• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
01 Aug2017

Dinkes Solo Wajibkan Anak Ikuti Imunisasi Campak dan Rubella

01/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

SOLO —  Sebanyak 145.930 anak usia 9 bulan hingga 15 tahun di Solo akan mendapatkan imunisasi campak dan Measles Rubella (MR) secara gratis.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Solo, Efi Pratiwi mengatakan pihaknya akan mendatangi tiap rumah untuk memberikan vaksin  tersebut. 

“Kami akan canangkan imunisasi campak dan rubella ini agar masyarakat terutama orang tua yang mempunyai anak usia tersebut mengikutinya, untuk kesehatan anaknya,” kata Efi di Balai Kota Solo pada Senin (31/7). 

Efi menjelaskan masyarakat juga bisa mengantar anaknya ke Rumah Sakit, Puskesmas maupun Posyandu untuk mendapatkan layanan tersebut. Selain itu pemberian imunisasi campak dan MR gratis juga akan dilakukan pada tiap sekolah pada Agustus hingga September mendatang. 

Menurutnya, imunisasi campak dan MR wajib diikuti oleh seluruh anak di Solo baik yang pernah mendapatkan vaksin serupa maupun yang belum. Dia mengatakan imunisasi tersebut sangat penting untuk mencegah tertularnya virus campak dan rubella yang bisa membuat anak menderita penyakit seperti demam, kulit memerah, radang paru-paru hingga radang otak. Sebab itu dia pun mengajak orang tua untuk bisa bekerjasama dalam mensukseskan program tersebut. 

“Untuk kasusnya di Solo kami belum tahu, tetapi kami menargetkan 95 persen wajib mengikuti imunisasi ini,” katanya.

Sumber: republika.co.id

Continue Reading No Comments

01 Aug2017

Policy outlines importance of quality child care, pediatricians’ role

01/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Imagine walking into a preschool where children are learning about healthy food followed by brushing their teeth; where children with special health care needs are safely included in activities; where learning the foundations for reading is balanced by vigorous play and learning to take turns and share.

Pediatricians strive to deliver the highest quality medical care to patients but may not think about the quality of the environment where young children spend numerous waking hours — their child care setting or preschool. Most children are in out-of-home care. The staff, activities and environment of that setting influence the crucial early period of their brain development.

A new AAP policy statement from the Council on Early Childhood recommends how pediatricians and policymakers can help ensure that children receive care in high-quality settings. Quality Early Education and Child Care From Birth to Kindergarten is available at https://doi.org/10.1542/peds.2017-1488 and will be published in the August issue of Pediatrics.

Research shows that investing in quality preschool education pays off in preparing children for kindergarten by building healthy living habits, strong executive functioning and emotional intelligence. Those positive qualities are increasingly being quantified. The science of quality improvement (QI) in early childhood education is growing just like the science of QI in health care.

Evidence-informed child care practice standards, quality rating systems and continuing education for staff are developing. Quality rating and improvement systems (QRIS) are a method of QI being implemented by more than 75% of states and frequently are known as “star systems.” QRIS systems benefit when they include health components as well as educational components.

Addressing barriers

While it is known that high-quality child care is good for kids’ brains, quality sometimes suffers due to inadequate funding, variable regulations and enforcement, and difficulties related to staff retention and education.

Child care staff have among the lowest salaries, and child care centers have difficulty paying more due to slim margins. High staff turnover disrupts the emotional bonds children create with their caregivers and makes it difficult to build a knowledgeable workforce.

Regulation and inspection are one way to ensure healthier environments for young children such as ensuring babies are put to sleep on their backs and toddlers are not being served large quantities of sugar-sweetened beverages. However, there are no national regulations for child care settings, and state regulations and enforcement vary widely.

So, what can pediatricians do?

Recommendations

  • Ask families about their child care arrangements and discuss how to judge quality. Resources can be found at www.childcareaware.org.
  • Be a medical home that helps children have care plans that meet any special health care needs.
  • Help navigate any behavioral issues that arise to avoid preschool expulsion.
  • Advocate for safe child care guidelines such as safe sleep, immunizations and safe medication administration.
  • Consider becoming a child care health consultant and train staff on health issues at a local child care center. Curricula developed by the Academy are available atwww.aap.org/healthychildcare.
  • Help close the gaps between state regulations and best practice.
  • Advocate for expanded access to high-quality early childhood education.
  • Educate policymakers about the science supporting the long-term benefits of high-quality early childhood education.
  • Become an early childhood champion (ECC). The Council on Early Childhood and state chapters support  ECCs in their advocacy work. Find out more at www.aap.org/coec, with related resources at  http://bit.ly/2tigPge.

Dr. Donoghue, the lead author of the policy, is an immediate past member and former co-chair of the AAP Council on Early Childhood Executive Committee.

Copyright © 2017 American Academy of Pediatrics

Source:

Continue Reading No Comments

01 Aug2017

Pengantar: 1 – 7 Agustus 2017

01/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Pengantar

Webinar Series:

Refreshing Teknik Pendampingan Penyusunan Sinkronisasi

RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat

31 Juli – 15 Agustus 2017 

provinsi

Pemilukada serentak kedua di Indonesia telah diselenggarakan pada 17 Februari 2017 lalu. Menurut Permendagri No. 54 Tahun 2010, kepala daerah harus menyampaikan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD paling lama 5 (bulan) setelah dilantik. Rancangan Perda tersebut harus sudah ditetapkan paling lambat 6 bulan setelah kepala daerah dilantik.

Berbeda dengan sebelumnya, dalam penyusunan RPJMD kali ini sangat ditekankan keselarasan dan sinkronisasi yaitu antara RPJMD dengan RPJMN. Dasar hukumnya adalah  Surat Edaran Bersama (SEB) Nomor: 050/4936/SJ dan Nomor: 0430/M.PPN/12/2016 dari Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas.

Webinar Series ini dilakukan untuk mendukung kegiatan pendampingan sinkronisasi RPJMD – RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Webinar dilakukan 3 kali yaitu pada 31 Juli, 8 dan 15 Agustus 2017.

Selengkapnya


Kabupaten Kulon Progo Kembali Mengirim Tim

Sister Dinas Kesehatan dan Puskesmas Menuju Kabupaten Malaka 

persiapan-pengasih-1

Setelah tim  I sukses melakukan kunjungan  pada 17-22 Juli, pada 25 Juli 2017 tim II sister dinkes dan puskesmas Kulon Progo diberangkatkan menuju Kabupaten Malaka,  Nusa Tenggara Timur. Tim II Sister Kabupaten  Kulon Progo yang diberangkatkan kali ini beranggotakan: drg. TH. Baning Rahayujati, M.Kes; Suhartini, SKM, M.Si; dan Andri Susilaningdyah, M.P.H; drg. Iting Mamiri; Susana, A.MG; dan Lilik Wuryani, A.Md.Keb; dr. Rina Nuryati, M.P.H; drg. Tuty  Purwanti; dan Widyarini, A.Md.Keb. Untuk memudahkan segala proses pendampingan, tim II juga didampingi oleh Ahmad M Kasim, M.Kes dan Elva Noor Endah Rosmalia, SH.MH.Kes perwakilan dari PKMK FKUGM.

Tim II sister dinkes dan puskesmas yang diberangkatkan merupakan pendamping dari enam puskesmas di Kabupaten Malaka.  Dalam rangka menuju penilaian akreditasi, kedatangan tim II bertjuan melakukan self assessment pada Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka.  Tepat pukul 14.30 WITA,  tim pendamping pra akreditasi tiba di Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka.  Selanjutnya  pada 14.45 WITA tim melakukan rapat koordinasi bersama puskemas binaan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka.

Rapat tersebut memutuskan beberapa hal penting seperti :

  1. Waktu kegiatan self assessment (SA) dan pendampingan dimulai pukul 09.00 WITA
  2. Rabu, 26 Juli 2017, Puskesmas Pengasih I berkunjung ke Puskesmas Uabau, Puskesmas Temon kunjungan ke Puskesmas Seon
  3. Kamis, 27 Juli 2017, tim pendamping Puskesmas Pengasih 1 melakukan kunjungan ke Puskesmas Tafuli dan tim pendamping Puskesmas Temon melakukan kunjungan ke Puskesmas Bidukfohoho.
  4. Jum’at, 28 Juli 2017, tim pendamping Puskesmas Pengasih 1 melakukan kunjungan ke Puskesmas Fahiluka dan tim pendamping Puskesmas Temon melakukan kunjungan ke Puskesmas Alas.

Reportase kegiatan pendampingan dan penilaian pra akreditasi tim II sister Dinkes dan puskesmas Kabupaten Kulon Progo ke Kabupaten Malaka selengkapnya dapat disimak pada proses  pendampingan  sister Dinkes dan puskesmas mitra Puskesmas Pengasig 1 dan Puskesmas Temon.

Continue Reading No Comments

01 Aug2017

Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi dari Tim Sister Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kabupaten Kulon Pprogo di Puskesmas Kabupaten Malaka

01/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase

Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi dari Tim Sister Dinas Kesehatan dan  Puskesmas Kabupaten Kulon Progo di Puskesmas Kabupaten Malaka

 

Selasa 25 Juli 2017, pukul 11.00 WITA, Tim Sister dari Dinas Kesehatan Kulonprogo, Tim Sister Puskesmas Pengasih I dan Puskesmas Temon, berserta Tim PKMK UGM, yang sekaligus merupakan tim gelombang kedua, tiba di Bandar Udara A.A. Bere Tallo Atambua, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka.

persiapan-pengasih-1

Tim Sister dari Dinas Kesehatan Kulon Progo beranggotakan: drg. TH. Baning Rahayujati, M.Kes; Suhartini, SKM, M.Si; dan Andri Susilaningdyah, M.P.H. Tim Sister dari Puskesmas Pengasih I beranggotakan: drg. Iting Mamiri; Susana, A.MG; dan Lilik Wuryani, A.Md.Keb. Tim Sister dari Puskesmas Temon beranggotakan: dr. Rina Nuryati, M.P.H; drg. Tuty Purwanti; dan Widyarini, A.Md.Keb. Kemudian, tim pendamping pra akreditasi dari PKMK UGM beranggotakan: Ahmad M Kasim, M.P.H dan Elva Noor Endah Rosmalia, SH. MH. Kes.

Tepat pukul 14.30 WITA, tim pendamping pra akreditasi tiba di Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka. Pukul 14.45 WITA rapat dimulai yangbertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama dalam rangka “Pendampingan Persiapan Akreditasi dari Tim Sister Dinas Kesehatan Kulon Progo & Tim Sister Puskesmas Kulon Progo di Puskesmas Kabupaten Malaka, yaitu Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka”. Rapat dihadiri oleh pimpinan dan staf dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, kemudian Kepala Puskesmas, yakni Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka, beserta staf dari masing-masing puskesmas.

persiapan-pengasih-2

Agenda rapat dipimpin oleh Ahmad M Kasim, M.P.H selaku perwakilan PKMK UGM, dilanjutkan pengarahan tentang kegiatan pendampingan pra akreditasi yang akan dilaksanakan di tiap puskesmas pada gelombang 2.

persiapan-pengasih-3

Kegiatan diawali dengan sambutan dari perwakilan PKMK UGM, kemudian dilanjutkan sambutan dari drg. TH. Baning Rahayujati selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Kulonprogo. Dalam sambutannya, dijelaskan tentang mekanisme Pendampingan Pra Akreditasi Puskesmas, Self Assessment dan pemberian masukan, serta motivasi kepada Dinas Kesehatan Malaka, khususnya pada tiap puskesmas agar dapat bekerjasama dalam kegiatan pendampingan. Dilanjutkan sambutan dari Pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, yang pertama oleh dr. Lina, yang menyampaikan rencana kegiatan kawasan Tanpa Rokok (KTR). Harapannya tim pendamping pra akreditasi gelombang 2 ini dapat membantu, agar adik-adik Puskesmas di Kabupaten Malaka dapat menjadi seperti sister-nya, yaitu Puskesmas Pengasih I, maupun Puskesmas Temon. Kemudian dilanjutkan sambutan dari dr. Feby selaku ketua panitia kegiatan, menyampaikan teknis tentang kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim gelombang 1, dan rencana kesepakatan untuk penyusunan jadwal kunjungan tim gelombang 2 di setiap puskesmas, mengingat jarak yang tidak dekat, dan harus ditempuh dengan perjalanan jauh.

persiapan-pengasih-4

Kemudian sambutan dari dr. Rina Nuryati, M.P.H selaku Kepala Puskesmas Temon, menyampaikan untuk kegiatan pendampingan, agar tempat dapat bergilir antara puskesmas satu dengan puskesmas lainnya, dan diharapkan tiap puskesmas mendapatkan arahan serta masukan pada masing-masing pokja. Kemudian sambutan dari drg. Iting Mamiri selaku Kepala Puskesmas Pengasih I, menyampaikan hal teknis berkaitan dengan pertimbangan jarak antar puskesmas, agar dapat memperhitungkan waktu tempuh perjalanan, mengingat juga dibatasi oleh waktu. Inti dari sambutan yang disampaikan dr. Rina Nuryati, M.P.H selaku Kepala Puskesmas Temon dan drg. Iting Mamiri selaku Kepala Puskesmas Pengasih I, adalah menjalin silaturahi dengan adik-adiknya, yaitu Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka. Kemudian dalam rangka membantu untuk mempersiapkan pra akreditasi, berkaitan dengan kelengkapan dokumen, SPO, SK, sistem manajemen tiap pokja, komitmen kinerja, serta kelengkapan ketersediaan alat kesehatan.

Kesimpulan agenda rapat, berkaitan dengan penyusunan jadwal yang telah disepakati bersama, antara Tim Sister Kulonprogo dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka beserta adik-adik dari Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka, yaitu sebagai berikut:

  1. Rabu, 26 Juli 2017. Sepakat untuk memulai kegiatan pada pukul 09.00 WITA.
    1. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Pengasih 1), kunjungan ke Puskesmas Uabau;
    2. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Temon), kunjungan ke Puskesmas Seon;
    3. Pembentukan, dan pengelompokan Pokja I, II, III, sesuai dengan kaji banding pertama, kunjungan ke Puskesmas Kulonprogo.

     

  2. Kamis, 27 Juli 2017. Sepakat untuk memulai kegiatan pada pukul 09.00 WITA.
    1. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Pengasih 1), kunjungan ke Puskesmas Tafuli;
    2. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Temon), kunjungan ke Puskesmas Bidukfohoho.

     

  3. Jum’at, 28 Juli 2017. Sepakat untuk memulai kegiatan pada pukul 08.00 WITA.
    1. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Pengasih 1), kunjungan ke Puskesmas Fahiluka;
    2. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Temon), kunjungan ke Puskesmas Alas.

     

Dalam kesimpulan rapat, diharapkan nantinya adik-adik dari Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka, dapat hadir tepat waktu, serta membawa semua kelengkapan dokumen, sesuai dengan “Instrumen Akreditasi Puskesmas”, yang nantinya akan dicek dan dinilai oleh tiap Pimpinan Pokja I, II, dan III. Harapannya, seluruh puskesmas yang didampingi dapat melampirkan naskah serta dokumen yang dibutuhkan, karena mempengaruhi dalam penilaian instrumen untuk akreditasi, kemudian rencana Self Assessment untuk hari terakhir, yaitu ditetapkan hari Jum’at. Dalam agenda, adik-adik masih diberi kesempatan untuk memperbaiki serta mengumpulkan berkas dokumen yang belum tersusun, sekaligus penyampaian Self Assessment terakhir yang dilakukan oleh Tim Pendampingan Pra Akreditasi Puskesmas Kulon Progo, kemudian menyampaikan hasil capaian Self Assessment tiap puskesmas.

persiapan-pengasih-5

Kemudian rapat ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan/ oleh-oleh dari Tim Sister Pendamping Kulonprogo kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka dan Kepala Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka.

Reporter: Elva Noor Endah Rosmalia

Continue Reading No Comments

01 Aug2017

Sosialisasi dan Workshop Awal Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat di Kota Yogyakarta

01/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Sinkronasi

Reportase

Sosialisasi dan Workshop Awal

Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat di Kota Yogyakarta

Jumat, 28 Juli 2017

Dalam rangka menindaklanjuti keputusan dalam sosialisasi dan audiensi mengenai Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat kepada Bappeda dan Dinas Kesehatan Provinsi D. I  Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo pada 6 Juli 2017 untuk menambah satu daerah uji coba pendampingan yaitu Kota Yogyakarta dengan pertimbangan baru melaksanakan pemilihan kepala daerah, maka dilaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Workshop awal dalam rangka uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD subbidang kesehatan dan gizi masyarakat di Kota Yogyakarta pada 28 Juli 2017. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang sekip, University Club Hotel UGM.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk melakukan Sosialisasi dan Workshop awal dalam rangka uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dengan menggunakan modul sinkronisasi.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, R.S. Pratama, dan lintas sektor terkait dengan bidang kesehatan. Didampingi oleh perwakilan dari Kemenkes dan Tim PKMK FK UGM. Bappeda Kota Yogyakarta tidak berkesempatan hadir dalam pelaksanaan kegiatan ini dikarenakan terjadwal mengikuti pendampingan penyusunan RPJMD dari pihak ketiga.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Tim PKMK FK UGM, Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M.Kes. Ketua Tim PKMK menyampaikan bahwa dalam semangat NKRI diharapkan adanya sinkronisasi sehingga janji politik dari Presiden R.I dapat dieksekusi sampai level bawah. Kegiatan ini merupakan uji coba pendampingan untuk sinkronisasi RPJMN-RPJMD khususnya subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dan pelaksanaan kegiatan ini bukan untuk pendampingan dalam penyusunan RPJMD tetapi lebih ke pendampingan bagaimana untuk mensinkronkan RPJMN-RPJMD. Mekanisme dalam uji coba pendampingan ini dapat diterapkan pada sektor lainnya di luar kesehatan, dan substansinya di sesuaikan dengan konteks dari masing-masing sektor. Selanjutnya disampaikan bahwa lewat kegiatan ini merupakan proses uji coba pendampingan, dan ada modul yang digunakan dalam kegiatan uji coba ini. Dari hasil kegiatan ini juga diharapkan ada produk atau hasil dari sinkronisasi dalam bentuk dokumen sehingga bisa dijadikan sebagai contoh untuk daerah lain. Pendekatan dalam kegiatan ini bukan pendekatan pelatihan tetapi lebih ke pendekatan problem solving.

Gambar 1. Pemaparan materi oleh Ketua TIM PKMK

Gambar 1. Pemaparan materi oleh Ketua TIM PKMK

Sesi awal dalam kegiatan ini yaitu terlebih dahulu menyamakan persepsi atau pendapat mengenai sinkronisasi RPJMN-RPJMD subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dengan menggunakan teknik brainstorming, agar dalam pelaksanaan proses semua peserta bisa memahami mengenai sinkronisasi RPJMN-RPJMD khususnya pada subbidang kesehatan dan gizi masyarakat. Dalam kegiatan ini juga perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa saat ini Kota Yogyakarta sudah dalam proses penyusunan RPJMD dan Dinas Kesehatan sendiri sudah dalam tahap penyusunan rencana strategis.

Selanjutnya, pemaparan materi tentang Konsep Dasar dan Pentahapan Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat oleh Ketua Tim PKMK FK UGM. Materi yang disampaikan mengenai pengenalan tentang sinkronisasi, konsep dasar sinkronisasi, pentahapan sinkronisasi, dan tools sinkronisasi Sementara penyampaian materi diberikan juga kesempatan kepada peserta untuk memberikan pertanyaan dan tanggapan terhadap materi yang disampaikan.

Gambar 2. Suasana diskusi

Gambar 2. Suasana diskusi

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan workshop yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dalam workshop yaitu merumuskan dan membahas secara bersama mengenai tahap satu yaitu sinkronisasi isu strategis, dan dipandu oleh fasilitator dari Tim PKMK. Dalam pembahasan ini disepakati ada 10 isu strategis dan 4 muatan lokal subbidang kesehatan dan gizi masyarakat yang disesuaikan dengan RPJMN dan juga dengan keadaan yang ada di Kota Yogyakarta. Hasil kesepakatan tersebut seperti pada tabel berikut:

No. RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat RPJMD Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat Provinsi DI Yogyakarta RPJMD Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kota Yogyakarta
1 Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia Peningkatan Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja dan Lansia   Peningkatan kesehatan wanita usia subur (WUS) dan Ibu, bayi, balita, anak remaja,dan lansia
2 Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat Percepatan perbaikan stunting dan KEP Perbaikan mutu konsumsi    
  • Percepatan perbaikan permasalahan Gizi ganda, anemia remaja dan stunting
  • Perbaikan pola dan mutu konsumsi pangan masyarakat
3 Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Percepatan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, dan KLB  
  • Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
  • Pengembangan sistem penanganan Krisis kesehatan (KLB, Wabah dan Bencana)
  • Percepatan pencapaian Universal Akses 100-0-100
4 Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas   Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas
5 Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan Makanan   Pengawasan obat dan makanan, dan pengobatan tradisional Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan Makanan
6 Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan Perbaikan persebaran dan peningkatan mutu SDMK di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (isu disparitas)   Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan
7 Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat   Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
  • Penguatan regulasi tentang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
  • Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
8 Peningkatan Manajemen, Penelitian dan  Pengembangan, dan Sistem Informasi   -
  • Pengembangan Sistem informasi kesehatan yang terintegrasi
  • Pengembangan pengamatan penyakit dan data kesehatan
9 Pengembangan dan Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan Pengembangan pelayanan promotif dan rehabilitatif sebagai suplemen dan komplemen program JKN   Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan untuk upaya promotif dan preventif
10 Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional Perbaikan validitas data untuk pengembangan jaminan dan pembiayaan kesehatan   Pengembangan dan peningkatan efektifitas dan efisiensi Jaminan kesehatan nasional di pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
11 Muatan Lokal Pengembangan sistem penanganan bencana dan kecelakaan Pengembangan layanan kegawatdaruratan medis pra RS PSC 119 (Emergency services)
12 Pengendalian pengobatan tradisional   Pengembangan pencegahan dan  penanggulangan kasus – kasus kesehatan mental dan jiwa
13 Pengembangan regulasi dan layanan Kesehatan pariwisata
14 Pengembangan regulasi penyehat tradisional

 

Gambar 3. Sesi workshop yang dipandu oleh fasilitator dari Tim PKMK

Gambar 3. Sesi workshop yang dipandu oleh fasilitator dari Tim PKMK

Setelah membahas mengenai sinkronisasi tahap satu, dilanjutkan dengan workshop sesi kedua yaitu membahas sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pembangunan. Namun, metode yang digunakan dalam sesi kedua ini lebih kepada penyampaian mekanisme atau teknik mengenai bagaimana melakukan sinkronisasi terhadap misi/sub misi, tujuan, sasaran, dan indikator pembangunan, dan juga dengan sharing pengalaman dan mekanisme pada saat kegiatan uji coba pendampingan yang telah dilaksanakan di Provinsi D.I. Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo.

Dalam pertemuan ini, keputusan sementara sebagai rencana tindak lanjut yaitu Tim PKMK FK UGM akan mengatur jadwal pertemuan dengan Bappeda Kota Yogyakarta untuk menyampaikan proses pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan juga diharapkan ada perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta diharapkan dapat membentuk Tim Kecil yang terdiri dari setiap bidang yang ada di Dinas Kesehatan dan berkomitmen untuk menyelesaikan tahapan sinkronisasi dan akan didampingi oleh Tim PKMK, dan diharapkan segera menyampaikan target waktu untuk pelaksanaan sinkronisasi.

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 242
  • 243
  • 244
  • 245
  • ...
  • 270

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar