Lebak (ANTARA) – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, akan menerapkan sistem jemput bola vaksinasi bagi warga Badui yang dilaksanakan Juli 2021.
“Kita dengan jemput bola itu dapat memudahkan warga Badui untuk menjalani vaksinasi, ” kata Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, Maytri Nurmaningsih di Lebak, Rabu.
Persalinan wanita yang terpapar Covid-19 bisa dilayani di Puskesmas. Asalkan minim risiko dan diizinkan dokter spesialis kandungan.
Penyataan itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Purwati kepada wartawan di Karanganyar, Senin (28/6).
“Tidak selalu wanita positif Covid-19 kondisi hamil, harus melahirkan di RS. Kapasitas (BOR isolasi sudah penuh saat ini. Sebisa mungkin, diperiksa dulu. Jika tidak berisiko dan sudah berkonsultasi dengan obgyn (dokter kandungan) dan dibolehkan bersalin di puskesmas, maka sebaiknya ambil opsi itu,” katanya.
Jakarta - Seperti telah diprediksi, lonjakan kasus Covid-19 tak terbendung lagi. Indonesia mengalami kedaruratan pandemi Covid-19 dalam dua-tiga minggu terakhir. Seperti banjir bandang, pasien Covid-19 menyerbu rumah sakit dan puskesmas. Banyak pasien ditolak dan terlantar penanganannya. Kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang tersedia tidak mampu menjawab perkembangan krisis pandemi. Banyak yang menyatakan sistem Kesehatan bisa kolaps kalau lonjakan kasus terus terjadi.
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Manajemen Pelayanan Kesehatan, Edisi Minggu ini Selasa, 29 Juni 2021 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Memberdayakan Institusi Kesehatan Primer Melawan Pandemi COVID-19: Pendekatan Berbasis Sistem Kesehatan
Institusi perawatan kesehatan primer (Public Health Care Institution/PHCI) adalah fondasi penting untuk respons nasional terhadap penyakit COVID-19 di India. Dengan melonjaknya jumlah kasus yang dikonfirmasi, sistem kesehatan saat ini berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam skenario ini, muncul kebutuhan mendesak untuk memberdayakan PHCI dalam kesiapsiagaan dan respons COVID-19. Pendekatan “Health system building block” Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah model klasik, yang dapat berfungsi sebagai peta jalan bagi sistem kesehatan nasional dalam proses pemberdayaan PHCI melawan COVID-19 serta publik global dan regional lainnya pada masa yang akan datang dalam kondisi darurat kesehatan.
Peneliti menyadari bahwa institusi PHCI akan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam perang melawan COVID-19. Namun, kesenjangan kesiapan saat ini akan sangat menghambat kapasitas PHCI untuk merespons pandemi dalam jangka waktu yang lama. Karena pandemi saat ini telah mengembalikan pentingnya pendekatan enam building block menuju penguatan sistem kesehatan, sangat penting untuk mengadaptasi ini di tingkat perawatan primer untuk menjembatani kesenjangan layanan sesegera mungkin. Peneliti merekomendasikan bahwa pendekatan ’6 × 5′ untuk memberdayakan PHCI dari perspektif sistem kesehatan dapat memfasilitasi kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi COVID-19 saat ini serta guncangan sistem kesehatan di masa depan. Pendekatan ini membantu peneliti memfasilitasi upaya untuk beralih dari pendekatan reaktif ke proaktif dengan PHCI di pusat sistem kesehatan yang dikalibrasi ulang. Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di Journal of Family Medicine and Primary Care.
Universiti Kebangsaan Malaysia bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada dan Prince of Songkla University menyelenggarakan The 15th Virtual Post Graduate Forum on Health Systems and Policies dengan topik “Covid-19 Pandemic: The Health System and Policy Respon”
Forum akan digelar selama dua hari pada Selasa – Rabu, 27 – 28 Juli 2021
SABTU (26/6) vaksinasi digelar secara masal di Kabupaten Probolinggo. Vaksinasi itu, melibatkan 29 puskesmas. Ada sebanyak 692 vial atau 6.920 dosis vaksin jenis sinovac yang disiapkan.
Sebanyak 29 puskesmas di Kabupaten Probolinggo, serentak melakukan vaksinasi. Selain di kantor desa dan kantor kecamatan, vaksinasi juga digelar di sejumlah mapolsek. Vaksinasi masal dosis pertama ini digelar mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00.
Seperti biasa, sebelum divaksin masing-masing sasaran melalui sejumlah meja. Di antaranya, meja pendaftaran, meja pemeriksaan kesehatan berupa chek suhu tubuh dan tensi darah, serta anamnesa atau wawancara terkait riwayat penyakit.