal lagi.(251)

Sumber: 

Continue Reading No Comments

11 Mar2019

24 Puskesmas Belum Terapkan Pengolahan Limbah Biofilter

11/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

GUNUNGKIDUL – Dari 30 Puskesmas yang ada di Kabupaten Gunungkidul, baru 6 puskesmas yang menggunakan pengolahan limbah dengan sistem biofilter. Belum seluruh puskesmas melakukan pengolahan limbah tersebut akibat terkendala dengan biaya yang relatif mahal. Padahal limbah utama berupa air yang berasal dari limbah Puskesmas merupakan salah satu sumber yang berpotensi dapat menimbulkan pencemaran air.

“Kita akan upayakan agar pengolahan limbah biofilter dapat dilakukan di setiap puskesmas,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka.

Air limbah yang ada selama ini diduga mengandung senyawa organik yang cukup tinggi juga kemungkinan mengandung senyawasenyawa kimia lain serta mikro-organisme patogen yang dapat mengakibatkan penyakit terhadap masyarakat di sekitarnya. Oleh karena potensi dampak air limbah rumah sakit atau Puskesmas terhadap kesehatan masyarakat sangat besar, maka setiap rumah sakit diharuskan mengolah air limbahnya sampai memenuhi persyaratan standar yang berlaku.

Sedangkan enam puskesmas yang sudah melakukan pengolahan limbah sesuai harapan tersebut adalah Puskesmas Karangmojo I dan Puskesmas Karangmojo II, Puskesmas Panggang 1, Puskesmas Tanjungsari I, Puskesmas Purwosari, dan Puskesmas Nglipar II. (Bmp)

Sumber: krjogja.com

Continue Reading No Comments

11 Mar2019

Edisi Minggu ke 11: Selasa 12 Maret 2019

11/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Pengantar

Edisi Minggu ke 11: Selasa 12 Maret 2019


Reportase

Pematangan Rencana Aksi Daerah (RAD)

Integrasi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana Berbasis Hak

oleh

PKMK FK – KMK UGM

Kabupaten Lahat

 5 – 6 Maret 2019

lahat-5-6-maret-2019

Pertemuan pematangan serta finalisasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak Kabupaten Lahat Tahun 2019 – 2022. RAD Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak merupakan dokumen operasional Rencana Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak daerah untuk jangka waktu 5 tahun yakni pada 2019 – 2022, RAD ini merupakan roadmap bagi pemerintah maupun swasta di Kabupaten Lahat dalam mewujudkan tujuan Integrasi Kesehatan Ibu  -KB Berbasis Hak dengan tujuan menurunnya angka kematian ibu sesuai dengan dasar, visi, misi dan arah Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak yang telah disepakati bersama.

Selengkapnya


Reportase

Pembahasan Lanjutan Rencana Aksi Daerah (RAD)

Integrasi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana Berbasis Hak

Kabupaten Malang

 25 Februari 2019

malang-25-februari-2019-1

Sebagai lanjutan dari pertemuan yang diselenggarakan sebelumnya bersama pimpinan perangkat daerah dan tim teknis Kabupaten Malang dengan agenda pembahasan sinkronisasi dan penetapan target masing – masing OPD yang tertuang dalam draft RAD Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak, kembali tim PKMK FK – KMK UGM menyelenggarakan pertemuan lanjutan dengan agenda finalisasi RAD dan penjabaran RAD ke dalam renja masing – masing perangkat daerah terkait.

Selengkapnya

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 158
  • 159
  • 160
  • 161
  • ...
  • 270

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar