• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
24 Mar2017

Kaji Banding 2 – Puskesmas Pengasih 1

24/03/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Agenda, Kaji Banding

Laporan Kaji Banding 3 Puskesmas Kabupaten Malaka

ke Puskesmas Pengasih 1 Kulon Progo DIY

PuskPengasih-1

A. Kegiatan Hari Pertama ( 21 Maret 2017)

Rombongan tiba di Puskesmas Pengasih I sekitar pukul 09.26 WIB, disambut oleh Kepala Puskesmas Pengasih I, drg. Iting Mamiri, Kepala Subbag Tata Usaha, Arif Musthofa, Tim Akreditasi Puskesmas Pengasih I lainnya serta didampingi oleh Andri Susilaningdyah dari Dinas Kesehatan Kulon Progo. PuskPengasih-2

Kegiatan diawali dengan penyampaian “Pesan Keselamatan” oleh Arif Musthofa, kemudian sambutan dari Kepala Puskesmas Uabau, Kabupaten Malaka Maria P Klau yang mewakili anggota tim lainnya dari Puskesmas Uabau, Puskesmas Fahiluka dan Puskesmas Tafuli. Setelah itu, sambutan dari drg. Iting Mamiri sekaligus menyampaikan sekilas gambaran tentang Puskesmas Pengasih I.

Kemudian dibuka forum diskusi, yang diawali dengan pengarahan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, dr. Bambang Haryanto, M.Kes. Bambang mengingatkan untuk memanfaatkan kesempatan kaji banding ini dengan sebaik-baiknya untuk mengetahui dan belajar tentang proses yang telah dilalui oleh Puskesmas Pengasih I sehingga memperoleh predikat Terakreditasi Madya karena menurut Bambang yang terpenting adalah belajar untuk selalu berproses menjalankan sistem jaminan mutu.

PuskPengasih-3

dr. Bambang Haryanto, M.Kes dan drg. Iting Mamiri kemudian mengajak seluruh peserta kaji banding untuk berkeliling ke setiap unit pelayanan sambil menjelaskan tata kerja dan mekanisme pelayanannya.

PuskPengasih-4

Mulai pukul 13.00 WIB dilakukan diskusi kelompok per pokja yaitu Pokja 1, Pokja 2, dan Pokja 3.

                                                     PuskPengasih-5  PuskPengasih-6  PuskPengasih-7

Diskusi Pokja I, II dan III berlangsung sampai pkl. 14.30 WIB.

B. Kegiatan Hari Kedua ( 22 Maret 2017)

Kegiatan hari kedua Kaji Banding di Puskesmas Pengasih I dimulai pukul. 08.25 Wib. Peserta langsung melaksanakan diskusi kelompok tiap Pokja dengan agenda:

  1. Belajar memahami definisi operasional pada setiap Elemen Penilaian tiap Bab;
  2. Belajar memahami apa yang dipersyaratkan oleh setiap Elemen Penilaian tiap Bab agar sistem pelayanan dapat berjalan dengan baik;
  3. Belajar mengidentifikasi jenis output dari sebuah pelayanan;
  4. Belajar mengidentifikasi tahapan proses yang seharusnya dilakukan untuk sebuah pelayanan;
  5. Belajar mengidentifikasi kebutuhan sumber daya (input) yang harus dipenuhi agar pelayanan berjalan dengan baik;
  6. Belajar memahami hierarki/ struktur dokumen yang diperlukan dalam mendukung akreditasi, diawali dengan penyusunan kebijakan yang dipersyaratkan, dilanjutkan dengan penyusunan pedoman/ panduan untuk melaksanakan kebijakan tersebut kemudian menyusun prosedur-prosedur yang dibutuhkan dan disyaratkan untuk melaksanakan kegiatan pada pedoman/ panduan.

PuskPengasih-8

Diskusi berlangsung dinamis karena keingintahuan yang besar dari rekan-rekan Puskesmas Uabau, Puskesmas Fahiluka dan Puskesmas Tafuli. Setelah Ishoma, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan ruangan untuk memahami bukti telusur yang harus tersedia di tiap unit pelayanan sebagai bukti bahwa sistem pelayanan telah dibakukan. Peserta Kaji Banding juga berkesempatan untuk praktek menyusun dokumen prosedur (SPO) dari salah satu elemen penilaian pada Pokja UKM.

PuskPengasih-9

Disadari bahwa kegiatan selama dua hari kaji banding belum mencukupi untuk mempelajari 772 Elemen Penilaian dari 9 Bab yang harus disiapkan oleh Puskesmas Uabau, Puskesmas Fahiluka dan Puskesmas Tafuli sehingga “sister” Puskesmas Pengasih I membekali sekitar 12.000 lembar PDF untuk dipelajari dan menjadi contoh seluruh hierarki/ struktur dokumen yang diperlukan dalam mendukung akreditasi.

Peserta Kaji Banding diharapkan sudah mengetahui permasalahan dan langkah kegiatan yang harus dilaksanakan, sehingga disusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dipimpin oleh Arif Musthofa dan Tim Pendamping lainnya. Hasil RTL sebagai berikut:

No Kegiatan Waktu  Peserta Durasi Keterangan
Koordinasi internal di Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka dalam rangka penyusunan rencana tindak lanjut dan jadwal Minggu ke 2 April 2017 semua puskesmas
  Identifikasi kebutuhan sarana prasarana akreditasi Apr-17
  Pelatihan Akreditasi Puskesmas april-mei 2017 Tim Akreditasi Puskesmas
  Sosialisasi di Puskesmas (komitmen) dan pembentukan tim akreditasi april-mei 2017 Tim Akreditasi Peserta Latih Mengundang Dinas Kesehatan
  Pelatihan Tim Audit Internal dan pelatihan penanggulangan bencana Mei-17
  Penyusunan Dokumen Internal dan Implementasi mei-oktober 2017 Semua Karyawan Puskesmas
  a. Pengendalian Dokumen
  b. Pedoman/manual mutu
  c. Surat-surat keputusan (kebijakan) Semua Karyawan Puskesmas
  d. Pedoman-pedoman yang terkait dengan  pelayanan, upaya, program maupun kegiatan
  e. Kerangka acuan
  f. Standar prosedur operasional (SOP) Semua Karyawan Puskesmas
  g. Format- format, Semua Karyawan Puskesmas
  Kajian awal   Akreditasi Puskesmas(SA), Awal Oktober Tim Akreditasi Puskesmas
  Pembakuan Dokumen/ Implementasi/ Dilaksanakan/ diberlakukan Semua Karyawan Puskesmas
  Implementasi (Rekaman Implementasi) oktober-desember 2017 Puskesmas
  Kajian Internal (self assessmen),Setelah 2 bulan, Des-17 Tim Akreditasi Puskesmas
  Perbaikan/ penyempurnaan Dokumen Semua Karyawan Puskesmas
  Audit Internal Awal Oktober 2017 Tim Audit internal
  Tinjauan Manajemen/ Telaah mutu dan kinerja Apr-18 Semua Karyawan Puskesmas
  Kajian Internal (self assessmen), internal Apr-18 Tim  Akreditsi Puskesmas
  Self assessmen (Dinkes.Kab/ Kota), Mei-18 Tim Dinkes Kab/ Kota,
  Penyempurnaan mei-juni 2018 Semua Karyawan Puskesmas
  Pre Audit (bila perlu) Jul-18 Surveior Dinkes.Prov. Setelah Inplementasi/ pembakuan 4 bulan
  Penyempurnaan Jul-18 Semua Karyawan Puskesmas
  Audit Agust-18 Surveior  Dinkes.Pusat Data 4 bulan ( 3 hari)
  Pembinaan dari Dinkes.Kab./ Kota. (setiap 6 bulan) Tim Dinkes Kab/ Kota,
  Audit Survaelance Dinkes.Prov. (setiap setahun sekali) Surveior  Dinkes.Prov.

Kegiatan diskusi di Puskesmas Pengasih I berakhir pukul. 14.30 WIB kemudian peserta Kaji Banding menuju Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo untuk mengikuti presentasi RTL dan Pelepasan peserta Kaji Banding.

Continue Reading

23 Mar2017

Laporan Kunjungan Tim Kabupaten Malaka NTT ke FK UNS-RSUD dr. Moewardi Surakarta 20 Maret 2017

23/03/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Agenda, Arsip Pengantar

Laporan

Kunjungan Tim Kabupaten Malaka NTT ke FK UNS-RSUD dr. Moewardi Surakarta

Solo, 20 Maret 2017

Solo-Gambar1

Gambar 1. Foto Bersama Antara Tim dari RSUD dr Moewardi, FK UNS, Tim Kab. Malaka, dan PKMK FK UGM.

Realisasi dimulainya kerja sama antara Rumah Sakit Penyangga Perbatasan (RSPP) Betun Kabupaten Malaka NTT dengan RSUD dr. Moewardi – FK UNS dalam kerangka Program Sister Hospital tinggal menghadapi satu masalah krusial terkait hak dan kewajiban para pihak. Tantangannya, jika masalah ini tidak dipecahkan, maka proses persiapan kerja sama tersebut bisa terhenti.

Continue Reading

23 Mar2017

Kaji Banding 2

23/03/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Agenda, Kaji Banding

Kaji Banding 2

DinKes

PuskTemon1

PuskPengasih1

Continue Reading

23 Mar2017

Kaji Banding 2 – Puskesmas Temon I

23/03/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Agenda, Kaji Banding

Program Sister Dinkes dan Sister Puskesmas Kabupaten Kulon Progo DIY dan Kabupaten Malaka NTT

Reportase Kaji Banding di Puskesmas Temon I

Yogyakarta, 21 -22 Maret 2017

PuskTemon1

Foto bersama tim dari Malaka, Dinas Kesehatan Malaka, Dinas Kesehatan Kulon Progo Puskesmas Temon 1

Selasa, 21 Maret 2017

Pihak yang melakukan kaji banding di Puskesmas Temon 1 adalah Puskesmas Biuduk Foho, Puskesmas Seon dan Puskesmas Alas. Setiap puskesmas tersebut menugaskan 3 orang yang akan belajar dan menelusur dokumen akreditasi Puskesmas pada masing-masing kelompok kerja (Pokja) yaitu Pokja I Administrasi dan Manajemen (bab I, II, dan III), Pokja II Upaya Kesehatan Masyarakat (bab IV, V dan VI) serta Pokja III Upaya Kesehatan Perorangan (bab VII, VIII dan IX). Selain petugas dari puskesmas, hadir pula wakil dari Dinas Kesehatan Malaka sebagai ketua Tim dan Tim Pendamping dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT yaitu dr. Xaverius Seikka serta wakil dari PKMK FK UGM sebagai fasilitator.

Kegiatan kaji banding dibuka dengan menyanyikan lagu mars dan hymne Puskesmas Temon 1 kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pemaparan materi tentang Gambaran Umum Puskesmas Temon 1 oleh Kepala Puskesmas Temon 1 dr. Rina Nuryati, MPH. Dalam sambutannya dr. Rina mengatakan bahwa Puskesmas Temon 1 “Bukan Lebih Tahu Tapi Tahu Lebih Dulu” sehingga beliau mengajak puskesmas dari Malaka untuk belajar bersama-sama.

Dalam sambutannya sebagai Ketua Tim dari Malaka, Seravin Seran mengatakan bahwa puskesmas yang melakukan kaji banding di Puskesmas Temon 1 ini adalah 2 puskesmas perawatan yaitu Puskesmas Biuduk Foho kegiatan perawatan dimulai pada 2008 dan Puskesmas Seon kegiatan perawatan dimulai Januari 2017 namun belum memiliki Izin Operasional (IO). Sedangkan di Puskesmas Alas kegiatan perawatannya akan dimulai pada 2018. Rencananya ketiga puskesmas ini akan diakreditasi pada tahun 2018.

Sesi selanjutnya adalah diskusi umum; dr. Rina mengatakan bahwa selain 3 Pokja yang telah paten berdasarkan aturan akreditasi puskesmas, Puskesmas Temon 1 menambah 2 pokja lagi yaitu 1 di bagian sekretariat (2 orang, Pokja IV) dan 1 pokja bayangan (Pokja V). Tugas Pokja IV adalah mengendalikan dokumen akreditasi dan mengendalikan mutu sedang tugas Pokja V adalah membantu semua pokja untuk menyediakan dokumen yang diminta surveyor. Setelah sesi diskusi umum dilanjutkan dengan diskusi per pokja (I, II dan III). Diskusi per pokja lebih diarahkan pada kondisi riil puskesmas di Malaka sehingga pada saat penelusuran dokumen tidak over lapping. Setelah diskusi selanjutnya dilakukan share dokumen akreditasi berupa soft copy dan hard copy.

Foto proses share dan penelusuran dokumen

PuskTemon1-Pokja

Kegiatan kaji banding hari pertama ditutup dengan sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dr. Bambang Sutarto, MPH. Dalam sambutannya dr. Bambang mengatakan bahwa dokumen yang telah di-copy silakan dilakukan ATM = A: Amati, T: Tiru dan M: Modifikasi karena standar mutu adalah proses yang berkelanjutan (continuiting improvement).

Rabu, 22 Maret 2017

Kegiatan hari ini diawali dengan survei/ melihat-lihat ruang perawatan dan semua hal yang berhubungan dengan perawatan. Dilanjutkan dengan diskusi dan share dokumen pada masing-masing pokja.

PuskTemon1-RawatInap

Survei/ kunjungan di ruang rawat inap

Mengingat kondisi dari ketiga puskesmas yang berbeda maka penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dilakukan melalui 3 tahap yaitu tahap pertama dilakukan oleh masing-masing anggota pokja pada Pokjanya, tahap kedua adalah pembahasan tingkat puskesmas (kumpulan dari 3 Pokja), dan tahap ketiga adalah diskusi panel masing-masing puskesmas bersama Puskesmas Temon 1 dan peserta lainnya. Dari hasil diskusi dihasilkan 1 RTL yang berlaku untuk ketiga puskesmas.

Tabel RTL untuk Puskesmas Biuduk Foho, Puskesmas Alas dan Puskesmas Seon.

PuskTemon1-TabelRTL Setelah penyusunan RTL selesai, Tim kembali ke Dinas Kesehatan Kulon Progo untuk melakukan penutupan kegiatan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo.

Reporter : Ahmad M. Kasim

Continue Reading

21 Mar2017

Waspada Leptospirosis, Ini Penjelasan dari Dinkes Gunungkidul Terkait Penyebab dan Gejalanya

21/03/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL – Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Zoonesis Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Yudo Hendratmo, mengatakan penularan penyakit Leptospirosis ini berasal dari urin tikus yang mengandung bakteri bakteri Leptospira sp.

Kendati bakteri tersebut dapat langsung mati jika terkena sinar matahari, namun dapat bertahan kurang lebih satu bulan di dalam air.

Bakteri akan masuk kedalam selaput lendir seperti di mata, mulut dan melalui luka.

“Penyakit ini menular melalui bagian tubuh yang terbuka seperti luka, yang bersentuhan melalui air yang sudah terkontaminasi urin tikus. Dari sana bakteri masuk dan mulai menularkan penyakit tersebut,” terang Yudo, Senin (20/3/2017).

Yudo mengatakan, sebagian besar yang terjangkit Leptospirosis berprofesi sebagai petani. Mereka rawan terkena penyakit ini, karena bersentuhan langsung dengan air yang diduga terkontaminasi urin tikus yang menjadi sumber penularan utama.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit kencing tikus adalah seperti gejala panas tinggi, dan nyeri otot yang sudah dirasakan hingga betis kaki. Sedangkan untuk wilayah penyebarannya ialah pada area lembab.

“Air seni tikus yang mengandung bakteri leptospira bisa bertahan hingga beberapa hari pada lahan yang basah tersebut. Namun jika daerah yang lembab terpapar sinar matahari, maka bakterinya akan langsung mati,” tutur Yudo.

Upaya pencegahan dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan memakai alat pelindung diri saat akan bekerja di lapangan dan lokasi yang berpotensi menulari penyakit Leptospirosis.

“Masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti membersihkan tempat tinggal, maupun di lingkungan, selalu menggunakan sarung tangan dan sepatu boat, agar tidak terkontak langsung dengan media penyebaran penyakit,” ujar Yudo. (*)

Sumber: http://jogja.tribunnews.com/2017/03/21/waspada-leptospirosis-ini-penjelasan-dari-dinkes-gunungkidul-terkait-penyebab-dan-gejalanya

Continue Reading

  • 1
  • ...
  • 262
  • 263
  • 264
  • 265
  • ...
  • 270

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar