Reportase
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Sister Dinkes dan Sister Puskesmas di Wates 12 Mei 2017
Gambar 1. Pj Bupati Kulon Progo beserta jajarannya, Bupati Malaka beserta jajarannya, Wakil Ketua DPRD Malaka, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD, bergambar bersama di depan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo di Wates
Bertempat di Aula Menoreh Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo, pada 12 Mei 2017 telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Kerja Sama Sister Dinkes dan Sister Puskesmas antara Pj Bupati Kulon Progo (Budi Antono) dengan Bupati Malaka (Stefanus Bria Seran). Penandatanganan PKS ini dilakukan setelah sebelumnya (4 April 2017), masing-masing Sekretaris Daerah bertemu dan memberikan paraf dalam dokumen tersebut.
Dalam kesempatan itu, Bupati Malaka hadir bersama Wakil Ketua DPRD dan jajaran teras Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka, serta perwakilan 3 (tiga) koran lokal. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Prof. dr. Laksono Trisnantoro MSc, PhD dari PKMK FK UGM beserta tim.
Dalam sambutannya, kedua kepala daerah tersebut berharap agar kerja sama ini bisa terus ditingkatkan dan tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan.
Gambar 2. PJ Bupati Kulon Progo dan Bupati Malaka tengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama disaksikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo (paling kiri) dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malaka (paling kanan)
Setelah kedua kepala daerah menandatangani PKS, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan PKS tentang Pendampingan Dinas Kesehatan dan Puskesmas antara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo (dr. Bambang Haryatno, MKes) dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka (drg. Paskalia Frida Fahik). Kerja sama ini dikemas dengan nama Program Sister Dinkes dan Sister Puskesmas Kabupaten Malaka.
Gambar 3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka tengah menandatangani PKS tentang Pendampingan Dinas Kesehatan dan Puskesmas, disaksikan oleh PJ Bupati Kulon Progo, Bupati Malaka dan Wakil Ketua DPRD Malaka
Setelah rangkaian acara penandatanganan PKS selesai, acara selanjutnya adalah saling tukar-menukar cindera mata. Cindera mata yang diserahkan merupakan produk lokal sekaligus ciri khas daerah masing-masing.
Gambar 4. PJ Bupati Kulon Progo beserta Kepala Dinas Kesehatan, Bupati Malaka, Wakil Ketua DPRD dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, Prof. Laksono Trisnantoro, dan Perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT bergambar bersama setelah acara tukar menukar cindera mata
Setelah acara resmi di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo selesai, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo mengajak tamu undangan untuk berkunjung ke Puskesmas Panjatan II. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau contoh bagaimana kinerja dan pengelolaan puskesmas yang sudah terakreditasi. Puskesmas Panjatan II adalah salah satu dari 7 puskesmas di Kabupaten Kulon Progo yang menjadi “sister” bagi 3 puskesmas di Kabupaten Malaka. Dalam kegiatan assessment di Kabupaten Malaka di awal Februari 2017, Kepala Puskesmas Panjatan II turut serta dan langsung melakukan assessment di puskesmas.
Gambar 5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tengah memberikan penjelasan kepada Prof. Laksono Trisnantoro. Di belakangnya, Bupati Malaka dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka tengah mengamati informasi di White Board terkait data ibu hamil yang akan partus dalam waktu dekat di wilayah Puskesmas Panjatan II.
Setelah berkeliling, tamu undangan dipersilakan masuk ke Aula Puskesmas Panjatan II untuk beramahtamah. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Panjatan II menyampaikan gambaran umum tentang kinerja puskesmasnya. Tak ada komentar tentang itu tetapi muncul pertanyaan penting dari Bupati Malaka yaitu kapan puskesmas di Kabupaten Malaka bisa seperti Puskesmas Panjatan II? Pertanyaan ini ditujukan kepada semua pihak yang terlibat. Tak ada jawaban pasti tetapi semua pihak siap mendukung untuk itu.
Gambar 6. Kepala Puskesmas Panjatan II tengah menyampaikan penjelasan tentang gambaran puskesmasnya di Aula Puskesmas Panjatan II.
Di luar agenda semula, ternyata acara kunjungan ke Puskesmas Panjatan II memakan waktu yang lebih lama dari yang dijadwalkan. Hal ini karena banyaknya dialog yang terjadi. Bupati menilai pengelolaan Puskesmas Panjatan II patut dicontoh. Banyaknya pasien yang datang menunjukkan keberadaan puskesmas dibutuhkan masyarakat.
Gambar 7. Semua tamu rombongan beserta jajaran Puskesmas Panjatan II bergambar bersama di depat Puskesmas Panjatan II