• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
08 Apr2019

2 Puskesmas Pembantu Segera Difungsikan di Pemukiman Madani Suku Anak Dalam, di Sarolangun

08/04/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

SAROLANGUN - Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak lama lagi akan memfungsikan pelayanan di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di kawasan Madani, Suku Anak Dalam (SAD) yang dibangun 2017 lalu.

Pada 2017 lalu, Dinas Kesehatan telah membangun Dua Pustu di kawasan SAD. Pelayanan pembantu ini diharapkan bisa memberikan layanan kesehatan bagi SAD.

“Kita harapkan pelayanan ini dapat membantu bagi SAD untuk berobat di Pustu,” kata Adnan, Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun.

Jika pada dua pustu itu sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarananya, seperti obat-obatan lengkap, serta sumber daya manusia (SDM) berupa petugas perawat ataupun bidan.

“Untuk obat cukup, begitu juga petugas perawat dan bidan sudah siap bekerja. Jadi Pustu ini bisa perpanjang tangan dari Puskesmas,” katanya.

Dengan kebutuhan kesehatan yang cukup tinggi, mereka (SAD) yang merasa kurang sehat bisa langsung mendatangi Pustu.

Menurutnya, rerata warga SAD memang rawan kesehatan pada sistem pencernaannya terganggu dan kurangnya menjaga kebersihan.

2 Puskesmas Pembantu Segera Difungsikan di Pemukiman Madani Suku Anak Dalam, di Sarolangun (Wahyu/Tribun Jambi)

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

28 Mar2019

Total Rp 47,3 Miliar, 21 Puskesmas di Sampang Terima Dana Kapitasi

28/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Sampang – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Agus Mulyadi, mengungkapkan dana kapitasi pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun ini mencapai Rp 47.325.504.000. Rabu (27/3/2019).

Dana miliaran yang digelontarkan pemerintah pusat itu dialokasikan bagi 21 puskesmas di Sampang digunakan untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).

“Dana kapitasi pada program JKN FKTP tahun ini sama seperti tahun lalu,” kata Agus.

Dirinya menjelaskan, dana kapitasi yang diterima puskesmas menyesuaikan dengan jumlah peserta yang terdaftar di BPJS Kesehatan. Selain itu, lanjut Agus, ada dua pelayanan yang diberikan puskesmas. Yakni, kapitasi dan nonkapitasi.

Pelayanan kapitasi meliputi pelayanan rawat jalan pertama, obat, dan pelayanan laboratorium tingkat pertama. Kemudian, nonkapitasi meliputi pelayanan rawat inap dan persalinan.

“Semisal begini ada 10 pasien dirawat inap, maka puskesmas berhak mengklaim 10 pasien tersebut, proses klaim ke BPJS Kesehatan harus diajukan tidak lebih dari tiga bulan,” ungkapnya.

Agus mengaku bahwa selama ini realisasi dana kapitasi JKN FKTP tidak ditemukan kendala. Hanya pada tahun 2017 lalu program tersebut sempat ada permasalahan yang disebabkan sistem aplikasi.

Berikut rincian 21 puskesmas yang menerima dana kapitasi :

Puskesmas Sreseh Rp 1.610.496.000

Puskesmas Torjun Rp 2.063.984.000

Puskesmas Pangarengan Rp 1.095.666.000

Puskesmas Kamoning Rp 2.681.928.000

Puskesmas Banyuanyar Rp 2.350.152.000

Puskesmas Camplong Rp 2.808.000.000

Puskesmas Tanjung Rp 1.721.016.000

Puskesmas Omben Rp 2.764.944.000

Puskesmas Jrangoan Rp 1.431.870.000

Puskesmas Kedungdung Rp 2.539.008.000

Puskesmas Banjar Rp 3.687.840.000

Puskesmas Jrengik Rp 2.407.020.000

Puskesmas Tambelengan Rp 2.646.792.000

Puskesmas Banyuates Rp 2.119.824.000

Puskesmas Bringkoning Rp 1.890.864.000

Puskesmas Robatal Rp 3.526.344.000

Puskesmas Karang Penang Rp 3.864.600.000

Puskesmas Ketapang Rp 2.261.880.000

Puskesmas Bunten Barat Rp 1.752.894.000

Puskesmas Batulengir Rp 1.436.184.000

Puskesmas Tamberu Barat Rp 660.198.000

Sumber: mediamadura.com

Continue Reading No Comments

28 Mar2019

Dokter dan Perawat UPTD Puskesmas Berastagi ‘Mogok’ Kerja, Pasien Terlantar

28/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

Karo – Dokter dan perawat di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Berastagi, ‘mogok’ memberikan pelayanan kesehatan, Rabu (27/3/2019).

Mogok tersebut, sebagai bentuk kekecewaan mereka, karena belum menerima gaji selama 3 bulan.

Akibat aksi kurang profesional yang dilakukan para tenaga medis itu, puluhan pasien terlantar. Bahkan ada pasien yang mau berobat, kembali ke rumahnya karena tidak ada pelayanan kesehatan.

Salah seorang keluarga pasien, mengaku marga Ginting, mengungkapkan kekecewaannya atas tidak adanya pelayanan kesehatan di Puskesmas Berastagi yang terjadi hari ini.

Ia kecewa, para pelayan kesehatan semestinya mengedepankan rasa profesionalitas, sebagai garda terdepan dalam penanganan kesehatan.        

“Aku dengar karena belum gajian, makanya mereka mogok kerja. Tapi, itu kan masalah internal, koq para pasien dan warga yang mau berobat, menjadi korban karena tak ada pelayanan,”ujarnya.

Sementara Kepala UPTD Puskesmas Berastagi, dr Rahmenda Sembiring, ketika dikonfirmasi, sedang tidak berada di tempat. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan para kuli tinta, karena tidak adanya tanggung jawabnya, selaku Kepala.

Padahal, Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan terdepan dan ujung tombak penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di tingkat masyarakat. Atau yang menjadi salah satu kunci sukses Indonesia, khususnya Tanah Karo, dalam meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat.

Sekretaris Dinas Kesehatan Karo, Nikodemus Ginting, ketika disambangi, di ruang kerjanya, Rabu (27/3/2019), membenarkan telah terjadi mogok kerja, di Puskesmas Berastagi. Ia mengatakan, aksi ini bukan disengaja, akan tetapi hanya secara spontan dan itu tidak berlangsung lama.

“Hanya berkisar 2 jam, sebenarnya mereka mangkir dari kerja itu, karena dijanjikan akan gajian pada hari Selasa kemarin. Akan tetapi, sampe hari Rabu, belum juga ada kabar dari Kasubbag Keuangan. Sehingga mereka spontan mangkir, bukan mogok,”bantahnya kepada wartawan.

Dikatakannya, semua masalah internal terkait gaji sudah dapat diselesaikan. Keterlambatan penerimaan gaji, akibat adanya peralihan proses atau teknis pembayaran yang awalnya dari tunai menjadi non tunai. Yang mana penerapan sistem transaksi non tunai, telah diterapkan dalam setiap pemasukan dan pembiayaan yang terjadi, di masing-masing SKPD.

“Semua melalui perbankan, sistem non tunai sudah harus dilaksanakan untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan,”ujarnya.

Disinggung terkait pendelegasian wewenang dan SOP absensi Kepala Puskesmas, selaku penanggungjawab. Ia mengatakan, pendelegasian wewenang sah-sah saja. Akan tetapi terkait izin atau absensi Kepala Puskesmas yang wajib diteruskan ke dinas untuk didisposisi harus mengikuti prosedur.

“Sebelum dinas memberikan jawaban atau membalas surat izin perjalanan dinas atau perjalanan dalam rangka apapun, seharusnya Kepala Puskesmas jangan langsung berangkat, sebelum ada balasan dari dinas. Diizinkan atau tidak, harusnya dipatuhinya. Jadi, itu sudah menyalahi aturan administrasi,”sebut Nikodemus.

Sumber: hetanews.com

Continue Reading No Comments

27 Mar2019

Wow, Gedung Baru Puskesmas Temon 1 Dibangun Super Megah

27/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

WATES–Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Temon 1 di Kecamatan Temon, yang terdampak pelebaran jalan untuk akses New Yogyakarta International Airport (NYIA) rencananya bakal dibangunkan gedung baru yang super megah. Menempati bekas lahan SMK Trimurti seluas 5.000 meter persegi, pembangunan fisik gedung baru ini akan menelan biaya pembuatan sebesar Rp8 miliar.

Pelaksana Harian (PlH) Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Ananta Kogam Dwi Korawan mengatakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut belum termasuk untuk pengadaan alat kesehatan. Jika ditotal bisa mencapai belasan miliar.

“Kalau untuk pengadaan alat kesehatan, ada anggaran Rp6 miliar yang juga bersumber DAK, tapi tidak hanya untuk Temon I saja tapi juga puskesmas lainnya,” kata Ananta, Selasa (26/3/2019).

Dia mengatakan desain gedung baru Puskesmas Temon I telah selesai digambar. Untuk pembangunan fisik ditarget bisa mulai pada Mei 2019 dan selesai akhir tahun ini. Setelah itu dia mengharap Puskesmas Temon I resmi pindah pada awal 2020 di lokasi yang baru.

Berdasarkan desain, sebanyak tiga bangunan berupa gedung rawat inap, administrasi, dan poli bakal dijadikan satu. Bagian depan dibuat dua lantai, sementara lainnya satu lantai. Sementara, di bagian tengah dan belakang, sebuah taman berkonsep green hospital akan dihadirkan.

Adapun, jumlah tempat tidur yang disediakan sebanyak 25, lebih banyak dari puskesmas pada umumnya yang berkisar 10 tempat tidur. Sementara untuk ruang rawat inap, bakal menyediakan satu kamar yang diisi maksimal dua tempat tidur dengan satu kamar mandi dalam.

Jumlah ruangan pada poli serta jumlah dokter yang melayani juga akan ditambah. “Tapi Puskesmas Temon I tidak akan naik kelas menjadi rumah sakit,” ujar Ananta.

Megahnya rencana gedung baru Puskemas Temon 1 bukan tanpa alasan. Dinas Kesehatan Kulonprogo kata Ananta, ingin menjadikan puskesmas tersebut sebagai prototipe bangunan puskesmas di Kulonprogo. Selain itu juga menjadi gambaran puskesmas Kulonprogo karena lokasinya berhadapan langsung dengan NYIA.

“Jadi harus lebih bagus dan lebih lengkap, nantinya jika terjadi permasalahan kesehatan di area bandara, Puskesmas Temon I akan menjadi jujugan. Karena itulah, pembangunan gedungnya dibuat terbesar se-Kulonprogo,” jelasnya.

Pembangunan dan renovasi puskesmas juga akan dilakukan tahun ini meliputi Puskesmas Wates, Kalibawang, Galur 2, Sentolo 1, dan Sentolo 2. Petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Wates, Adolfina mengatakan bangunan Puskesmas Wates akan dikembangkan dengan menyasar lahan sebelah barat. Saat ini desain bangunan telah jadi. Kemungkinan lanjutnya peroses pembangunan dilakukan pertengahan 2019. 

Sumber: harianjogja.com

Continue Reading No Comments

27 Mar2019

Puskesmas Kota Jadi Puskesmas Contoh di Manggarai

27/03/2019. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Berita

RUTENG - Puskesmas Kota Ruteng di Kecamatan Langke Rembong telah ditetapkan menjadi puskesmas contoh untuk puskesmas lain yang ada di Kabupaten Manggarai.

Penetapan itu terungkap dalam SK Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Dengan adanya penetapan itu maka semua tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan maksimal dan terbaik.

“Kami dari Dinkes Manggarai akan terus mengawasi dan membimbing semua tenaga kesehatan di Puskesmas Kota. Dinkes Manggarai berharap pelayanan harus lebih baik karena menjadi contoh bagi puskesmas lainnya. Jangan jadi puskesmas contoh pelayanan tidak baik dan tidak maksimal,” ujar Kadis Kesehatan Manggarai, dr. Yulianus Weng kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (26/3/2019) siang.

Ia mengatakan, bangunan puskesmas yang megah dan dilengkap fasilitas serta petugas kesehatan harus selalu memberikan pelayanan sesuai harapan semua pihak.

“Jangan gedung mewah tapi pelayanan tidak bagus,” tegas Weng.

Ia mengungkapkan, Puskesmas Kota sudah selesai dibangun dan saat alkes sedang dalam proses pemindahan dari puskesmas lama ke baru.

“Nanti sebelum masuk ada ritual adat dan pemberkatan. Untuk peresmian menunggu waktu yang tepat. Pelayanan di puskesmas harus cepat sambil menunggu proses peresmian oleh Bupati Manggarai,” kata Weng.

Ia mengutarakan, bangunan di puskesmas kota telah dilengkap tempat parkir dan jalan keluar.

“Lokasi parkir kendaraan pasir harus masuk ke dalam pasar. Tidak boleh ada kendaraan yang parkir di jalan,” papar Weng.

Sumber: tribunnews.com

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 98
  • 99
  • 100
  • 101
  • ...
  • 146
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

Berita

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

index berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar