• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
06 Feb2017

Kemitraan Pemerintah dan Swasta dalam Penguatan Sistem Kesehatan

06/02/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Arsip Pengantar

KemitraanPemerintahdanSwastadalamPenguatanSistemKesehatanKemitraan Pemerintah dan Swasta atau Public-Private Partnership (PPP) makin diterima sebagai alternatif kebijakan untuk memperkuat sistem kesehatan termasuk di Indonesia. Publikasi hasil workshop ini menunjukkan keberhasilan dan pembelajaran dari implementasi PPP tersebut di berbagai negara. Untuk konteks Indonesia, pengalaman dalam Program Sister Hospital NTT misalnya bisa menjadi pembanding. Program tersebut menunjukkan bagaimana PPP diimplementasikan dengan baik oleh RSUD Ende di NTT dengan RS Panti Rapih (milik swasta) di Yogyakarta.

Untuk tahun 2017, Bappenas khususnya Subdit Kesehatan dan Gizi Masyarakat telah mengisyaratkan untuk mengimplementasikan kebijakan PPP tersebut terutama di daerah-daerah yang kapasitas dinas kesehatannya terbatas misalnya daerah pemekaran atau daerah tertinggal. Hal ini untuk menjamin agar anggaran kesehatan dari pusat (APBN) dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh daerah.

icon-reportase Selengkapnya klik di sini.

Continue Reading

24 Jan2017

Tentang Kami

24/01/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Uncategorized

Pengelola
Dwi Handono
Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes
Email: luqyboy2@yahoo.co.id
Likke Prawidya Putri
dr. Likke Prawidya Putri, MPH
Email: likke.putri@ugm.ac.id

Continue Reading

13 Jan2017

TOR Webinar dan Workshop Pengembangan Kewirausahaan dalam Sistem Kontrak untuk Kesehatan Masyarakat

13/01/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Agenda

Kerangka Acuan

Workshop

Pengembangan Kewirausahaan dalam Sistem Kontrak untuk Kesehatan Masyarakat

Yogyakarta, 3-23 Februari 2017


agenda-workshop-februari-2017  

PENDAHULUAN Implementasi kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dihadapkan dengan keterbatasan tenaga kesehatan di sebagian besar puskesmas. Di sisi lain, puskesmas yang telah memiliki jumlah tenaga kesehatan sesuai standar, sebagian besar masih berfokus pada upaya kuratif yang banyak menyita tenaga dan waktu termasuk penyelesaian administrasi keuangannya. Akibatnya, upaya preventif dan promotif kurang mendapatkan perhatian yang seharusnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tahun 2016 lalu melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2015, Kementerian Kesehatan meluncurkan kebijakan untuk kontrak tenaga promosi kesehatan di puskesmas dengan dana BOK. Harapannya, dengan dukungan anggaran tersebut, puskesmas dapat menambah tenaga untuk melaksanakan upaya preventif-promotif dengan sistem kontrak. Pada tahun ini, kebijakan tersebut dilanjutkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2016, bahkan dikembangkan dengan kontrak tenaga fasilitator STBM kabupaten.

Evaluasi awal yang dilakukan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dalam Seminar Evaluasi Awal Kontrak Tenaga Promoter Kesehatan dengan Dana BOK 2016 di Yogyakarta 8 November 2016, menunjukkan bahwa banyak puskesmas yang tidak memanfaatkan peluang tersebut. Alasannya bermacam-macam mulai dari hal teknis (kejelasan Petunjuk Teknis, prosedur dan mekanisme kontrak, dan lain-lain), masalah prioritas (ada program dan kegiatan lain yang dianggap lebih penting), hingga merasa tidak membutuhkan tenaga tambahan atau sebaliknya yaitu tidak tersedia kandidat yang memenuhi persyaratan.

Salah satu solusi yang ditawarkan dalam seminar tersebut adalah sistem kontrak dengan pendekatan lembaga (kontrak lembaga) khususnya untuk daerah-daerah yang sangat terbatas tenaga kesehatannya dan tidak tersedia kandidat yang dibutuhkan. Pendekatan ini mirip dengan Program Sister Hospital NTT tahun 2010-2015. Dengan pendekatan ini, untuk memenuhi tenaga kesehatan yang dibutuhkan di daerah sulit atau tidak diminati, suatu lembaga bisa dikontrak untuk itu.

Solusi yang diajukan tersebut menghadapi kendala yaitu belum siapnya lembaga kesehatan untuk menangkap peluang tersebut. Di lain pihak, organisasi profesi kesehatan yang ada, belum tertarik untuk menjadi provider. Dengan kata lain, semangat kewirausahaan lembaga tersebut belum berkembang.

Berdasarkan latar belakang demikian, maka perlu diselenggarakan Seminar (Webinar) dan Workshop Pengembangan Kewirausahaan dalam Sistem Kontrak untuk Kesehatan Masyarakat bagi lembaga calon provider. Kegiatannya tidak hanya seminar (melalui webinar) tetapi juga workshop yang lebih teknis dan operasional dalam mengimplementasikan sistem kontrak tersebut.

TUJUAN

Seminar dan Workshop ini bertujuan:
  1. Memahami kebijakan kontrak untuk kesehatan masyarakat
  2. Memahami pentingnya semangat kewirausahaan bagi lembaga calon provider sistem kontrak
  3. Memahami konsep dan teori kontrak
  4. Memahami langkah-langkah dan strategi pemenangan kontrak
  5. Memahami langkah-langkah dan strategi implementasi kontrak
  6. Memahami manajemen risiko dalam kontrak
  7. Menyusun Rencana Tindak Lanjut.

NARA SUMBER

  • Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
  • Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes
  • Tim PKMK FK UGM

PESERTA

1. Peserta berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 sd 9 orang.

2. Peserta berasal dari:
  • IAKMI
  • JKKI
  • FKM
  • FK
  • Poltekkes
  • Stikes
  • LSM Kesehatan
  • Yayasan keagamaan
  • Lembaga konsultasi kesehatan.
  • CoP Aplikasi Sistem Kontrak di Sektor Kesehatan
  • Peminat lainnya.

WAKTU DAN TEMPAT

  • Webinar: Setiap hari Jum’at (3 – 17 Februari 2017) jam 08.00 – 10.00 WIB.
  • Workshop: Kamis 23 Februari 2017 di Kampus FK UGM.

METODE

Blended learning yaitu kombinasi pelatihan jarak jauh berbasis web, webinar, dan tatap muka (workshop).

AGENDA

Minggu I: Jum’at 3 Februari 2017 (Webinar)

Waktu Materi Nara Sumber Metode
08.00 – 10.00 Webinar Minggu I: Pembukaan/ Pengantar Kegiatan DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes Webinar
Pengembangan semangat kewirausahaan lembaga calon provider Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
Diskusi Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD

Minggu II: Jum’at 10 Februari 2017 (Webinar)

Waktu Materi Nara Sumber Metode
08.00 – 10.00 Langkah-langkah dan strategi pemenangan kontrak (sebagai Agent):
  • Strategi inovasi kegiatan
  • Strategi efisiensi biaya
  • Strategi kemitraan
  • Exit Strategy
  • Penyusunan proposal/ Grand Design
  • Pengajuan proposal
  DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes

Webinar

Penugasan Tim

Minggu III: Jum’at 17 Februari 2017 (Webinar)

Waktu Materi Nara Sumber Metode
08.00 – 10.00 Feedback Minggu III:  Langkah-langkah dan strategi implementasi kontrak sebagai Principal (Tahap Persiapan I):
  • Pematangan Grand Design
  • Pengorganisasian
  • Seleksi SDM
Anantacia Citra dan Yuyu Yulianti

Webinar

Penugasan Tim

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
Moderator: DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes

Minggu IV: Kamis 23 Februari 2017 (Workshop in class)

Waktu Materi Nara Sumber Metode
08.00 – 08.15 Registrasi    
08.15 – 08.30 Pembukaan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD  
08.30 – 09.45 Capita Selecta Minggu I-IV DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes CTJ
09.45 – 10.00 Rehat    
10.00 – 12.00 Workshop I: Langkah-langkah dan strategi implementasi kontrak sebagai Principal (Tahap Persiapan II):
  • Penyusunan dokumen kontrak SDM
  • Negosiasi kontrak SDM
Tim PKMK FK UGM Disko
12.00 – 12.45 Ishoma    
12.45 – 14.45 Workshop II: Langkah-langkah dan strategi implementasi kontrak sebagai Principal (Tahap Pelaksanaan):
  • Penempatan/ penugasan SDM
  • Monitoring-evaluasi
  • Mengatasi Agency Problem
  • Terminasi kontrak SDM
Tim PKMK FK UGM Disko
14.45 – 15.45 Manajemen Risiko Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD CTJ
15.45 Rencana Tindak Lanjut Penutupan Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD  

PEMBIAYAAN

Kontribusi peserta:

  • Untuk Webinar (3x): Peserta tidak dikenakan biaya.
  • Untuk Workshop di FK UGM (1 hari):

- Peserta perorangan dikenakan biaya Rp. 150.000 per orang;

- Peserta kelompok (maksimal 3 orang): Rp. 300.000/ kelompok.

Peserta yang berminat dapat mendaftar ke:

Maria Adelheid Lelyana

Email: ad3lh3id@gmail.com

HP: 08132970006

PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan ini disusun sebagai acuan pelaksanaan kegiatan. Dalam pelaksanaannya sangat terbuka untuk dilakukan penyesuaian.

icon-reportase

Informasi selengkapnya silakan simak melalui TOR berikut ini.


Continue Reading

20 Jul2016

Mengenal Proses Produksi dan Pengujian Vaksin di Bio Farma

20/07/2016. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Bio Farma beberkan proses produksi vaksin yang canggih. Bio Farma mengajak media melihat langsung proses produksi vaksin, penelitian dan pengembangan, pengemasan serta distribusi vaksin, akhir pekan lalu. Corporate Secretary Bio Farma M. Rahman Rustan menjelaskan bagaimana proses produksi vaksin sebelum diedarkan.

“Proses produksi vaksin sangat ketat, dan berstandar tinggi, dimulai dengan penyediaan bahan baku, yang mana spesifikasi dan vendor harus memenuhi standar dan diaudit rutin,” kata dia.

Kemudian, fasilitas manufaktur produksi yang harus divalidasi dan memenuhi regulasi ketat hingga fasilitas penyimpanan dan proses distribusi yang dimonitor ketat agar memenuhi kualitas, keamanan, dan efektivitas yang konsisten. Sebelum produk diedarkan, dilakukan beberapa tahap pengujian preklinis dan uji klinis yang ketat. Setelah memperoleh ijin edar, setiap batch produk pun diuji BPOM (Badan Pengawas Obat Makanan). Uji klinis produk vaksin yaitu uji yang dilakukan pada manusia untuk mengevaluasi suatu vaksin mempunyai manfaat, aman, atau mempunyai efek samping yang bisa ditoleransi.

Begini, Cara Membuat Vaksin yang Sebenarnya

“Uji klinis terbagi 3 tahap. Fase I biasanya dilakukan pada orang dewasa untuk melihat efek yang dihasilkan vaksin pada orang dewasa. Semua reaksi yang timbul dicatat dengan detail, juga dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat fungsi hati, ginjal dan atau organ tubuh lainnya,” katanya.

Bila hasil fase I menunjukkan vaksin tidak memberikan efek berbahaya, studi dilanjutkan fase II. Fase ini dilakukan pada populasi target vaksin, misalnya bayi. Vaksin yang baik dapat melindungi setidaknya 80 persen dari total penerima vaksin, antibodi yang terbentuk pada subjek uji klinis dibandingkan sebelum dan setelah imunisasi. “Untuk uji klinis ini kami bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan UNPAD-RSHS,” katanya.

Setelah bisa melewati fase 1, 2, dan 3, vaksin diregistrasi ke Badan POM untuk mendapatkan ijin edar. Kemudian, setelah produk dipasarkan, akan dilakukan Post Marketing Surveillance (PMS) yakni melihat imunitas atau kekebalan yang terbentuk di masyarakat, sehingga bisa diketahui efektivitas dan kualitas vaksin tersebut.

Kepala Divisi Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial, Fakultas Kedokteran UNPAD-RSHS Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr, SpA(K) menambahkan, hampir semua produk vaksin Bio Farma dilakukan uji klinik / clinical trial fase 1 hingga 3 oleh UNPAD-RSHS, seperti vaksin Pentabio (DTP, Hepatitis B, Haemophilus influanzae tipe b, Flubio (influenza), dan bOPV.

“Karena itu, kualitasnya terjaga dan otentik. Saat ini pun kami sedang lakukan surveillance untuk penelitian vaksin Pneumococcus bekerja sama dengan Bio Farma dan berbagai pihak universitas dalam dan luar negeri. Jadi, tidak ada keraguan sama sekali mengenai kualitas produk Bio Farma,” katanya.

Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/07/20/oal4my368-mengenal-proses-produksi-dan-pengujian-vaksin-di-bio-farma

Continue Reading No Comments

19 Jul2016

RS Hosana Medica Bekasi akan Gratiskan Vaksinasi Ulang ke Korban Vaksin Palsu

19/07/2016. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Pihak RS Hosana Medica Bekasi memberikan pernyataan resmi mengenai kasus vaksin palsu. Pihak Rumah Sakit menyatakan bersedia memberikan vaksinasi ulang secara gratis kepada para anak, korban dari vaksin palsu.

“Pihak rumah sakit bersedia memberikan vaksinasi ulang tanpa biaya, atau arahan yang lain dari satgas penanggulangan vaksin palsu,” kata Direktur RS Hosana Medica Bekasi Dr. Erik Maruapey di RS Hosana Medica, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/07/2016).

RS Hosana Medica mengatakan sangat prihatin dan terpukul dengan kasus yang menimpa mereka saat ini. Mereka mengakui adanya kelangkaan stok vaksin sehingga memesan pada distributor palsu.

“Kami melakukan pemesanan vaksin kepada CV Azka Medika dikarenakan adanya kelangkaan dan kekosongan vaksin selama rentan waktu yaitu 22 September 2015 sampai 13 April 2016,” kata dr. Erik Maruapey.

Pihak rumah sakit juga menyatakan kekecewaannya kepada pihak BPOM. “Kami kecewa oleh kelalaian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam tangaung jawabnya terhadap keamanan, khasiat, dan mutu vaksin yang beredar di negeri kita, Indonesia, serta tidak berjalannya pengawasan secara berkesinambungan terhadap vaksin yang beredar,” ujar dr. Erik Maruapey.

Menurut penelusuran dan data rekam medis/medical record pasien dalam rentang waktu 22 September 2015 hingga 13 april 2016, RS Hosana Medica Bekasi hanya menggunakan 2 jenis vaksin yang dinyatakan palsu oleh Kemenkes yaitu ATS (anti tetanus serum) dan tuberculin untuk melihat apakah seseorang sudah pernah terkena tuberkulosis (TB).

Pihak RS Hosana juga mengakui sudah memenuhi pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan, Kemenkes dan panggilan, pemeriksaan serta penyelidikan oleh pihak Bareskrim Polri.

“Bersama pasien, kami menjadi saksi dan sekaligus juga menjadi korban peredaran vaksin palsu ini, selanjutnya pihak rumah sakit akan mengikuti arahan dari satgas mengenai penanggulangan terhadap vaksin palsu,” tutup dr. Erik.

Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/07/18/246040/rs-hosana-medica-bekasi-akan-gratiskan-vaksinasi-ulang-ke-korban-vaksin-palsu/#.V49CAfl96M9

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 267
  • 268
  • 269
  • 270

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar