• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
01 Oct2018

Dinkes Kobar Gelar Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

01/10/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

KOTAWARINGIN BARAT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar kegiatan sosialisasi implementasi Inpres No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan sosialisasi yang  dikemas dalam kegiatan senam massal dan bersepeda sehat tersebut dihadiri Pjs Sekda Kobar Suyanto.

Menurut Kadis Kesehatan Kobar dr Dwi Ratna Soeryandari, kegiatan senam massal dan bersepeda sehat ini selain bersosialisasi tentang Germas juga dalam rangkaian kegiatan HUT ke-59 Kobar yang jatuh pada 3 Oktober 2018.

“Gerakan masyarakat hidup sehat ini sangat penting kita sosialisasikan karena saat ini tengah ngetrennya pergeseran dari penyakit menular ke penyakit yang tidak menular seperti tekanan darah tinggi, stroke, stress, sehingga kami ingin mengajak agar bisa melakukan pola hidup sehat,” kata dr Dwi Ratna Soeryandari, Kadis Kesehatan Kobar usai acara senam massal dan pelepasan giat gowes.

Menurut dia, untuk mengantisipasi penyakit yang sedang ngetren tapi tidak menular tersebut, diharapkan kepada seluruh jajaran SKPD dan masyarakat agar bisa merubah pola hidup, yakni dengan melakukan senam peragaan setiap pukul 10.00 WIB, hidangan snack dengan buah dan secara rutin cek kesehatan.

Dia menjelaskan, penyakit yang tidak menular tapi sering menyerang manusia dewasa, seperti tekanan darah tinggi atau mudah stres itu diakibatkan datangnya dari berbagai pengaruh lingkungan, bahkan disemua masing-masing bidang kerja manusia.

“Sekarang ini akibat alat di semua bidang semakin canggih, termasuk alat komunikasi yang semakin cepat, baik itu bidang pemerintahan, ekonomi, hukum, kesehatan, arsitek, jurnalis, dan lain sebagainya, maka akan mudah menyerang  syaraf dikepala, yang pada akhirnya tekanan darah semakin tinggi hingga mudah stres,” ujarnya.

Untuk menghindari serangan penyakit tersebut, bagi jajaran ASN dan pegawai swasta, harus rutin melakukan senam sekitar Pukul 10.00 WIB dan merubah pola makan sehat.

Sementara itu, Pj Sekda Kobar Suyanto mengapresiasi kegiatan sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat karena hal kecil yang selalu dilupakan ternyata bisa berdampak fatal untuk kesehatan.

“Melalui gerakan masyarakat hidup sehat, maka diharapkan kita semua bisa merubah pola hidup dan pola makan yang sehat. Memang sangat sederhana untuk bisa hidup sehat tapi kadang terlupakan, misalnya melakukan senam dan menjaga pola makan saja kadang kita lupa,” katanya. (wib)

Sumber: sindonews.com

Continue Reading No Comments

01 Oct2018

Puskesmas Sungai Apit Masuk Tiga Besar Terbaik Nasional Kategori Daerah Terpencil

01/10/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sungai Apit, Siak masuk tiga besar terbaik nasional kategori Puskesmas daerah terpencil.

Kepala Puskesmas Sungai Apit, dr Adrian semakin optimis Puskesmas yang dipimpinnya juara I pada penilaian Puskesmas Terbaik 2018 secara nasional kategori daerah terpencil.

Selain sudah berada dalam tiga besar nasional, Adrian juga percaya diri program-program yang diluncurkannya sangat bermanfaat dan innovatif.

“Tim Kemenkes sudah datang melakukan verifikasi lapangan pada Rabu kemarin. Selama proses verifikasi saya sendiri optimis, kita bisa juara. Mudah-mudahan, harap doa dan dukungan masyarakat Siak,” kata Adrian kepada Tribun, Minggu (30/9/2018).

Menurut Adrian, proses penilaian ini juga sangat membantu untuk persiapan akreditasi pada 2020 mendatang.

Secara tak langsung pihaknya mendapatkan masukan yang diberikan oleh tim verifikator pusat tersebut.

Adrian juga menyampaikan, Puskesmas yang dipimpinnya telah membuat program 3 in 1 Sofi (solution for immunization) yang terdiri dari Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Imunisasi (FKMPI), Diari sehatku dan Suci (software imunisasi berbasis komputer).

Selain itu, telah dibentuk kader jumantik cilik anak sekolah (Kajucil), dan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di setiap kampung.

“Karena tim yang memverifikasi tifak hanya melihat Puskesmas kita saja, melainkan mengecek Posyandu,” kata dia.

Ia menjelaskan, selama 2 hari tim verifikasi melakukan kunjungan lapangan.

Mereka mengecek Posyandu Balita di Kampung Lalang dan pos UKK di kampung Bunsur.

Tim verifikator Pusat pun heran dengan adanya Pos UKK tersebut. 

Biasanya pos UKK berada di industri-industri dan perusahaan, tapi Sungai Apit justru berada di tengah-tengah masyarakat petani, sehingga petani sudah tahu menjaga kesehatan dalam bekerja sehari-hari.

Pada Pos UKK, juga dilaksanakan kegiatan lain seperti olahraga/senam sekali seminggu, penyuluhan kesehatan dan ajang silaturahmi antar masyarakat terutama petani, dan biayanya dari masyarakat itu sendiri, donatur maupun dari CSR perusahaan.

Diketahui, tim verifikasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Rombongan diketuai oleh Suko Widodo. Tim verifikasi terdiri dari Ida Ayu, Rahmi, dr. Puspita, dan dr. Rinda.

Tim itu melakukan verifikasi lapangan terhadap Fasilitas Kesehatan Terpadu Masyakarat (FKTM) di Puskesmas Sungai Apit.

Kedatangan tim ini juga memberikan kesan yang baik.

Mereka disambut dengan prosesi adat seperti silat dan gendang, kemudian dilanjutkan dengan tarian dari anak-anak Kampung Penyengat.

“Jujur saja kami merasa nyaman berada di Puskesmas ini, dan kami terkesan dengan suguhan penyambutannya,” kata Suko Widodo, sebagaimana diulangi Adrian.

Tim itu juga mengakui Puskesmas Sungai Apit sudah banyak menerima penghargaan tingkat kabupaten hingga tingkat nasional.

Seperti, taman obat keluarga (Toga) juara I tingkat Nasional, tenaga farmasi juara III nasional dan lain-lain.

Hal yang menarik adalah, hubungan lintas sektoral di Sungai Apit sangat baik.

Camatnya mendukung semua program kesehatan yang ada di Puskesmas, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Penilaian ini merupakan salah satu bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan secara teratur dan berjenjang untuk memberikan pengakuan penghargaan atas prestasi dari sebuah FKTM. (*)

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

28 Sep2018

Ingin Berpredikat Puskesmas Ramah Anak? Ini Rincian Indikatornya

28/09/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

SALATIGA - Sesuai diamanahkan melalui Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Permen PPA) RI Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kemen PPA RI Tahun 2015-2019, seluruh kabupaten maupun kota di Indonesia diminta bisa menjadi layak serta ramah anak.

Di dalamnya pun terkait erat dengan Kementerian Kesehatan RI melalui program bersama yakni Puskesmas Ramah Anak.

Guna mewujudkan hal tersebut, setidaknya ada 16 indikator atau komponen yang mutlak dipenuhi agar puskesmas tersebut memperoleh predikat sebagai Puskesmas Ramah Anak.

Berdasarkan data yang diperoleh Tribunjateng.com, Kamis (27/9/2018) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Salatiga, keenam belas komponen tersebut secara rinci sebagai berikut.

1. Jaminan tersedianya tenaga medis yang memahami tentang hak dan kesehatan anak.

2. Tersedianya ruang pelayanan khusus untuk anak dan konseling bagi anak.

3, tersedia komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang hak kesehatan anak.

4. Puskesmas tersebut memiliki ruang laktasi yang higienis dan mampu melaksanakan inisiasi menyusui dini (IMD) untuk puskesmas yang memberikan layanan persalinan.

5. Tersedia ruang bermain bagi anak yang berjarak aman dari ruang tunggu pasien.

6. Terdapat Poli Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

7. Pembentukan dan pelaksanaan kelompok pendukung ibu untuk meningkatkan ASI Eksklusif.

8. Merupakan kawasan tanpa rokok.

9. Sebagian besar atau sekitar 50 persen seekolah di wilayah kerja puskesmas, unit kesehatan sekolah (UKS) nya telah memenuhi klasifikasi standar.

10. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) terkait pemenuhan hak anak di wilayah kerja sebagian besar aktif, seperti Posyandu paling sedikitnya 50 persen mencapai kualifikasi Pratama dan puskesmas melaksanakan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) serta layanan tata laksana.

11. Tersedianya cakupan-cakupan pelayanan kesehatan anak. Dimana itu meliputi seperti cakupan ASI tinggi, peningkatan asupan gizi, layanan anak sakit HIV AIDS, imunisasi dasar lengkap, serta layanan kesehatan reproduksi.

12. Tersedianya layanan Therapeutic Feeding Centre (TFC). Maksudnya pelayanan kesehatan untuk mendukung penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita.

13. Fasilitas dan advokasi kader kesehatan desa.

14. Menerima rujukan anak korban kekerasan, ketergantungan obat, dan anak hamil.

15. Sanitasi lingkungan puskesmas memenuhi ketentuan standar kesehatan, dan terakhir (16) yakni tersedia data tentang pemenuhan hak anak yang terpilah sesuai usia, jenis kelamin, serta permasalahan kesehatan. (dse)

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

28 Sep2018

Ternyata Belum Semua Puskesmas di Borong Beroperasi, Ini Penyebabnya

28/09/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

BORONG - Pembangunan sarana kesehatan di Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), terus dilakukan pemerintah.

Sampai saat ini di Borong sudah ada empat puskesmas. Dari jumlah itu ada tiga yang sudah beroperasi dan satunya belum.

Satu puskesmas yang belum beroperasi berada di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong.

Puskesmas yang belum beroperasi ada di Satar Peot karena bangunannya sudah ada tapi alat kesehatan tidak ada. Alat kesehatan baru diadakan tahun 2018 ini dan akan beroperasi tahun depan.

Camat Borong, Gaspar Nanggar kepada POS-KUPANG.COM di Borong, Kamis (27/9/2018) siang, menjelaskan, empat puskesmas di Borong yang sudah dibangun antara lain Puskesmas Borong, Satar Peot, Tilir, Benteng Riwu dan Lebi.

“Dari empat puskesmas ini hanya satu yang rawat inap yakni Puskesmas Borong dan lainnnya rawat jalan,” ujar Gaspar.

Ia menjelaskan, empat puskesmas yang dibangun di Borong telah melayani warga yang sakit. Di Puskesmas Borong memiliki wilayah pelayanan terbesar yakni enam desa dan tiga kelurahan.

“Puskesmas Borong saat ini dalam proses akreditasi oleh Tim Kemenkes RI di Borong dan akreditasi akan berlangsung selama tiga hari sejak Rabu (26/9/2018) sampai Jumat (28/9/2018). Mudahan dengan akreditasi ini pelayanan kesehatan di Puskesmas Borong bisa berjalan lebih lagi. Harapannya setelah akreditasi ada peningkatan pelayanan sesuai harapan bersama,” ujar Camat Gaspar.

Ia pun mengungkapkan, di semua desa di Borong hampir sudah ada sarana kesehatan seperti pustu dan polindes.

“Kami harap warga bisa menggunakan sarana kesehatan yang dibangun untuk berobat,” papar Camat Gaspar. (*)

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

26 Sep2018

Tim Puskesmas Tarus Sweeping Mencari Balita! Untuk Apa ya?

26/09/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

TARUS–Tim kesehatan dari Puskesmas Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT melakukan sweeping ke desa dan kelurahan.

Kegiatan sweeping ini dimaksudkan untuk mencari balita guna mendapatkan vaksinasi MR atau Measles and Rubela. Sejak dicanangkan awal Agustus 2018, total balita dan anak yang sudah diberikan vaksin  MR sebanyak 12.129 orang dari target proyeksi 15.900 (data pusdatin).

Kepala Puskesmas Tarus, drg. Imelda Sudarmadji kepada POS KUPANG.COM, Rabu (26/9/2018) menjelaskan, untuk memberikan pelayanan vaksin MR ini ketika stok vaksin menipis, langsung mengajukan permintaan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang.

Selama ini setiap ada permintaan stok selalu ada sehingga untuk vaksin tidak ada masalah. Persoalannya, kata Imelda, bagaimana kesadaran orangtua menghadirkan anaknya untuk mendapatkan vaksin MR.

“Kemarin kami memang ada permintaan vaksin ke Dinkes dan sudah diambil. Kalau bilang stok vaksin kosong tidak ada mungkin kabupaten lain.

Selama ini permintaan ke dinas tidak pernah terhambat. Artinya setiap saat minta stok vaksin selalu dapat. Saya tidak tahu kalau kabupatenlain atau puskesmas lain tapi  kalau Tarus selalu dapat,” ujar Imelda.

Tentang total balita dan anak yang sudah dilayani, Imelda mengatakan, sejak dicanangkan awal Agustus 2018, total balita dan anak yang sudah diberikan vaksin MR sebanyak 12.129 orang dari target proyeksi 15.900 (data pusdatin). Masih sisa beberapa hari kedepan, pihaknya  masih berusaha sweeping ke desa-desa dan kelurahan.

Untuk diketahui, vaksin MR atau singkatan dari Measles (M) and Rubela (R) adalah pengganti Vaksin MMR yang sudah menghilang dari pasaran. Vaksin ini diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus campak dan rubella (campak Jerman). (*)

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 114
  • 115
  • 116
  • 117
  • ...
  • 146
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

Berita

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

index berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar