• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
14 Aug2017

Webinar Series III: Refreshing Teknik Pendampingan Penyusunan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

14/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Sinkronasi

Reportase

Webinar Series III: Refreshing Teknik Pendampingan Penyusunan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Jumat, 11 Agustus 2017

 webunar-series-3

Dalam rangkaian kegiatan Refreshing Teknik Pendampingan Penyusunan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat yang merupakan bagian dari kegiatan uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD, pada 11 Agustus 2017 kembali dilaksanakan Webinar Series tahap ketiga. Dalam webinar tahap ketiga ini membahas Teknik Fasilitasi dan Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat.

Narasumber dalam webinar tahap ketiga ini dari Tim PKMK FK UGM yaitu Muhamad Faozi Kurniawan, SE. Ak, MPH dan Budi Eko Siswoyo, SKM., MPH. Peserta dalam webinar ini masih peserta yang sama dengan webinar sebelumnya yaitu terdiri dari semua calon fasilitator yang telah lulus dalam pelatihan Calon Fasilitator Pendamping Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat pada 18 November – 16 Desember 2016 dan peserta lain yang memiliki minat untuk mempelajari mengenai sinkronisasi.

Materi yang disampaikan dibagi dalam 3 bagian terdiri dari bagian pertama tentang media pendampingan, bagian kedua tentang teknik fasilitasi, dan bagian ketiga tentang rencana tindak lanjut. Pada pemaparan materi bagian pertama tentang media pendampingan disampaikan bahwa dalam pelaksanaan sinkronisasi RPJMD – RPJMN terdapat beberapa media yang digunakan sebagai media pendampingan baik dalam bentuk cetak maupun dalam bentuk online. Media pendampingan dalam bentuk cetak yaitu modul sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat serta Buku Kerja Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Bidang Kesehatan. Sedangkan untuk media pendampingan dalam bentuk online yaitu adanya website yang dapat di akses, dimana dalam website ini terdapat materi-materi mengenai sinkronisasi RPJMN – RPJMD. 

Selanjutnya dalam pemaparan materi bagian kedua tentang teknik fasilitasi disampaikan bahwa kebutuhan ini untuk menjawab beberapa hal yang menjadi pertanyaan mengenai sinkronisasi RPJMD RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat membutuhkan pendamping, siapa saja yang menjadi pendamping dan apakah bisa disebut fasilitator dan perbedaanya dengan narasumber, syaratnya seperti apa, siapa yang menunjuk menjadi pendamping, apa alat yang digunakan untuk pendampingan dan sumber dana pendampingan. Fasillitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi. Fasilitator bukan seseorang yang hanya memberikan pelatihan, tetapi juga bisa menjadi pengarah yang baik untuk berbagai permasalahan. Dalam sinkronisasi ini dibutuhkan seorang fasilitator yang bisa memahami modul dan buku kerja sinkronisasi, dan dapat memfasilitasi dalam menyelesaikan masalah. Dengan demikian, pelaksanaan uji coba untuk fasilitator dilaksanakan untuk menjawab bagaimana memfasilitasi dengan baik terhadap proses pendampingan sinkronisasi karena dalam proses sinkronisasi ini akan menghadapi orang-orang yang tentunya telah memiliki banyak pengalaman di bidang pemerintahan baik di Provinsi maupun Kabupaten.

Selanjutnya, narasumber yaitu seseorang yang mewakili pribadi maupun lembaga, yang memberikan atau mengetahui secara jelas tentang suatu informasi, atau menjadi sumber informasi untuk kepentingan pemberitaan di media massa. Dalam pelaksanaan sinkronisasi ini yang menjadi narasumber yaitu mereka yang memahami mengenai sinkronisasi ini baik dari Kementerian Kesehatan maupun dari Bappenas. Kemudian, untuk menjadi seorang fasilitator dalam Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Subb idang Kesehatan dan Gizi Masyarakat dibutuhkan syarat tertentu yaitu mengikuti pelatihan fasilitator yang diselenggarakan oleh Bappenas dan PKMK FK UGM, lulus proses pelatihan dan ujian akhir, lulus on the job training (OJT), dan disahkan oleh Bappenas. Pelaksanaan pelatihan fasilitator dilaksanakan secara webinar untuk mengefisienkan beberapa hal yaitu waktu, biaya, dan memanfaatkan media internet untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini.

Selanjutnya mengenai teknik fasilitasi yang diterapkan pada saat proses pendampingan dan sementara masih dalam proses pendampingan hingga saat ini yaitu tahap pertama dilaksanakan sosialisasi. Dalam sosialisasi ini disampaikan materi mengenai landasan kebijakan mengapa perlu adanya kegiatan sinkronisasi, tujuan dan konsep sinkronisasi, tahap sinkronisasi, dan tools sinkronisasi. Dalam sosialisasi ini juga dilaksanakan untuk membangun komitmen dari daerah bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting bagi daerah dan juga untuk menentukan agenda terdekat yang akan dilaksanakan yaitu pelaksanaan workshop. Kemudian setelah pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan workshop. Workshop bisa dilaksanakan minimal 2 kali pelaksanaan. Kemudian, di sela-sela pelaksanaan workshop dilaksanakan rapat koordinasi dimana rapat koordinasi ini untuk membahas mengenai kendala yang dihadapi pada pelaksanaan workshop dan mencari solusi untuk menyelesaikan kendala tersebut, selain itu juga untuk membahas rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Rapat koordinasi dilaksanakan menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing daerah. Kemudian, setelah setiap daerah telah menyelesaikan semua tahapan sinkronisasi akan dilaksanakan penyampaian draft awal sinkronisasi RPJMD – RPJMN yang telah disusun oleh masing-masing daerah. Dalam penyampaian draft awal ini, fasilitator dapat menghadirkan narasumber agar dapat memberikan masukan terhadap draft awal yang disampaikan oleh daerah. Kemudian, setelah kegiatan ini akan dilaksanakan rapat koordinasi. Setelah itu, output yang diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini dapat menghasilkan draft prototype sinkronisasi RPJMD – RPJMN. Dengan demikian, fasilitator dapat memperhatikan setiap proses dalam pelaksanaan setiap kegiatan sinkronisasi ini.

Bagian terakhir dalam webinar ini yaitu penyampaian materi tentang rencana tindak lanjut. Rencana tindak lanjut dibagi dalam dua tahap yaitu rencana tindak lanjut proses pendampingan dan rencana tindak lanjut pasca pendampingan. Rencana tindak lanjut untuk proses pendampingan yaitu memastikan tahapan sinkronisasi terakomodir dalam penyusunan RPJMD, meningkatkan peran fasilitator dalam proses pendampingan sinkronisasi, mendampingi tim untuk menyusun prototype hasil sinkronisasi RPJMD –RPJMN, mengoptimalkan pendampingan jarak jauh secara webinar sebagai salah satu bagian dalam metode pendampingan, revisi buku kerja sinkronisasi dengan mempertimbangkan SEB dan evaluasi selama proses pendampingan, mengevaluasi pelaksanaan sistem on job training fasilitator pendamping, memberikan saran perbaikan SEB penyelerasan sebagai bahan revisi SEB pada periode RPJMN berikutnya. Sedangkan untuk rencana tindak lanjut pasca pendampingan yaitu diseminasi proses pendampingan, pengembangan community of practice, sosialisasi SEB ke seluruh daerah, blended learning sinkronisasi, workshop tingkat nasional dalam waktu dekat akan dilaksanakan dalam kegiatan JKKI 2017, on the job training untuk fasilitator, advokasi program sertifikasi fasilitator, dan buku kerja sinkronisasi di luar bidang kesehatan.

Webinar III ini merupakan webinar tahap terakhir yang dilaksanakan dalam rangka Refreshing Teknik Pendampingan Penyusunan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Kiranya dengan pelaksanaan serangkaian kegiatan webinar yang telah dilaksanakan selama 3 kali ini dapat membantu daerah dalam pelaksanaan sinkronisasi RPJMD – RPJMN. 

Reporter: Putrinesia

 

Continue Reading No Comments

14 Aug2017

Reportase Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi Puskesmas Sarina

14/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi Puskesmas Sarina 

Puskesmas Kalibawang ditugaskan menuju Kabupaten Malaka merupakan bentuk keberlanjutan dari kegiatan sister puskesmas antara Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Malaka. Pada kegiatan pendampingan dan self assessment kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan perbaikan ataupun peningkatan kesiapan setiap pokja puskesmas binaan. Setelah teridentifikaasi kesiapan setiap pokja puskesmas, kemudian disusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) guna menindaklanjuti evaluasi dan rekomendasi yang diberikan oleh sister puskesmas dan perwakilan Dinas Kesehatan Kulon Progo.

Puskesmas Kalibawang beserta Dinas kesehatan dan Puskesmas Kulon Progo gelombang III berangkat pada 31 Juli 2017 dan tiba di Kabupaten Malaka pada 1 Agustus 2017 karena harus menginap di Kupang untuk menunggu penerbangan selanjutnya. Sesampainya di Kabupaten  Malaka rombongan gelombang III melaporkan diri pada Wakil Bupati Kabupaten Malaka Drs. Daniel Asa terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan selanjutnya adalah rapat koordinasi untuk menentukan susunan kegiatan pendampingan dan self assessment yang akan dilakukan 2 hingga 3 Agustus 2017 yang bertempat di Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka. Rapat koordinasi dipimpin oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan drg. Febriana M Seran dan dihadiri oleh semua perwakilan tiap puskesmas binaan gelombang III. Puskesmas Kalibawang sebagai sister mendapatkan jadwal untuk melakukan self assessment di Puskesmas Nurobo pada hari pertama kemudian puskesmas Sarina di hari kedua. Meskipun self assessment dilakukan di tempat yang berbeda namun kedua puskesmas binaan diwajibkan datang dan mengikuti proses self assessment selama 2 hari di kedua tempat tersebut.

Gambar 1.1 Tampak depan Puskesmas Sarina

Gambar 1.1 Tampak depan Puskesmas Sarina

Puskesmas Kalibawang, perwakilan Dinas Kesehatan Kulon Progo dan perwakilan PKMK FK UGM berangkat menuju Puskesmas Nurobo pada 7.20 WITA. Setibanya rombongan di Puskesmas Nurobo pukul 9.15 WITA disambut dengan cara mengalungkan kain khas daerah kepada tamu yang datang. Pukul 9.30 WITA acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan PKMK FK UGM Ahmad Yani Noor M. H. Kes., dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Dinas Kesehatan Kulon Progo Kasi Sumber Daya Kesehatan Siswatiningsih, S.KM, M.KM, sambutan Kepala Puskesmas Kalibawang dr. Theresia Rudatun, sambutan perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka Ferdynandus Klau Seran S.KM dan sambutan kepala Puskesmas Nurobo Gerardiana Asury, Amd. Keb. Acara dilanjutkan dengan ekplorisasi tata graha, dokumen, pelayanan kesehatan, dan lain-lain pada pukul 10.00 WITA hingga 10.40 WITA. Setelah selesai mengeksplorasi, Puskesmas langsung membentuk kelompok masing masing pokja untuk dilakukan self assessment. Pada pukul 14.00 WITA kegiatan self assessment dihentikan sejenak untuk melakukan ISHOMA. Kegiatan Self Assessment dimulai kembali pada pukul 15.00 WITA dan diakhiri pada pukul 16.30 WITA sesuai kesepakatan bersama dari semua POKJA. Terdapat beberapa kendala yang membuat hasil self assessment kurang bisa dioptimalkan oleh puskesmas binaan, antara lain banyak kegiatan yang sudah dilakukan namun belum didokumentasikan sehingga membuat tidak didapatkannya nilai, beberapa dokumen juga belum bisa dicetak karena sulitnya aliran listrik dan rusaknya printer.

Gambar 1.2 Tata graha Puskesmas Sarina

Gambar 1.2 Tata graha Puskesmas Sarina

Pada hari kedua, 3 Agustus 2017 keberangkatan dilakukan lebih awal untuk lebih mengefektifkan waktu, yaitu pada pukul 07.00 WITA dan tiba di Puskesmas Sarina pada pukul 08.00 WITA. Proses eksplorasi dilakukan setelah pemberian kain khas daerah hingga pukul 09.20 WITA. Self assessment dilakukan langsung dilakukan tiap pokja pada pukul 9.30 WITA melanjutkan self assessment hari sebelumnya. Pada pukul 14.00 WITA kegiatan di lanjutkan dengan ISHOMA kemudian dilanjutkan penyusunan hasil self assessment dan rekomendasi oleh puskesmas sister seluruh pokja pada pukul 14.40 WITA.

Gambar 1.3 Self assessment Pokja I, Pokja II, dan Pokja III Puskesmas Sarina dan Nurobo

Gambar 1.3 Self assessment Pokja I, Pokja II, dan Pokja III Puskesmas Sarina dan Nurobo

Acara selanjutnya yaitu pemaparan hasil self assessment, evaluasi dan rekomendasi dipimpin oleh perwakilan PKMK FK UGM Ahmad Yani Noor hingga pukul 15.45 WITA. Kemudian penyusunan RTL dipimpin oleh Perwakilan Dinas Kesehatan Malaka Ferdynandus Klau Seran. Setelah teridentifikaasi kesiapan setiap Pokja Puskesmas binaan dan tersusunnya RTL yang telah disepakati bersama, acara ditutup oleh perwakilan PKMK FK UGM disertai dengan yel-yel akreditasi serta lagu mars Puskesmas.

Gambar 1.4 Pemaparan hasil self assessment, evaluasi, rekomndasi dan RTL

Gambar 1.4 Pemaparan hasil self assessment, evaluasi, rekomndasi dan RTL

Capaian Hasil Self Assessment Puskesmas Sarina

POKJA BAB SKOR CAPAIAN PUSKESMAS KELULUSAN
SARINA MAKSIMUM SARINA DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA
I I 105 590 17.80% =75% =75% =80% =80%
  II 425 1210 35.12% =75% =75% =80% =80%
  III 10 320 3.13% =20% =40% =60% =80%
II IV 190 530 35.85% =60% =75% =80% =80%
  V 405 1010 40.10% =60% =75% =80% =80%
  VI 110 290 37.93% =20% =40% =60% =80%
III VII 730 1510 48.34% =60% =60% =80% =80%
  VIII 330 1720 19.19% =20% =60% =80% =80%
  IX 85 580 14.66% =20% =40% =60% =80%
TOTAL 2390 7760 30.80%        

Evaluasi dan Rekomendasi

  1. Bagi Puskesmas Sarina
    1. Tata graha
      1. Tangga masuk pukesmas, tangga curam
      2. Instalasi Sarana Air Bersih
      3. Instalasi Listrik
      4. Letak tempat pemusnahan sampah
      5. Perlu papan petunjuk arah
      6. Letak mesin genset
      7. Laboratorium (sarana air bersih)
    2. Pengendalian dokumen : SK, pedoman, KAK, SOP, form analisis
    3. Bukti telusur / dokumen kegiatan/dokumen (foto kegiatan)
    4. Pedoman mutu
  2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka
    1. Perlu membuat dan memperkuat pedoman maupuan regulasi dalam penyusunan dokumen PTP : RUK & RPK
    2. Perlu menetapkan indikator  mutu : manajemen, UKM dan UKP
    3. Perlu adanya SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka terkait SOTK
    4. Peningkatan kualifikasi SDM Kesehatan
    5. Perlu adanya SK Pengelola keuangan
    6. Memperkuat adanya audit keuangan
    7. Perlu adanya penilaian kinerja puskesmas terkait instrumen

Rencana Tindak Lanjut

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Penanggungjawab
1 Pembuatan pengandalian dokumen setiap Pokja Setiap Hari Selasa, Kamis Kepala Puskesmas
2 Revisi SK, SOP, KAK sesuai tata naskah Setiap Hari Selasa,  Kamis Pokja 1, 2, 3
3 Telusur Dokumen Dimulai Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3
4 Koordinasi Pokja 1, 2, 3 untuk Sinkronisasi kelengkapan Dokumen Agustus 2017 Pokja 1
5 Melengkapi Kriteria Elemen Penilaian. Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3
6 Kajian identifikasi kebutuhan masyarakat terhadap UKM Agustus 2017 Pokja 2
7 Pedoman Mutu puskesmas Agustus 2017 Pokja 3
8 Sosialisasi SOP, SK, KAK Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3
9 Pembentukan Tim Audit dan Survei Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3
10 Melakukan kaji banding antar Puskesmas Sep-17 Pokja 1, 2, 3
11 Implementasi Kegiatan Per Pokja Sep-17 Pokja 1, 2, 3
12 Melakukan Audit Internal Oktober 2017 Tım audıt
13 Melengkapi Dokumen Eksternal Dimulai Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3

Penulis : Ahmad Yani Noor M.H.Kes.

Continue Reading 1 Comment

14 Aug2017

Reportase Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi Puskesmas Nurobo

14/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi Puskesmas Nurobo

Tim Puskesmas Kalibawang ditugaskan ke  Kabupaten Malaka sebagai bentuk keberlanjutan dari kegiatan sister puskesmas antara Kabupaten Kulon Progo dengan Kabupaten Malaka. Pada kegiatan pendampingan dan self assessment kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan perbaikan ataupun peningkatan kesiapan setiap pokja puskesmas binaan. Setelah teridentifikaasi kesiapan setiap pokja puskesmas, kemudian disusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) guna menindaklanjuti evaluasi dan rekomendasi yang diberikan oleh sister puskesmas dan perwakilan Dinas Kesehatan Kulon Progo.

Puskesmas Kalibawang beserta Dinas kesehatan dan Puskesmas Kulon Progo gelombang III berangkat pada 31 Juli 2017 dan tiba di Kabupaten Malaka pada 1 Agustus 2017 karena harus menginap di Kupang untuk menunggu penerbangan selanjutnya. Sesampainya di Kabupaten  Malaka rombongan gelombang III melapor diri pada Wakil Bupati Kabupaten Malaka, Drs. Daniel Asa terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan selanjutnya adalah rapat koordinasi untuk menentukan susunan kegiatan pendampingan dan self assessment yang akan dilakukan 2 hingga 3 Agustus 2017 yang bertempat di Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka. Rapat koordinasi dipimpin oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan drg. Febriana M Seran dan dihadiri oleh semua perwakilan tiap puskesmas binaan gelombang III. Puskesmas Kalibawang sebagai sister mendapatkan jadwal untuk melakukan self assessment di Puskesmas Nurobo pada hari pertama kemudian puskesmas Sarina di hari kedua. Meskipun self assessment dilakukan di tempat yang berbeda namun kedua puskesmas binaan diwajibkan datang dan mengikuti proses self assessment selama 2 hari di kedua tempat tersebut.

Gambar 1.1 Acara penyambutan dari Puskesmas Nurobo

Gambar 1.1 Acara penyambutan dari Puskesmas Nurobo

Puskesmas Kalibawang, perwakilan Dinas Kesehatan Kulon Progo dan perwakilan PKMK FK UGM berangkat menuju Puskesmas Nurobo pukul 7.20 WITA. Setibanya rombongan di Puskesmas Nurobo pukul 9.15 WITA disambut dengan cara mengalungkan kain khas daerah kepada tamu yang datang. Pukul 9.30 WITA acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan PKMK FK UGM Ahmad Yani Noor M.H.Kes., dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Dinas Kesehatan Kulonprogo Kasi Sumber Daya Kesehatan Bu Siswatiningsih, S.KM, M.KM, sambutan Kepala Puskesmas Kalibawang dr. Theresia Rudatun, sambutan perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, Ferdynandus Klau Seran S.KM dan sambutan kepala Puskesmas Nurobo Gerardiana Asury, Amd. Keb. Acara dilanjutkan dengan ekplorisasi tata graha, dokumen, dan pelayanan kesehatan pada pukul 10.00 WITA hingga 10.40 WITA. Setelah selesai mengeksplorasi, Puskesmas langsung membentuk pokja masing masing untuk dilakukan self assessment. Pada pukul 14.00 WITA kegiatan self assessment dihentikan sejenak untuk melakukan ISHOMA. Kegiatan Self Assessment dimulai kembali pukul 15.00 WITA dan diakhiri pukul 16.30 WITA sesuai kesepakatan bersama dari semua pokja. Terdapat beberapa kendala yang membuat hasil self assessment kurang bisa dioptimalkan oleh Puskesmas binaan, antara lain banyak kegiatan yang sudah dilakukan namun belum didokumentasikan sehingga membuat nilai tidak dapat diperoleh.

Gambar 1.2 Ekplorasi tata graha, dokumen dan pelayanan kesehatan Puskesmas Nurobo

Gambar 1.2 Ekplorasi tata graha, dokumen dan pelayanan kesehatan Puskesmas Nurobo

Gambar 1.3 self assessment pada pokja I Puskesmas Nurobo dan Puskesmas Sarina

Gambar 1.3 self assessment pada pokja I Puskesmas Nurobo dan Puskesmas Sarina

Gambar 1.4 Self assessment pada Pokja II dan Pokja III Puskesmas Nurobo dan Puskesmas Sarina

Gambar 1.4 Self assessment pada Pokja II dan Pokja III Puskesmas Nurobo dan Puskesmas Sarina

Pada hari kedua, 3 Agustus 2017 keberangkatan dilakukan lebih awal untuk lebih mengefektifkan waktu, yaitu pukul 07.00 WITA dan tiba di Puskesmas Sarina pukul 08.00 WITA. Proses eksplorisasi dilakukan setelah pemberian kain khas daerah hingga pukul 09.20 WITA. Self assessment dilakukan langsung tiap pokja pada pukul 9.30 WITA melanjutkan self assessment hari sebelumnya. Pada pukul 14.00 WITA kegiatan dilanjutkan dengan ISHOMA kemudian dilanjutkan penyusunan hasil self assessment dan rekomendasi oleh puskesmas sister seluruh Pokja pada pukul 14.40 WITA. Acara selanjutnya yaitu pemaparan hasil self assessment, evaluasi dan rekomendasi dipimpin oleh perwakilan PKMK FK UGM Ahmad Yani Noor hingga pukul 15.45 WITA, kemudian penyusunan RTL dipimpin oleh Perwakilan Dinas Kesehatan Malaka Ferdynandus Klau Seran. Setelah teridentifikasi kesiapan setiap pokja Puskesmas binaan dan tersusunnya RTL yang telah disepakati bersama, acara ditutup oleh perwakilan PKMK FK UGM.

Capaian Hasil Self Assessment Puskesmas Nurobo

POKJA BAB SKOR CAPAIAN PUSKESMAS KELULUSAN
NUROBO MAKSIMUM NUROBO DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA
I I 80 590 13.56% =75% =75% =80% =80%
  II 445 1210 36.78% =75% =75% =80% =80%
  III 35 320 10.94% =20% =40% =60% =80%
II IV 230 530 43.40% =60% =75% =80% =80%
  V 280 1010 27.72% =60% =75% =80% =80%
  VI 70 290 24.14% =20% =40% =60% =80%
III VII 715 1510 47.35% =60% =60% =80% =80%
  VIII 530 1720 30.81% =20% =60% =80% =80%
  IX 155 580 26.72% =20% =40% =60% =80%
TOTAL 2540 7760 32.73%        

Evaluasi dan Rekomendasi

  1. Bagi Puskesmas Nurobo
    1. Tata graha
      1. Perlu papan petunjuk arah
      2. Papan nama puskesmas kurang terlihat karena tertutup daun pohon
      3. Tata ruang /ruang infeksius dan ruang sehat, ruang konseling, ruang laktasi dan tata ruang KIA
      4. Pegangan untuk pasien lansia
      5. Kotak saran belum ada alat tulis
      6. Instalasi listrik.
    2. Pengendalian dokumen : SK, pedoman, KAK, SOP, form analisis
    3. Bukti telusur / dokumen kegiatan/dokumen (foto kegiatan)
    4. Pedoman mutu
  2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka
    1. Perlu membuat dan memperkuat pedoman maupuan regulasi dalm penyusunan dokumen PTP : RUK & RPK
    2. Perlu menetapkan indikator  mutu : manajemen, UKM dan UKP
    3. Perlu adanya SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka terkait SOTK
    4. Peningkatan kualifikasi SDM Kesehatan
    5. Perlu adanya SK Pengelola keuangan
    6. Memperkuat adanya audit keuangan
    7. Perlu adanya penilaian kinerja puskesmas terkait instrument

Rencana Tindak Lanjut

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Penanggungjawab
1 Pembuatan pengandalian dokumen setiap Pokja Setiap Hari Selasa, Kamis Kepala Puskesmas
2 Revisi SK, SOP, KAK sesuai tata naskah Setiap Hari Selasa,  Kamis Pokja 1, 2, 3
3 Telusur Dokumen Dimulai Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3
4 Koordinasi Pokja 1, 2, 3 untuk Sinkronisasi kelengkapan Dokumen Agustus 2017 Pokja 1
5 Melengkapi Kriteria Elemen Penilaian Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3
6 Kajian identifikasi kebutuhan masyarakat terhadap UKM Agustus 2017 Pokja 2
7 Pedoman Mutu puskesmas Agustus 2017 Pokja 3
8 Sosialisasi SOP, SK, KAK Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3
9 Pembentukan Tim Audit dan Survei Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3
10 Melakukan kaji banding antar Puskesmas Sep-17 Pokja 1, 2, 3
11 Implementasi Kegiatan Per Pokja Sep-17 Pokja 1, 2, 3
12 Melakukan Audit Internal Oktober 2017 Tim audit
13 Melengkapi Dokumen Eksternal Dimulai Agustus 2017 Pokja 1, 2, 3

Penulis : Ahmad Yani Noor M.H.Kes.

Continue Reading 1 Comment

11 Aug2017

Kegiatan Pendampingan Pra Akreditasi Puskesmas Tunabesi

11/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase

Kegiatan Pendampingan Pra Akreditasi Puskesmas Tunabesi

2 – 3 Agustus 2017

Puskesmas Tunabesi merupakan puskesmas yang berada di Kabupaten Malaka dengan jarak tempuh kurang lebih 2 jam dari daerah Betun. Puskesmas Tunabesi mendapatkan pendampingan pra akreditasi dari sister di Kulon Progo. Sister pendamping dari Kulon Progo terdiri dari empat orang yaitu satu berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Dra. Neti Viperiati, Apt.,M.Kes dan tiga lainnya dari Puskesmas Sentolo 1, Budi Prasetyo, SKM, Agustinus Karman, S.ST, dan dr. Pinky Lucia Dewi. Kegiatan pendampingan praakreditasi di Puskesmas Tunabesi ini dilakukan pada hari pertama, 2 Agustus 2017 sesuai kesepakatan pertemuan pada tanggal 1 Agustus 2017 di Dinas Kesehatan. Tim sister Kulon Progo berangkat menuju Puskesmas Tunabesi pukul 08.00 WITA dan tiba di Puskesmas Tunabesi pukul 10.00 WITA. Sister pendamping disambut dengan tarian Likurai, yaitu tarian khas Malaka yang dibawakan oleh beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas Tunabesi. Selanjutnya kami diberi sambutan dengan penyematan selendang dari kain tenun khas Malaka oleh Kepala Desa Tunabesi, Mikhael Bouk.

Gambar 1 dan 2 Sambutan dengan tarian Likurai dan Penyematan Selendang oleh Kepala Desa

Gambar 1 dan 2 Sambutan dengan tarian Likurai dan Penyematan Selendang oleh Kepala Desa

Setelah itu dilakukan acara pembukaan yang dimulai pukul 10.15 WITA. Acara ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian mars Puskesmas Tunabesi, dan menyanyikan lagu Bagimu Negri. Selain itu pada acara pembukaan ini, Kepala Desa Tunabesi memberikan sambutan pertama yang menyatakan bahwa pihaknya sangat menginginkan puskesmas Tunabesi ini maju dalam memberikan layanan kepada masyarakat dan bisa mendapatkan akreditasi sesuai rencana.

Gambar 3 Menyanyikan MARS Puskesmas Tunabesi

Gambar 3 Menyanyikan MARS Puskesmas Tunabesi

Selanjutnya sambutan dari Kepala Puskesmas Tunabesi, Theresia Imelda. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Dinas Kabupaten Malaka Maria Katharina Boe, Amd.Kep, Tim PKMK UGM Nurrul Ainy, MPH, perwakilan Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo Dra. Neti Viperiati, Apt., M.Kes ,dan terakhir sambutan dari perwakilan Puskesmas Sentolo, Budi Prasetyo, SKM. Setelah itu pemberian kenang-kenangan dari PKM Tunabesi untuk Tim sister dari Kulon Progo dan pemberian kenang-kenangan dari Tim sister Kulon Progo untuk PKM Tunabesi, Malaka. Kemudian melakukan foto bersama sebelum melakukan pendampingan per pokja.

Pendampingan pra akreditasi ini juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Bani-Bani. Puskesmas Bani-Bani adalah puskesmas baru hasil pemekaran dari Puskesmas Tunabesi. Puskesmas ini didirikan karna luas wilayah dari daerah ini cukup luas, sehingga didirikan puskesmas ini agar mudah diakses oleh masyarakat.

Gambar 4 Foto setelah pemberian kenang-kenangan

Gambar 4 Foto setelah pemberian kenang-kenangan

Gambar 5 Foto bersama dengan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Tunabesi

Gambar 5 Foto bersama dengan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Tunabesi

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti yaitu melakukan pendampingan dengan membahas dokumen dari setiap bab akreditasi. Kegiatan ini dimulai pukul 11.15 WITA hingga pukul 17.15 WITA. Semua tim baik dari Kulon Progo maupun Malaka segera membagi diri untuk dilakukan pendampingan per pokja. Tim terbagi menjadi III, yaitu tim pokja I yang didampingi oleh sister Puskesmas Sentolo I, Budi Prasetyo, SKM. Kemudian tim pokja II yang didampingi oleh sister puskesmas Sentolo I, Agustinus Karman, S.ST, dan tim pokja III yang didampingi oleh sister Puskesmas Sentolo I, dr. Pinky Lucia Dewi dan sister Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Dra. Neti Viperiati, Apt., M.Kes. Pertemuan hari pertama ini dihadiri juga oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Kaputu. Kegiatan pendampingan ini diawali dengan melakukan peninjauan terhadap tata graha yang ada di puskesmas.     

Gambar Tata Graha Puskesmas Tunabesi

Gambar Tata Graha Puskesmas Tunabesi

Kemudian setelah melakukan peninjauan terhadap tata graha, tim sister dari puskesmas dan dinas kesehatan Kab. Kulon Progo, melakukan penjelasan beberapa bagian yang masih belum dipahami oleh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas di Kabupaten Malaka, baik Puskesmas Tunabesi maupun Puskesmas Kaputu. Setelah penjelasan dirasa cukup dan dapat dimengerti oleh tenaga kesehatan disana, tim sister melakukan pendalaman dokumen per elemen penilaian dari setiap bab.

Gambar 5 Proses pendampingan POKJA I oleh Sister PKM Sentolo I, Budi Prasetyo, SKM

Gambar 5 Proses pendampingan POKJA I oleh Sister PKM Sentolo I, Budi Prasetyo, SKM

 

Gambar 6 Proses pendampingan POKJA II oleh sister PKM Sentolo 1, Agustinus Karman, S.ST

Gambar 6 Proses pendampingan POKJA II oleh sister PKM Sentolo 1, Agustinus Karman, S.ST

Gambar 7 Proses pendampingan POKJA III oleh sister PKM Sentolo I, dr. Pinky Lucia Dewi dan sister Dinas Kesehatan Kab. Kulonprogo, Dra. Neti Viperiati, Apt.,M.Kes

Gambar 7 Proses pendampingan POKJA III oleh sister PKM Sentolo I, dr. Pinky Lucia Dewi dan sister Dinas Kesehatan Kab. Kulonprogo, Dra. Neti Viperiati, Apt.,M.Kes

Selama proses pendampingan terlihat keaktifan dari beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas Tunabesi untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami. Diskusi yang cukup panjang menghasilkan hasil self assessment (SA) dari masing-masing pokja sebagai berikut.

POKJA BAB SKOR CAPAIAN
I I 285 48.3%
II 580 47.9%
III 105 32.8%
II IV 120 22.64%
V 290 28.71%
VI 125 43.1%
III VII 670 44.37%
VIII 805 46.80%
IX 130 22.41%

 

Gambaran dari hasil SA ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu dilakukan oleh puskesmas Tunabesi agar dapat mendapatkan dapat meningkatkan pelayanan di puskesmas dan memenuhi standar akreditasi puskesmas. Rekomendasi ini antara lain sebagai berikut.

Rekomendasi untuk pokja I :

  1. Melakukan koordinasi lintas sektoral
  2. Perlu kejelasan fungsi tentang pembagian tugas sesuai tanggung jawab
  3. Memberikan umpan balik ke masyarakat tentang kinerja puskesmas
  4. Melibatkan lintas sektor dalam penyusunan RUK dan RPK
  5. Mengkaji lingkungan à limbah medis
  6. Menyusun prosedur pengelolaan keuangan
  7. Melakukan pembenahan terhadap tata graha à menambahkan ruang untuk gudang alat medis
  8. Melakukan pengelolaan lingkungan
  9. Melakukan upaya preventif
  10. Melakukan kaji banding antar puskesmas satu dengan yang lain

Rekomendasi untuk pokja II :

  1. Pendampingan dari Dinkes mengenai akreditasi perlu dijadwalkan
  2. Ketua tim akreditasi atau orang yang memahami tentang akreditasi agar sering memberikan pemahaman mengenai akreditasi dan esensi setiap bab kepada semua anggota
  3. Semua anggota tim akreditasi agar sering membaca konsep akreditasi, esensi setiap bab, dan cara penyusunan dokumen dengan benar
  4. Coordinator pokja 2 agar membuat schedule dan pembagian tugas masing2 beserta target yang harus di capai serta target waktunya

Rekomendasi untuk pokja III :

  1. Dokumen masih banyak dalam bentuk soft file belum di-print harapannya agar segera di-print
  2. Setelah kebijakan dan prosedur disahkan mohon segera dilakukan sosialisasi
  3. Pemenuhan kriteria dilakukan oleh petugas sesuai kompetensi, supaya memahami apa yang dikerjakan
  4. Pendaftaran : membuat informasi dalam bentuk audio ttg informasi pendaftaran dan sarana pelayanan (dalam bahasa yang mudah dimengerti pasien)
  5. Peningkatan pemahaman petugas pemegang program
  6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur bab 8 (manajemen penunjang layanan klinis)
  7. Dokumentasikan semua kegiatan untuk bukti telusur
  8. Lakukan PDCA secara berkelanjutan.

Sekian gambaran kegiatan pendampingan pra akreditasi pada hari pertama di Puskesmas Tunabesi. Tetap menjaga semangat dan terus maju menjalani proses karena akan ada hasil yang baik yang diraih jika kita terus menjaga komitmen dan kekompakan kita.

Reporter : Nurrul Ainy, MPH

Continue Reading No Comments

11 Aug2017

Kegiatan Pendampingan Akreditasi di Puskesmas Kaputu

11/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase

Kegiatan Pendampingan Akreditasi di Puskesmas Kaputu

2-3 Agustus 2017

 pkm-kaputu-1

Puskesmas Kaputu adalah puskesmas yang dikunjungi oleh sister Kulon Progo pada hari terakhir kegiatan yaitu 3 Agustus 2017. Jarak puskesmas Kaputu ini tidak sejauh Puskesmas Tunabesi, tim sister dari Puskesmas Sentolo 1 dan Kulon Progo menempuh perjalanan kurang lebih selama 1 jam. Tim berangkat dari penginapan pukul 07.15 WITA dan sampai pukul 08.30 WITA. Tim sister Kulon Progo didampingi oleh tim dari Dinas Kabupaten Malaka, yaitu Adelina Deasy Nahak, A.MD.Farm dan Maria Katharina Boe, Amd. Kep. Sesampainya di Puskesmas Kaputu, tim dari Puskesmas Kulon Progo disambut oleh seluruh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Kaputu dan disambut tarian Likurai yang dibawakan tenaga kesehatan Puskesmas Kaputu dan penyematan selendang oleh kepala puskesmas Kaputu, Agatha Ratu. 

Gambar 1 Penyambutan dengan tarian Likurai

Gambar 1 Penyambutan dengan tarian Likurai

 

Gambar 2 Penyematan selendang oleh Kepala Puskesmas Kaputu, Agatha Ratu

Gambar 2 Penyematan selendang oleh Kepala Puskesmas Kaputu, Agatha Ratu

Selanjutnya tim dari Kulon Progo dipersilakan masuk untuk dilakukan pembukaan lanjutan oleh Puskesmas Kaputu. Dalam acara pembukaan lanjutan ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyanyikan MARS dari Puskesmas Kaputu dan ditutup dengan pembacaan doa. Kegiatan selanjutnya pendampingan pra akreditasi dari sister Kulonprogo kepada tim di Puskesmas Kaputu yang dihadiri oleh tim dari Puskesmas Tunabesi.

Gambar Kegiatan Pembukaan di Puksesmas Kaputu

Gambar Kegiatan Pembukaan di Puksesmas Kaputu

Selanjutnnya kegiatan dilanjutkan dengan meninjau tata graha puskesmas Kaputu. Setelah itu baru melakukan pendampingan pra akreditasi yang dibagi menjadi tiga tim, yaitu tim Pokja I, Pokja II, dan Pokja III.

Gambar Tata Graha Puskesmas Kaputu

Gambar Tata Graha Puskesmas Kaputu

Gambar Proses pendampingan POKJA I oleh Sister PKM Sentolo I, Budi Prasetyo, SKM

Gambar Proses pendampingan POKJA I oleh Sister PKM Sentolo I, Budi Prasetyo, SKM

Gambar 6 Proses pendampingan POKJA II oleh sister PKM Sentolo 1, Agustinus Karman, S.ST

Gambar 6 Proses pendampingan POKJA II oleh sister PKM Sentolo 1, Agustinus Karman, S.ST

Gambar 7 Proses pendampingan POKJA III oleh sister PKM Sentolo I, dr. Pinky Lucia Dewi dan sister Dinas Kesehatan Kab. Kulonprogo, Dra. Neti Viperiati, Apt.,M.Kes

Gambar 7 Proses pendampingan POKJA III oleh sister PKM Sentolo I, dr. Pinky Lucia Dewi dan sister Dinas Kesehatan Kab. Kulonprogo, Dra. Neti Viperiati, Apt.,M.Kes

Setelah dilakukan pendampingan pra akreditasi selama dua hari ini, kegiatan pendampingan diakhiri dengan pemaparan hasil self assessment (SA) dari Puskesmas Tunabesi dan Puskesmas Kaputu. Berikut hasil SA dari Puskesmas Kaputu.

POKJA BAB SKOR CAPAIAN
I I 285 48.3%
II 580 47.9%
III 105 32.8%
II IV 120 22.64%
V 290 28.71%
VI 125 43.1%
III VII 670 44.37%
VIII 1040 60.47%
IX 130 22.41%

Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid Yankes Kab. Malaka, Drg Febriana M Seran dan juga dihadiri oleh camat setempat, Emanuel Yanuarius Kabosu, S.STP. Pemaparan hasil SA ini dipresentasikan oleh masing-masing puskesmas. Pemaparan ini juga ditambah dengan pemaparan rekomendasi. Rekomendasi ini berisi rekomendasi dari masing-masing Pokja. Rekomendasi ini dipaparkan sebagai berikut.

Rekomendasi Pokja I :

  1. Melakukan kajian berbagai masalah, yang ada di masyarakat maupun yang sifatnya program atau kualitas pelayanan kita kepada masyarakat
  2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai jadwal pelayanan
  3. Tertib administrasi
  4. Mengelola pengarsipan dengan lebih baik
  5. Melakukan perbaikan analisis terhadap SDM, beban kerja, dan formasi pegawai
  6. Melakukan upaya pemenuhan kebutuhan tenaga sesuai dengan syarat pelatihan dalam meningkatkan kompetensi SDM
  7. Melakukan evaluasi terhadap uraian tugas
  8. Melakukan kajian struktural organisasi

Rekomendasi Pokja II :

  1. Koordinator Pokja 2 agar membuat schedule dan pembagian tugas masing – masing beserta target yang harus dicapai serta target waktunya
  2. Segera ditunjuk sekretaris akreditasi dan menyediakan buku yang dibutuhkan seperti buku induk penomeran dokumen
  3. Segera melakukan SMD dan MMD untuk memperoleh masukan dari tokoh masyarakat
  4. Segera melakukan audit internal
  5. Perencanaan pengadaan laptop dan printer

Rekomendasi Pokja III :

  1. Dokumen masih banyak dalam bentuk soft file belum di-print harapannya agar segera di-print
  2. Setelah kebijakan dan prosedur disahkan mohon segera dilakukan sosialisasi
  3. Pemenuhan kriteria dilakukan oleh petugas sesuai kompetensi, supaya memahami apa yang dikerjakan
  4. Pendaftaran : membuat informasi dalam bentuk audio ttg informasi pendaftaran dan sarana pelayanan (dalam bahasa yang mudah dimengerti pasien)
  5. Standar Peralatan (kalibrasi, perawatan)
  6. Penetapan indikator mutu klinis (sumber dari indikator kinerja klinis yang bisa dicapai)
  7. Penetapan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (menjamin keselmatan pasien sejak masuk hingga meninggalkan puskesmas)
  8. Pelatihan untuk penetapan area prioritas, FMEA, RCA  

Pada saat evaluasi ini didapatkan beberapa masukan untuk Dinas Kesehatan Kab. Malaka. Dalam sambutannya, Drg. Febriana M Seran mengatakan  bahwa akan segera menindaklanjuti hal-hal yang menjadi masukan bagi dinas kesehatan Kab. Malaka dan memberikan motivasi kepada semua tenaga kesehatan yang akan sedang melakukan proses akreditasi. Selain itu, Febriana juga memberikan penekanan-penekanan yang berisi motivasi baik dengan mengatakan “jika Kulon Progo saja bisa dilakukan akreditasi dan mencapai hasil yang baik, mengapa di Malaka tidak bisa.”

Gambar 8 Evaluasi oleh Kabid Yankes Dinkes Kab. Malaka, Drg Febriana M Seran

Gambar 8 Evaluasi oleh Kabid Yankes Dinkes Kab. Malaka, Drg Febriana M Seran

Kemudian camat menyatakan bahwa kecamatan sangat mendukung pelaksanaan akreditasi ini, Hal ini agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang terbaik dari fasilitas kesehatan terdekat yang ada di lingkungan sekitar.

Gambar 9 Penutupan oleh Bapak Camat, Emanuel Yanuarius Kabosu, S.STP

Gambar 9 Penutupan oleh Bapak Camat, Emanuel Yanuarius Kabosu, S.STP

Gambar 10 Berfoto bersama di akhir kegiatan

Gambar 10 Berfoto bersama di akhir kegiatan

Setelah itu kegiatan ditutup dengan melakukan doa, pemberian cinderamata oleh Kepala Puskemas Kaputu kepada sister Kulon Progo dan pemberian kenang-kenangan dari sister Kulon Progo kepada puskesmas Kaputu. Setelah itu, tim sister Kulon Progo berfoto bersama dengan tim dari puskesmas Kaputu dan Tunabesi. Kegiatan ini berakhir pukul 19.00 WITA. Tetap Menjaga semangat dan Teruslah Maju mengikuti Proses.

Reporter : Nurrul Ainy, MPH

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 237
  • 238
  • 239
  • 240
  • ...
  • 270

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar