Depok – Aparatur Kelurahan Mampang bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas setempat akan melakukan pelacakan (tracing) anak penderita stunting atau gagal tumbuh. Berdasarkan data yang terhimpun, saat ini ada 42 anak stunting di wilayah tersebut.
Lurah Mampang, Darmawansyah menjelaskan, tracing dilakukan untuk melihat kondisi terkini anak atau balita yang terindikasi stunting. Tracing juga merupakan upaya pihaknya dalam mengatasi salah satu masalah kesehatan di masyarakat tersebut.
“Kami kunjungi satu per satu rumah keluarga yang memiliki anak stunting bersama tim kesehatan,” jelasnya seperti dilansir laman resmi Pemkot Depok (21/2).
Darmawansyah menyebut, balita yang masih bisa ditangani oleh tim kesehatan adalah balita dengan usia dua tahun ke bawah. Sedangkan di atas usia itu dianggap tidak bisa diobati lagi.
“Apabila masih bisa diperbaiki kondisi gizi anak itu, kami akan melakukan pembenahan tempat tinggal dan asupan gizinya dari Puskesmas,” paparnya.
Dikatakannya, stunting merupakan gagal tumbuh pada anak akibat ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari waktu kehamilan sampai usia 24 bulan atau dua tahun. Supaya tidak semakin banyak anak di wilayahnya yang mengalami stunting, pihaknya melalui kader Posyandu terus mengingatkan kepada ibu hamil agar memperhatikan asupan makanan selama kehamilan.
“Para remaja perempuan juga harus memperhatikan kecukupan darah dalam tubuhnya sejak dini, jangan sampai kekurangan,” pungkasnya. (dha)
Sumber: kastara.id