• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
08 Mar2019

Sarana dan Prasarana Medis dan Paramedis Memadai, Puskesmas Waode Buri Jadi Rujukan

08/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Buton utara – Pembangunan infrastruktur pelayanan kesehatan terus di tingkatkan Pemkab Butur. Untuk mewujudkan semua itu, daerah otoritas Abu hasan itu menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk membangun ruangan rawat inap Puskesmas Waode Buri di Kecamatan Kulisusu Utara agar lebih representatif.

Puskesmas Waode Buri sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan menjadi Puskesmas rujukan di Lipu Tinadea Kono Sara.

“Sarana dan prasarana tenaga medis dan paramedis yang memadai, sehingga Puskesmas Waode Buri di tetapkan menjadi Puskesmas rujukan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Butur, Dr. Muh kasrul tiu, M,Kes beberapa hari yang lalu.

Mantan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Butur ini mengungkapkan, pembangunan ruang rawat inap Puskesmas Waode Buri menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Optimaliasi pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat terus ditingkatkan. sebab, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpaduh dan berkesinambungan,” terang Dr. Muh Kasrul.

Muh kasrul menambahkan, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan tidak akan berguna jika tak didukung dengan sumber daya manusia. Olehnya itu, pihaknya terus mendatang kan tenaga medis untuk bertugas dibeberapa Puskesmas yang belum memiliki Dokter.

“Empat Puskesmas telah terakreditasi. Puskesmas Kulisusu dan Waode Buri akreditasi pratama. lalu, Puskesmas Lakansai dan Wakorumba Utara terakreditasi madya. Butur juga mendapatkan 12 Dokter Internship dari Kemenkes,” ucap mantan kepala Puskesmas Kulisusu ini.

Sumber: mitrapol.com

Continue Reading No Comments

08 Mar2019

Michael Eo : Puskesmas Mauponggo Raih Akreditasi Madya

08/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

MBAY –Puskesmas Mauponggo di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, meraih sebuah prestasi.

Prestasi yang diraih itu berhasil memperoleh Akreditasi Madya.

Kepala UPTD Puskesmas Mauponggo, Michael Eo, kepada POS-KUPANG.COM, menjelaskan, akreditasi dilaksanakan pada pertengahan Desember 2018.

“Sebagai fasilitas tingkat pertama, prestasi tersebut diperoleh setelah mendapat penilaian dari tim Akreditasi Kementrian Kesehatan RI. Puskesmas meraih akreditasi madya,” ujar Michael, Kamis (7/3/2019).

Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Mauponggo, Yonas Loya, menjelaskan, prestasi Akreditasi Madya yang diperoleh Puskesmas Mauponggo tersebut merupakan bagian dari hasil kerja keras semua tim di puskesmas setempat.

Selain itu juga bagian dari kerja sama masyarakat Kecamatan Mauponggo yang dengan caranya masing masing turut serta mendukung proses akreditasi puskesmas setempat.

Dijelaskannya, proses penilaian yang dilakukan oleh tim akreditasi terdiri dari berbagai indikator yakni indikator penilaian sebanyak 776 Elemen dengan 9 Bab.

Indikator – indikator itu terbagi di sejumlah indikator pelayanan antara lain administrasi manajemen, UKM (upaya kesehatan masyarakat) serta UKP (upaya kesehatan perorangan atau klinis).

“Kelengkapan sarana dan prasarana puskesmas juga dinilai oleh akreditasi. Jadi kami benar benar persiapkan dengan baik agar apa yang diharapkan untuk diakreditasi bisa diperoleh,” ujarnya.

Ia mengatakan, dengan hasil yang diperoleh tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Puskesmas Mauponggo dan juga masyarakat umum lainnnya. Hasil yang diperoleh sudah maksimal karena Puskesmas mampu mencapai Akreditasi Madya bukan Akreditasi Dasar.

“Ini tentu menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan demi kepuasan masyarakat yang hendak pendapatkan pelayanan di Puskesmas Mauponggo. Kami akan terus meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standar operasional.

Sementara itu, warga Mauponggo, Lodofikus Raga Muja, mengatakan dirinya memberikan apresiasi kepada seluruh stekholder yang ada di Puskesmas Mauponggo.

Pasalnya, dengan kerja keras dan memberikan pelayanan yang maksimal Puskesmas setempat berhasil mendapatkan penilaian dari tim akreditasi hingga mencapai hasil Akreditasi Madya.

” Ini tentu bukan pekerjaan gampang bagi puskesmas yang menjadi faskes tingkat pertama. Namun mereka mampu bekerja hingga mendapat Akreditasi Madya”ujar Dia.

Ia mengatakan dengan prestasi Akreditasi Madya diharapkan Puskesmas Mauponggo ke depan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat lebih ditingkatkan sesuai degan apa yang menjadi harapan masyarakat.

“Sebagai masyarakat Mauponggo tentu bangga karena fasilitas kesehatan kami meraih prestasi Akreditasi Madya,” ujarnya.

Sebelumnya, Tiga orang surveior dari Komisi Akreditasi datang melakukan survey akreditasi di Puskesmas Mauponggo di Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo.

Tiga orang surveior Puskesmas itu diantaranya drg. Beriyanto, MM, (administrasi) berasal dari Tangerang Selatan, Hadi Safaat, S.KM.M.KM (bagian UKM) dari Pandegelang dan dr. Asep Hendra Hendriana, MM (bagian UKP) dari Tasikmalaya.

Tim surveior akan melaksanakan survey akreditasi selama kurang lebih tiga hari sejak Kamis (13/12/2018) hingga Sabtu (15/12/2018).

Mereka diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg. Ellya Dewi, para staf dinas kesehatan Nagekeo, staf Puskesmas Mauponggo di ruangan VIP Kantor Bupati Nagekeo, Rabu (12/12/2018) malam.

Ketua tim surveior, Hadi Safaat, S.KM.M.KM, mengaku bangga bisa berkunjung ke Kabupaten Nagekeo.

“Kami bertiga mendapatkan tugas dari komisi akreditasi Kemenkes untuk datang melakukan survey akreditasi di Puskesmas Mauponggo di Nagekeo. Puskesmas Nagekeo merupakan Puskesmas yang ke 3339 disurvey 2018 selama tahun 2018 oleh komisi akreditasi,” ujarnya.

Ia mengatakan tujuan dilakukan survey akreditasi diantaranya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi sebagai institusi. Serta Meningkatkan kinerja Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

21 Feb2019

Tahun Ini, Lima Puskesmas Direnovasi

21/02/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

GROBOGAN - Pemkab Grobogan merencanakan untuk merenovasi lima puskesmas di Kabupaten Grobogan, di 2019 ini. Kelima puskemas tersebut yakni Puskesmas Godong 1, Godong 2, Kradenan 1, Wirosari 1, dan Pulokulon 2.

Kegiatan renovasi total tersebut dianggarkan dari dana alokasi khusus (DAK) APBN dengan total sebesar Rp 7,5 miliar. Proyek renovasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga Grobogan.

Itu disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni, usai meresmikan Puskesmas Kedungjati, Rabu (20/2). “Di 2018 lalu, ada dua Puskesmas dan satu gudang farmasi yang dibangun menggunakan bantuan DAK APBN. Yakni, Puskesmas Kedungjati dan Grobogan. Sedangkan di 2019 ini, nanti ada lima puskesmas yang direnovasi total,” kata Sri Sumarni.

Dijelaskannya, dua Puskesmas tersebut direnovasi dengan total anggaran sekitar Rp 5 miliar. Masing masing, Rp 2,3 miliar untuk Puskesmas Kedungjati, dan Rp 2,7 miliar pada Puskesmas Grobogan.

Peningkatan Status

Selain itu, Pemkab juga merencanakan meningkatkan status Puskesmas Gubug dari puskesmas rawat inap menjadi rumah sakit tipe D. Pembangunannya direncanakan dimulai pada 2019 ini. Sementara, pembangunan tahap kedua RSUD Ki Ageng Getas Pendawa Wirosari segera dilakukan.

Proyek peningkatan status Puskesmas Gubug dan Pembangunan RSUD Ki Ageng Getas Pendawa Wirosari menggunakan anggaran APBD. Peningkatan Puskesmas Gubug dianggarkan sebesar Rp 10 miliar dan tahap kedua pembangunan RSUD Ki Ageng Getas Pendawa Wirosari sebesar Rp 15 miliar. “Kami harap nantinya bisa mengurangi angka kematian ibu dan anak diproses persalinan. Sebab, itu masih menjadi PR kami. Selain itu, diharapkan pelayanan kesehatan masyarakat lebih maksimal dan bisa dijangkau bagi warga,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tak hanya di bidang infrastruktur saja, namun petugas pelayanan kesehatan juga ditingkatkan. “Saat ini ada sudah ada 13 puskesmas di Kabupaten Grobogan ini yang melayani rawat inap. Kami juga terus memberi pembinaan dan pengarahan pada petugas kesehatan untuk meningkatkan integritasnya dalam memberi pelayanan,” ujar Slamet. (zul-53)

Sumber: suaramerdeka.com

Continue Reading No Comments

21 Feb2019

Puskesmas Pugaan Miliki Ruang Bersalin Baru, 3 Tahun Gunakan Rumah Dinas Jadi Ruang Bersalin

21/02/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

TANJUNG - Warga Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong, yang ingin melakukan persalinan di Puskesmas Pugaan saat ini bisa merasakan fasilitas yang lebih memadai. Pasalnya ruang bersalin yang baru saja dibangun pada tahun anggaran 2018 sudah bisa difungsikan.

Kepala Puskesmas Pugaan Jayosno,S.Kep MM mengatakan bahwa sebelum memiliki ruang bersalin baru, Puskesmas Pugaan memanfaatkan rumah dinas sebagai ruang bersalin sementara.

“Hampir tiga tahun menggunakan rumah dinas sebagai ruang bersalin, beruntung saat ini bosa meningkatkan kualitas bangunan dengan adanya pembangunan ruang bersalin baru,” ujarnya, Rabu (20/02/2019).

Ruang bersalin yang baru dibangun menelan anggaran sekitar Rp 400 juta, nilainya cukup besar karena satu paket dengan pembangunan pagar Puskesmas.

Untuk melengkapi fasilitas ruang bersalin Puskesmas Pugaan juga memiliki dua unit incubator untuk merawat bayi yang memerlukan penangaman khusus.

Ruang bersalin yang bernuansa putih itu juga akan dilengkapi dengan pendingin ruangan, karena setelah melakukan persalinan, Ibu yang lahir secara normal juga perlu pemulihan sekitar 6 jam pasca melahirkan sebelum bisa dipindahkan. Karemanya ruangan bersalin didesain senyaman mungkin.

Setelah pembangunan ruang bersalin seluruh sarana yang ada di Puskesmas Pugaan sudah memadai. “Hanya perlu penambahan untuk perlengkapan tambahan seperti meja, kursi, lemari dan pendingin ruangan. Dan itu bisa dilakukan penyempurnaan sambil berjalan,” ujarnya.

Puskesmas Pugaan telah memperoleh akreditasi madya pada 2017 dan rencananya akan kembali melakukan akreditasi pada tahun 2020. “Kamisejak saat ini terus melakukan peningkatan pelayanan sekaligus persiapan akreditasi di tahun depan, berharap bisa mendapatkan akreditasi madya hingga paripurna,” ujarnya.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Taufiqurrahman mengatakan Dinas Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan sarana dan prasarana. Di Puskesmas Pugaan saat ini telah memiliki ruang beersalin baru, sehingga bisa pasien bersalin lebih nyaman.

“Peningkatan Puskeamas terua dilakukan, saat ini juga tengah memperaiapkan adanya rawat inap di Puskesmas Tanta dengan membuat perencanaan dan berharap tahun depan bisa direalisasikan,” ujarnya.

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

14 Feb2019

Berharap Ada Puskesmas Terakreditasi Parapurna

14/02/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

SRAGEN - Semua puskesmas di Kabupaten Sragen yang berjumlah 25 telah memenuhi akreditasi dari pemerintah pusat pada 2018 lalu. Mulai tahun ini, bakal dilaksanakan reakreditasi dan diharapkan ada kenaikan tingkat dari proses akreditasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto, meminta semua puskesmas terus berbenah dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan berharap ada puskesmas terakreditasi paripurna.

Apalagi, bakal ada tambahan tenaga dokter umum dan tenaga medis lainnya, dari hasil seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2018 lalu.

Saat ini dari 25 puskesmas, delapan terakreditasi dasar, 24 terakreditasi madya dan tiga terakreditasi utama. Tahun ini, Delapan puskesmas bakal menjalani reakreditasi menuju madya, tahun ini yakni Puskesmas Sragen, Masaran 1, Masaran 2, Kedawung 2, Sambirejo, Sumberlawang, Sambungmacan 2 dan Karangmalang.

Kedelapan puskesmas memang menjalani reakreditasi, karena akreditasi telah berjalan tiga tahun lalu. ‘’Harapan kami, ada kenaikan tingkat dari puskesmas-puskesmas yang akan menjalani reakreditasi. Dari madya ke utama bahkan kalau bisa ada yang paripurna,’’ tandas Hargiyanto, Rabu (13/2).

Berdasarkan data dari Dinkes Sragen, dari 25 puskesmas di 20 kecamatan, delapan terakreditasi dasar. Yakni Puskesmas Masaran 1 dan Masaran 2, Sumberlawang, Sukodono, Mondokan, Jenar, Gondang dan Sidoharjo.

Terdapat 14 puskesmas terakreditasi madya. Yakni Puskesmas Sragen, karangmalang, Sambungmacan 2 dan Kedawung 2. Lalu Plupuh 1, kedawung 1, Sambungmacan 1, Tanon 2, Gemolong, Gesi, Tangen, Ngrampal dan Miri.

Sementara tiga yang utama itu adalah Puskesmas Plupuh 2, Tanon 1 dan Kalijambe. ‘’Saat ini tingkat akreditasi puskesmas yang paling banyak memang adalah madya. Kami berharap yang dasar naik madya, yang madya naik utama serta ada yang menjadi paripurna,’’ tegas Hargiyanto.

Sumber: suaramerdeka.com

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 101
  • 102
  • 103
  • 104
  • ...
  • 146
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

Berita

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

index berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar