• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
05 Nov2018

Pengantar: 6 -12 November 2018

05/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Pengantar

Penguatan Kinerja Tenaga Bidan Melalui Pengembangan Manajemen dan Pendidikan Tenaga Bidan

Pada 5 Mei 2018 lalu WHO memperingati Hari Bidan Internasional dengan tema “Midwives leading way with quality care”. Tema ini diambil dengan maksud bahwa bidan memiliki peran yang penting dalam menyediakan layanan kesehatan berkualitas dalam semua tatanan secara global. Studi membuktikan bidan yang memenuhi pendidikan dan kualifikasi standar internasional mampu memberikan 87% layanan yang dibutuhkan ibu dan bayi baru lahir. Studi lain juga menunjukkan bidan yang berpengalaman dalam pelayanan berkelanjutan mampu menurunkan 24% kelahiran prematur, 16% kecenderungan kematian bayi dan kepuasan tinggi dalam pengalaman melahirkan bagi ibu (WHO, 2018).

Meski begitu, belum semua negara di dunia mempunyai bidan dengan standar kualifikasi pendidikan dan manajemen rekomendasi WHO. Penelitian Zhou dan Lu (2018) menunjukkan standarisasi dan manajemen sistematis masih belum cukup di China. Kebijakan dua-anak di China meningkatkan angka kelahiran dan kehamilan pada usia lanjut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi bidan karena jumlah tenaga bidan yang terbatas dan kesulitan memberikan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi. Sehingga tenaga bidan memerlukan pengembangan manajemen dan pendidikan kebidanan untuk rencana pengembangan kinerja bidan di China.

Selengkapnya


Reportase

Pendampingan Tim Teknis dalam Pembahasan Draft I Rencana Aksi Daerah (RAD)

Integrasi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana Berbasis Hak

Kabupaten Lahat, 30 – 31 Oktober 2018

lahat-30-31-oktober-2018

Pertemuan Tim Teknis Modelling of the Integrated Programming, Planning and Budgeting for Maternal Health and Right-Based Family Planning yang diselenggarakan di ruang meeting Bappeda Kab. Lahat dilaksanakan selama 2 hari yakni pada 30-31 Oktober 2018 dan dihadiri oleh tim PKMK FK- KMK UGM yakni Dwi Handono Sulistyo dan Tudiono, perwakilan NPCU Bappenas (Sri Hermiyanti dan Sri Ratna), Perwakilan Kemenkes (Wisnu Trianggono), Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan (Fahrina dan Nuzulyati) beserta tim teknis kabupaten Lahat yang terdiri dari OPD Dinas Kesehatan, Dinas Dalduk-KB, RSUD Kab. Lahat, BKD dan Bappeda. Kegiatan ini merupakan rangkaian pertemuan yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh tim PKMK FK – KMK UGM. Pertemuan ini bertujuan untuk Membahas Draft I Rencana Aksi Daerah Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak yang meliputi: 1). Review draft pendahuluan dan analisis situasi Kesehatan Ibu-KB; 2). Review draft Kebijakan dan Strategi Operasional dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Ibu-KB; 3). Review draft Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan Kesehatan Ibu-KB serta review draft lampiran RAD. Dalam pembahasan Draft I RAD tersebut, berbagai masukan dan koreksi merupakan hal yang sangat penting untuk kesempurnaan dokumen RAD. Dokumen RAD ini diharapkan bisa aplikatif dan implementatif dalam operasional teknisnya di OPD terkait untuk merealisasikan Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak dalam 5 tahun kedepan dan tentunya akan menjadi dasar penyusunan Renja/RKA dan DAK mulai 2019 dan seterusnya bagi masing-masing OPD terkait.

Selengkapnya

Continue Reading No Comments

05 Nov2018

Integrasi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana Berbasis Hak Kabupaten Lahat 30 – 31 Oktober 2018

05/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Modelling

Reportase

Pendampingan Tim Teknis dalam Pembahasan Draft I Rencana Aksi Daerah (RAD)

Integrasi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana Berbasis Hak

Kabupaten Lahat, 30 – 31 Oktober 2018

 

Pertemuan Tim Teknis Modelling of the Integrated Programming, Planning and Budgeting for Maternal Health and Right-Based Family Planning yang diselenggarakan di ruang meeting Bappeda Kab. Lahat dilaksanakan selama 2 hari yakni pada 30-31 Oktober 2018 dan dihadiri oleh tim PKMK FK- KMK UGM yakni Dwi Handono Sulistyo dan Tudiono, perwakilan NPCU Bappenas (Sri Hermiyanti dan Sri Ratna), Perwakilan Kemenkes (Wisnu Trianggono), Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan (Fahrina dan Nuzulyati) beserta tim teknis kabupaten Lahat yang terdiri dari OPD Dinas Kesehatan, Dinas Dalduk-KB, RSUD Kab. Lahat, BKD dan Bappeda. Kegiatan ini merupakan rangkaian pertemuan yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh tim PKMK FK – KMK UGM. Pertemuan ini bertujuan untuk Membahas Draft I Rencana Aksi Daerah Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak yang meliputi: 1). Review draft pendahuluan dan analisis situasi Kesehatan Ibu-KB; 2). Review draft Kebijakan dan Strategi Operasional dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Ibu-KB; 3). Review draft Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan Kesehatan Ibu-KB serta review draft lampiran RAD. Dalam pembahasan Draft I RAD tersebut, berbagai masukan dan koreksi merupakan hal yang sangat penting untuk kesempurnaan dokumen RAD. Dokumen RAD ini diharapkan bisa aplikatif dan implementatif dalam operasional teknisnya di OPD terkait untuk merealisasikan Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak dalam 5 tahun kedepan dan tentunya akan menjadi dasar penyusunan Renja/RKA dan DAK mulai 2019 dan seterusnya bagi masing-masing OPD terkait.

Pertemuan ini berlangsung selama 2 hari, hari pertama penyampaian tentang laporan penyusunan model perencanaan KIA-KB Berbasis Hak Terintegrasi yang disampaikan oleh Dwi Handono Sulistyo sebagai Principal Investigator. Pembukaan pertemuan oleh Faizal Amrie selaku sekretaris Bappeda Kab.Lahat. Sebagai pengantar diskusi  dalam pembahasan RAD Integrasi KIA-KB Berbasis Hak, Dwi Handono menekankan bahwa Draft I RADKab. Lahat merupakan hasil formulasi dari diskusi-diskusi sebelumnya yang telah dilaksanakan sejak awal pendampingan. Harapan kami RAD ini bisa terintegrasi kesistem perencanaan, penganggaran dan Monev keprogram Kesehatan Ibu-KB, disamping itu juga RAD ini akan menjadi masukan bagi Kab.Lahat yang sementara dalam proses penyusunan RPJMD Kab. Lahat ungkap Faizal Amrie.

lahat-30-31-oktober-2018

Gambar 1. Pengantar materi Review Draft I RAD oleh Dr.dr.Dwi Handono Sulistyo,M.Kes dan Sambutan Faizal Amrie

Perlunya konfirmasi dan kroscek data tentang kesehataan ibu-KB yang meliputi capaian, target dan standar akan dimasukkan dalam Draft RAD menjadi pembuka diskusi dalam pertemuan hari pertama. Salah satu bentuk pelayanan KB berbasis hak yakni hak mendapatkan informasi dan pilihan bagi calon akseptor terkait alat kontasepsi, saat ini pelayanan KB berbasis hak belum berjalan optimal di Kab. Lahat. Hal ini bisa dilihat dari belum tersedianya formulir informed choice dalam formulir kartu status peserta KB yang dibagikan oleh BKKBN.  Informed choice merupakan output dari konseling yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada calon akseptor untuk mendapatkan persetujuan terkait alat kontrasepsi yang diinginkan akseptor, itu diberikan sebelum tenaga kesehatan melakukan tindakan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi.

Pentingnya informed choice dan informed consent dalam melakukan konseling sebelum melakukan tindakan pelayanan KB merupakan SOP yang harus dilakukan/dipatuhi oleh tenaga kesehatan (nakes) dalam melaksanakan tindakan. Saat di Kab.Lahat belum ada informed choice sehingga dalam pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh teman-teman PLKB di Dinas Dalduk-KB belum bisa dilaporkan dengan baik dan optimal karena belum ada dalam form F2 (pelaporan dan pencatatan).

Dokumen RAD ini diharapkan bisa menjadi acuan dasar dalam penyusunan renja dan renstra pada masing-masing OPD yang terkait. Kegiatan-kegiatan yang ada di RAD ini harus realistis tujuannya sehingga dalam perencanaan dan penganggarannya bisa terukur. RAD spesifik menjawab masalah yang  fundamental di daerah artinya analisis situasi dan analisis data yang kuat menjadi utama sehingga  mampu menjawab masalah dan intervensi apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. tentunya  intevensi dan solusi yang implementatif dan aplikatif sesuai kondisi daerah.

Pencegahan kematian ibu sebaiknya dimulai sejak dini yakni mulai dari penjaringan WUS, WUS-PUS, WUS-PUS RISTI, BUMIL RISTI dan BUFAS RISTI menjadi fokus dalam kegiatan ini sehingga terintegrasi secara menyeluruh. Perlunya pemetaan profil kesehatan dan profil KB akan memudahkan melihat daerah mana yang rentan kematian ibunya dan pengguna KB- nya rendah sehingga ini berdampak pada strategi, intervensi dan kebijakan apa yang tepat untuk menanggulangi masalah tersebut.

lahat-30-31-oktober-2018-2

Gambar 2. Suasana diskusi review Draft I RAD Kab.Lahat

Diskusi hari kedua diawali dengan pemaparan materi terkait data kematian ibu yang disampaikan oleh Agustia Ningsih selaku Kasie Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kab. Lahat.  Berdasarkan data Laporan AMP bahwa rerata jumlah angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Lahat trennya naik turun yakni pada 2015 sekira  8 kasus AKI; 2016 sejumlah 10 kasus AKI; 2017 sebanyak 6 kasus AKI dan per Oktober 2018 sekitar 4 kasus AKI dimana sebagian besar ibu meninggal periode 2016-Okt 2018 yakni  RSUD 15 orang, perjalanan menuju fasyankes 2 orang dan rumah sendiri serta puskesmas masing-masing 1 orang. Sebagian meninggal karena PEB dan pendarahan dengan usia ibu kelompok risti yakni 7 orang. sebagian besar kematian terdapat di Kecamatan Lahat (5 orang), Gumay Talang (3 orang) dan Kikim Selatan (3 orang). Capaian ANC K4 pada 2017 yakni 94,3% dan capaian kunjungan nifas (K) yakni 91,1% artinya belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kab. Lahat yakni 96% dan 94%. Namun persalinan oleh nakes baru mencapai 90,7% dan persalinan di fasyankes sekitar 66% belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kab. Lahat yakni 95%.

Gambaran program KB di Kab.Lahat disampaikan oleh Gesti Iswarita, beberapa data menunjukan bahwa PUS yang memiliki usia istri pertama kali kawin < 21 tahun di beberapa kecamatan masih tinggi khususnya kecamatan yang berada jauh dari ibu kota kabupaten misal wilyah Kikim Tengah (71,71%), Kikim Barat (68,21%), PUS usia istri < 20 tahun posisi pertama yakni kecamatan Kikim Tengah (2,74%) dan Selatan (2,39%). Data PUS berdasarkan jumlah anak yang dilahirkan > 2 anak Kecamatan Lahat memiliki presentase paling banyak (24,56%), Data jumlah PUS berdasarkan kepesertaan KB yakni PUS yang tidak pernah ber-KB terbanyak di kecamatan Kota Agung (16,66%).

Data jumlah PUS berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan yakni suntik sebesar 68,77% sementara prevalensi  KB MKJP modern yakni 19 % dan prevalensi KB modern adalah 73%. Kecamatan dengan pengguna metode MKJP  terbanyak (MOP dan MOW) adalah Kecamatan Lahat  sebesar 1,77% dengan total PUS 16.965. MKJP rendah karena berdasarkan data yang kami dapatkan dari TKB masalahnya adalah banyak nakes tidak mengerti pelayanan KB untuk peserta JKN-KIS, banyak BPM tidak mau bekerjasama dengan BPJSK. TKBK tidak bisa kami laksanakan karena kami tidak punya anggaran. Pelayanan KB Belum tersosialisasi dengan optimal terkait peserta JKN-KIS untuk bisa melakukan pelayanan KB bagi mereka peserta JKN-KIS. Pelayanan MKJP belum berjalan rutin di beberapa PKM.

lahat-30-31-oktober-2018-3

Gambar 3. Suasana diskusi hari ke-2 Review Draft I RAD Kab.Lahat

Kajian khusus perlu dilakukan secara komprehensif terkait daerah-daerah yang memiliki permasalahan dan daerah yang tidak bermasalah agar bisa dilakukan analisis kenapa daerah X bermasalah dan kenapa daerah Y tidak bermasalah sehingga bisa dilakukan intervensi yang tepat dan implementatif. Penyebab AKI masih klasik kejadian kematian dengan penyebab yang sama dari tahun ketahun secara massif. Intervensi terkait mereka yang usia remaja harus muncul misalnya bagaimana sosialisasi kespro, PIK-KR. Posyandu remaja, genre dan remaja ini harus disibukan dengan kegiatan ekstrakurikuler baik disekolah maupun dirumah. Kerjasama lintas-sektor antar OPD menjadi hal penting untuk mencegah kematian ibu. Revitalisasi dari bimbingan perkawinan ini menjadi sangat penting untuk dikaitkan dengan Kemenag, dinkes dan pemberi kerja.

Terkait pendanaan kesehatan yang berasal dari luar APBD, ini bisa diakomodir melalui kerjasama CSR perusahaan dengan pemerintah daerah. Saat ini Kab.Lahat sudah melakukan kerjasama dengan perusahan yang ada di Kab. Lahat melalui CSR perusahaan. Untuk 2019 fokus dari kegiatan CSR adalah kesehatan ungkap Nunung selaku perwakilan dari bidang yang menangani kerjasama CSR dengan Pemda. 

lahat-30-31-oktober-2018-4

Gambar 4. Suasana diskusi hari ke-2 Review Draft I RAD Kab.Lahat 

Reportase: Habibi Zamuli, MPH

 

Continue Reading No Comments

02 Nov2018

Jika lolos penilaian, Puskesmas Dekai jadi yang pertama terakreditasi

02/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Dekai - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Dekai, Kabupaten Yahukimo memohon dukungan dari semua pihak, karena akan mengikuti proses akreditasi pada minggu kedua bulan November 2018 ini.

Permohonan ini disampaikan Kepala Puskesmas Dekai, Nelly Aspalek agar semua pihak, baik Pemerintah, lintas sektoral, distrik hingga kampung, serta dinas-dinas terkait dan masyarakat di Kota Dekai turut menyukseskan kegiatan tersebut. Karena penilaian yang akan dilakukan itu juga akan menyasar pada kapasitas yang dimiliki Puskesmas, dari pendapat setiap warga yang menjadi pasien.

“Sampai saat ini kami jalani, apa yang ada pada kami, itu yang saya benahi. Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak,” kata Nelly Aspalek saat dihubungi Jubi, Kamis (1/11/2018).

Sementara itu, penanggung jawab akreditasi dari Puskesmas Dekai, dr. Audryn Karma  mengatakan, sesuai jadwal penilai akreditas dari Kementerian Kesehatan akan tiba di kota Dekai, Kabupaten Yahukimo pada minggu kedua bulan ini.

“Tanggal 14 November 2018 akan mulai penilaian dari kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI),” kata Audryn kepada Jubi melalui telepon seluler, Kamis (01/11/2018).

Audryn menjelaskan, dalam kegiatan akreditasi ada beberapa penilaian yang akan dilakukan, seperti kegiatan yang sudah dilaksanakan yakni, kerapian administrasi, Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM), baik melalui sosialisasi dan rapat lintas sektor dan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP).

Penilaian UKP ini dilihat sejak pasien berobat hingga selesai. Selain itu ada pula penilaian manajerial Puskesmas.

“Jika puskesmas kita ini diakreditasi, maka ini merupakan puskesmas pertama di Kabupaten Yahukimo yang akan diakreditasi. Jadi jika sudah akreditasi itukan nama Yahukimo yang baik karena Puskesmas Dekai berada di ibukota Kabupaten,” kata Karma. (*)

Sumber: tabloidjubi.com

Continue Reading No Comments

02 Nov2018

UPTD Puskesmas Pasitallu Selayar Gelar Rapat Lintas Sektor, Ini Tujuannya

02/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

TAKABONERATE- UPTD Puskesmas Pasitallu, menggelar rapat lintas sektor di Gedung Pertemuan, Desa Kayuadi, Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar ( Sulsel), Kamis (1/11/2018).

Mengusung tema Lokakarya Mini Tribulanan.

Dihadiri Kepala puskesmas Pasitallu Andi Sahlan, sekcam Takabonerate Mahmudin, Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kepulauan Selayar Awil Tayyeb, babinsa Batang.

Mewakili Danpos Takabonerate Kopda Hasan, Mewakili Kapolsek Takabonerate Brigpol Demmazikki, Para Kades se Kayuadi, Para Kadus, Toga, Tomas, dan kader PKK se Kayuadi, undangan lainnya.

Kegiatan tersebut rutin yang dilaksanakan setiap triwulan sebagai bahan evaluasi kegiatan selama satu triwulan.

“Pertemuan lintas sektor tujuannya mengevaluasi semua kegiatan puskesmas setiap triwulan dan membantu mencarikan solusi, apabila dalam pelaksanaan kegiatan ada kendala yang dihadapi petugas,” kata Awil Tayyeb.

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

01 Nov2018

Dinkes Bangka koordinasi puskesmas siapkan ambulans

01/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berkoordinasi dengan pihak pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di daerah itu untuk menyiapkan kendaraan ambulans.

“Koordinasi ini untuk membantu evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610,” kata Kepala Dinkes Bangka, Then Suyanti di Sungailiat, Rabu (31/10).

Ia menambahkan, pihak Puskesmas bersedia untuk menyiapkan mobil ambulans termasuk sopir yang membawa korban dari bandara Depati Amir Pangkalpinang sampai ke rumah korban.

“Kita semua berdoa, semua korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan laut Tanjung Karawang Jawa Barat segera dapat dievakuasi dan dikembalikan ke keluarga korban,” jelasnya, dikutip Antara.

Menurut dia, mobil ambulans dari seluruh Pukesmas dan rumah sakit daerah mencapai lebih dari 20 unit.

Ia berharap, di hari ketiga pencarian korban jatuhnya pesawat JT 610 oleh tim Basarnas, TNI dan Polri serta tim relawan lainnya dapat segera menemukan para korban tersebut.

Sumber: elshinta.com

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 178
  • 179
  • 180
  • 181
  • ...
  • 270

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar