BANGKA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono Susanto mengatakan belum semua puskesmas memiliki tenaga kefarmasian khususnya apoteker.
“Saat ini belum semua puskesmas punya apoteker, tapi beberapa puskemas yang sudah melayani rawat inap sudah ada,” kata Mulyono, Minggu (4/11/2018).
Kedepan, menurutnya tenaga apoteker harus ada hingga tingkat puskesmas. Hal ini juga akan diatur dalam peraturan menteri kesehatan.
“Kedepan untuk memenuhi pelayanan kefarmasian juga harus ada tenaga kefarmasian ini diatur dalam permenkes,” katanya.
Kendati demikian, ia berharap para apoteker juga membantu mensosialisasikan program nasional tidak hanya melayani obat tapi juga berperan dalam kesehatan masyarakat.
Ketua IAI Babel, Mohammad Edi mengatakan saat ini apoteker yang ada di Babel mencapai 300 an orang. Namun, memang belum banyak yang menjadi pegawai pemerintah dalam hal ini ASN. Masih banyak yang bergerak secara swasta.
“Tenaga kefarmasian kurang lebih sekitar 300 orang bai ASN, swasta, di rumah sakit distributor farmasi, memang untuk di puskesmas harus lewat ASN harus ada usulan dari masing-masing pemerintah daerah dan ini belum semua puskesmas memang yang punya,” katanya.
Ia menyebutkan, baru di Kabupaten Bangka Tengah yang puskesmasnya sudah mulai memiliki apoteker.
“Pangkalpinang belum semua, tapi sudah lumayan banyak. Yang paling banyak di Bangka Tengah yang di Puskesmasnya ada Apoteker,” katanya.
Sumber: tribunnews.com