Dampak Program Penyesuaian Struktural (Structural Adjustment Programme) terhadap Sistem Kesehatan
Penyesuaian struktural atau structural adjustment policies merupakan kebijakan ekonomi yang harus diikuti oleh negara-negara di dunia agar memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman Bank Dunia (World Bank) dan International Monetary Fund (IMF). Tujuannya untuk membantu negara tersebut melakukan pembayaran kembali hutang (repayments debt) terhadap hutang lama pada bank komersial, bank pemerintah, dan Bank Dunia (The Whirled Bank Group, 2003). Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketidakseimbangan fiskal di negara-negara penerima bantuan dengan cara membuat negara tersebut menjadi lebih berkonsentrasi pada market-based pricing, perdagangan dan produksi untuk meningkatkan kondisi ekonomi (Shah, 2013). Program penyesuaian struktural (Structural Adjustment Programme/SAPs) berdampak pada semua bidang di negara yang mendapat pinjaman. Dalam sistem kesehatan, SAPs dapat mempengaruhi beberapa hal, antara lain stabilisasi komponen yang dapat mengubah struktur pembiayaan pelayanan kesehatan, dampak redudansi terhadap tenaga kesehatan, perubahan terhadap cakupan layanan kesehatan, serta pengaruh terhadap desentralisasi sistem kesehatan.
Program reformasi ekonomi yang dilakukan oleh IMF dan Bank Dunia tersebut memberikan pengaruh besar terhadap agenda kebijakan selama empat tahun terakhir. Penelitian Kentikelenis (2017) menjelaskan berbagai komponen dalam penyesuaian struktural dan kerangka kerja konseptual terbaru yang berkaitan dengan sistem kesehatan dan bagaimana hasil akhirnya. Secara keseluruhan, kerangka kerja tersebut memberikan gambaran konsekuensi penyesuaian struktural terhadap kesehatan melalui analisis waktu, tempat dan tingkat sosial ekonomi, serta dapat dimanfaatkan dalam penilaian dampak kesehatan ex ante dari kebijakan ini.