• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
15 Oct2018

Tahun 2019, tiga puskesmas di Wondama kepulauan siap beroperasi

15/10/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Wasior - Sebanyak tiga puskesmas baru yang dibangun di daerah kepulauan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, siap beroperasi pada 2019.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Wondama, Eli Parairaway, di Wasior, Minggu (14/10/2018), mengatakan tiga puskesmas itu yakni Puskesmas Soug Wepu di Kaprus, Puskesmas Roon di Kampung Niab, dan Puskesmas Kuri Wamesa di Ambumi.

Ia mengutarakan pembangunan tiga puskesmas tersebut sudah selesai 100 persen, termasuk perangkat mebelernya. Tahun ini belum bisa difungsikan karena dana operasional belum dianggarkan dalam APBD 2018.

“Kita rencanakan tahun depan operasionalnya baru ada. Kalau kita kirim tenaga (petugas kesehatan, red.) ke sini baru operasionalnya belum ada, itu sama saja. Kasihan mereka,” kata Eli.

Dalam kunjungan kerja bupati beberapa waktu lalu di tiga distrik tersebut, warga Distrik Soug Wepu dan Distrik Roon minta puskesmas di kedua wilayah tersebut segera difungsikan.

Warga mengungkapkan layanan medis selama ini tidak berjalan optimal terutama karena petugas medis yang ditempatkan di puskesmas pembantu (pustu) jarang berada di tempat.

“Pustu di Niab ini sudah dari tahun 2017 selesai dibangun tinggal pakai. Tapi sampai sekarang layanan belum berjalan. Kami sudah usul berulang kali tapi sampai hari ini belum ada tanggapan,” kata Kepala Kampung Niab, Bernard Ramandey, saat itu.

Kepala Kampung Sariai, Jhon Akwan, juga mengatakan sejak 2015 pustu di kampung itu tidak melakukan pelayanan karena petugas medis tidak pernah berada di tempat tugas.

“Jadi masyarakat kalau mau berobat itu lari ke Yende (Ibu Kota Distrik Roon) atau ke Aisandami (distrik terdekat),” katanya. (*)

Sumber: tabloidjubi.com

Continue Reading No Comments

15 Oct2018

Dinkes Sebut Hanya Dua Puskesmas yang Kekurangan Tenaga Analis untuk Tes Urine Caten

15/10/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

MUARA BULIAN – Terkait Perda 21 tahun 2016, Dinas Kesehatan sebut yang menjadi kendala bukan tenaga medis melaikan tenaga labor dan pendukung. 

Dinilai mandulnya perda caten di Kabupaten Batanghari, dikarenakan belum siapnya fasilitas pendukung, anggaran dan SDM untuk menjalankan perda tersebut. Dinas kesehatan batanghari meluruskan bukan tenaga medis yang mengalami kekurang dipuskesmas tersebut melainkan tenaga laboratorium.

Ya memang terkait perda caten, dinas kesahatan masih memiliki kendala. Diantaranya terkait anggaran baik pengadaan barang maupun praktek dilapngannya nanti. Dinas kesehatan bukan kekurangan tenaga medis melainkan tenaga laboratorium (analais) untuk bagian pengecekan urine,” Jelas Kepala Dinas Kesehatan Batanghari Dr. Elvie

Dijelaskannya pula, untuk medis itu merupakan tenaga dokter, baik dokter gigi dan lainnya, sedangkan yang masih kekurangan tersebut tenaga analis bagian labor yang melakukan pengujian bagi tes urine caten tersebut.

“Untuk di Batanghari sendiri saat ini hanya dua puskesmas yang masih kekurangan tenaga analis labor tadi, lainnya sudah ada semua, termasuk dari analis yang direkrut dari program nusantara sehat yang sebentar lagi habis, dan bakal kosong lagi,” tambahnya.

Dikatakannya pula, untuk anggaran memang hingga saat ini belum ada. Maunya pemerintah dalam pelaksanaannya perda tersebut digratiskan semua, sementara untuk bahan rege-nya dinas masih belum mencukupi. Selain itu tes urine tersebut juga bukan merupakan kegiatan rutin di puskesmas.

“Intinya sekarang setiap puskesmas sudah bisa melakukan tes tersebut, asalkan peralatan dan rege-nya tadi sudah dibeli atau disediakan,” jelasnya.

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

12 Oct2018

Lima Puskesmas Pekanbaru Belum Terakreditasi

12/10/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

PEKANBARU - Lima Puskesmas di Kota Pekanbaru belum terakreditasi. Jika hingga tahun 2021 mendatang belum terakreditasi, lima puskesmas itu tidak bisa melayani pasien BPJS. 

“Saat ini baru 8 Puskesmas di Pekanbaru yang sudah diakreditasi. Sementara lima puskesmas lainnya belum terakreditasi,” kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldi, Kamis (11/10/2018). 

Lima Puskemas yang belum diusulkan untuk diakreditasi di antaranya adalah Puskemas Simpang Baru, Puskemas Sapta Taruna, Puskemas Garuda, Puskemas Langsat, Puskemas Muara Fajar.

“Akreditasi adalah sebagai alat ukur baik atau tidaknya pelayanan kesehatan di Puskesmas,” jelasnya. 

Pihaknya memastikan Puskesmas yang telah diakreditasi pelayanannya akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Sesuai Permenkes Nomor 75 tahun 2014, bahwa seluruh Puskemas itu wajib diakreditasi. 

“Tujuanya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan perlindungan serta keselamatan terhadap pasien,” kata dia.

Lanjutnya, akreditasi ini sangat dibutuhkan, sebab sulit bagi dinas kesehatan untuk menilai pelayanan. Sehingga dengan adanya standar akreditasi ini pihaknya bisa melihat apakah Puskemas tersebut baik atau tidak dalam hal pelayanan.

“Kalau Puskemas tidak menjalankan pelayanan sesuai standar, maka pelayanannya jelas tidak bermutu,” ujarnya

Tidak hanya sekedar prediket saja, namun akreditasi ini sangat penting bagi Puskemas untuk bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Sebab pada tahun 2021 nanti hanya Puskemas yang terakreditasi saja lah yang bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Ketika Puskemas tidak mendapatkan akreditasi maka Puskemas itu tidak bisa melayani pasien BPJS,” imbuhnya. 

Sumber: halloriau.com

Continue Reading No Comments

12 Oct2018

Sekda Pandeglang : Akreditasi Puskesmas Harus Berbanding Lurus dengan Pelayanan

12/10/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

PANDEGLANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang Ferry Hasanudin menilai akreditasi terhadap puskemas harus sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, karena akreditasi tidak berguna apabila pelayanan yang diberikan buruk.

Menurutnya, penilaian harusnya berbanding lurus dengan pelayanan dilakukan. Ia meyakini apalah arti sebuah nilai jika pelayanannya tidak meningkat. Hal itu disampaikan Sekda saat membuka acara Akreditasi di Puskesmas Pandeglang, Kamis (11/10/2018).

“Tidak hanya penilaiannya tapi mutunya meningkat. Saya hadir di sini, bukan hanya saat penilaian saja, namun ini memang demi perbaikan mutu pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap, seluruh puskesmas di Pandeglang harus meningkatkan mutunya dalam pelayanan kepada masyarakat tidak hanya saat akan penilaian saja, namun setiap waktu dan setiap saat.

“Apa yang sudah kita jalankan di puskesmas, walaupun sudah sesuai Standar Pelayanan Operasi (SOP), tentu harus dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi melalui akreditasi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Pandeglang Umbiyati mengatakan, sejauh ini dirinya bersama para tenaga medis lainnya sudah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kadomas dan Kalanganyar. Kata dia,  hal itu harus dapat dibuktikan juga melalui proses akreditasi. Dalam akreditasi sendiri memiliki empat tingkatan yakni Dasar, Madya, Utama, dan Paripurna.

“Saya yakin semuanya ingin mendapatkan yang terbaik, begitu juga dengan kami yang ingin memperoleh predikat paripurna,” ucapnya. (Med/Red)

Sumber: bantennews.co.id

Continue Reading No Comments

11 Oct2018

Puskesmas Gelar Deteksi Dini Kesehatan

11/10/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

PAMULANG- Puluhan siswa SDN 2 Bambu Apus diperiksa kesehatannya oleh UPT Puskesmas Bambu Apus, kemarin. Satu persatu kesehatan para siswa diperiksa oleh tim kesehatan Puskesmas tersebut.

Pemeriksaan ini merupakan program penjaringan kesehatan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Bambu Apus dan bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Menurut Dera, salah satu Bidan UPT Puskesmas Bambu Apus, pemeriksaan yang dilakukan untuk para siswa baru ini seharusnya meliputi pemeriksaan kebersihan perorangan mulai dari mata, telinga, mulut, gigi dan kulit.

“Penjaringan hanya dilakukan untuk siswa baru, yakni siswa kelas satu sebagai deteksi dini masalah kesehatan,” paparnya.

Lanjutnya, karena sedang Ujian Tengah Semester, jadi hanya  diambil umumnya saja seperti mulut dan telinga. Sedangkan untuk hasil pemeriksaan dokter serta petugas kesehatan dimasukan ke dalam formulir penjaringan kesehatan peserta didik yang telah tersedia.

“Hari ini (kemarin) kita lakukan dua program sekaligus. Yaitu, program penjaringan kesehatan kepada siswa kelas 1 dan juga pemberian obat cacing kepada siswa kelas 1 hingga kelas 6 SD di satu Taman Kanak-kanak dan dua SD yang ada di wilayah Kelurahan Bambu Apus,” paparnya.

Kepala SDN Bambu Apus 2, Ube Zubaedah turut mendukung program dari Dinas Kesehatan ini. Menurutnya, dua program yang seiringan ini sebagai penunjang kesehatan bagi kelancaran belajar siswa.

“Jika siswa-siswa sehat, secara otomatis akan lancar dan menyenangkan dalam mengikuti kegiatan belajar,” paparnya.

Dia juga berharap, dengan adanya program tersebut, maka para siswa ke depannya akan jadi terbiasa lagi dengan pola hidup yang sehat.

“Jika sejak dini anak-anak kita sudah terbiasa dengan pola hidup sehat. Maka, ke depannya pun anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas,” pungkasnya. (dra)

Sumber: tangselpos.co.id

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 111
  • 112
  • 113
  • 114
  • ...
  • 146
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

Berita

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

index berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar