BENGKALIS - Untuk memperpendek akses pelayanan terhadap penyandang disabilitas mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Dinas Kesehatan Bengkalis mengelar pertemuan bersama dokter dari 18 Puskesmas se kabupaten Bengkalis, Kamis (3/5) siang.
Pertemuan tersebut bertujuan memberikan pendeteksian dini masalah kesehatan jiwa dan Napza di Masyarakat. Dimana para tenaga medis selama tiga hari ke depan akan di Bengkalis akan di bekali penanganan dasar masalah kesehatan jiwa.
Hal ini diungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Dinas Kesehatan Bengkalis Alwizar kepada wartawan, Kamis (2/5) Siang usai membuka secara resmi kegiatan pertemuan yang digelar selama tiga hari ke depan ini. Menurut dia pembekalan ini bertujuan agar seluruh Puskesmas se Kabupaten Bengkalis pada tahun ini sudah bisa memberikan pelayanan kepada orang dengan gangguan jiwa.
“Sejak tahun 2017 lalu kita baru memiliki dua Puskesmas yang terlatih dalam menanganan gangguan jiwa. Dua Puskesmas tersebut diantaranya Puskesmas Duri Kota dan Puskesmas Bengkalis,” jelas Alwizar.
Alwizar mengatakan, dengan perkembangan saat ini, tentu tidak cukup lagi kalau hanya dua Puskesmas yang bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk ODGJ. Untuk itu tahun ini pihaknya mengadakan pertemuan tenaga medis seluruh Puskesmas se kabupaten Bengkalis agar setelah kegiatan ini seratus persen Puskesmas di kabupaten Bengkalis bisa memberikan pelayanan terhadap ODGJ.
“Dalam pertemuan ini kita menghadirkan langsung narasumber dari Rumah Sakit Jiwa Tampan. Mereka akan memberikan pelatihan kepada tenaga medis Puskesmas untuk penanganan gangguan jiwa tahap awal,” ungkapnya.
Menurut dia, ilmu yang akan didapatkan tenaga medis ini, diantaranya mereka bisa mendiagnosa awal, penanganan awal. “Sehingga bisa diketahui apakah orang yang dengan gangguan jiwa datang ke Puskesmas bisa ditangani Puskesmas langsung atau harus di rujuk ke Rumah Sakit Jiwa Tampan,” terang dia.
Selain itu, dalam pertemuan selama tiga hari ini para tenaga medis Puskesmas bisa memanfaatkan dengan baik untuk bekoordinasi dengan pakar kesehatan jiwa. Sehingga pelayanan terhadap orang dengan gangguan jiwa di Bengkalis bisa mendapatkan pelayanan terbaik di tingkaglt Puskesmas.
“Untuk pertemuan ini baru delapan belas orang yang mengikuti, dengan komposisi satu dokter dari delapan belas Puskesmas yang ada se Kabupaten Bengkalis,” terang Alwizar.
Menurut dia, Idealnya untuk pelayanan maksimal di Puskesmas yang ada kegiatan ini seharusnya diikuti oleh satu dokter dan dua para medis yang ikut pertemuan ini. Namun karena kondisi anggaran yang belum kuat baru bisa diberikan kepada satu tenaga medis per Puskesmas.
“Kita akan usahakan di tahun depan bisa kita adakan lagi pertemuan lanjutan antara tenaga medis Puskesmas dan pakar kesehatan jiwa ini dengan komposisi satu dokter dan dua para medis dari setiap Puskesmas,” tandasnya.(sir)
Sumber: tribunnews.com