Laporan Kaji Banding Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman ke Puskemas Wates
Laporan
Kaji Banding Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman ke Puskemas Wates
Yogyakarta, 7-8 Maret 2017
Kegiatan Hari Pertama (7 Maret 2017)
Hari pertama dibuka dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Wates, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan diri seluruh staf yang ada di puskesmas Wates. Berikutnya sambutan dari Kepala Puskesmas Besikama dan Kepala Puskesmas Weliman, serta pengenalan diri. Diikuti dengan presentasi mengenai profil Puskesmas Wates oleh Kepala Puskesmas Wates. Lalu brainstorming mengenai cakupan-cakupan yang dicapai oleh Puskesmas Wates. Hal-hal yang dibahas antara lain:
- ASI eksklusif
- Dari kegiatan-kegiatan yang dipresentasikan oleh Kepala Puskesmas Wates, umumnya hampir semuanya juga dilakukan di Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman, namun ada kegiatan lain yang tidak dilakukan oleh Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman.
- Kasus gizi buruk: Bupati Kabupaten Malaka sudah mencanangkan Revolusi Pertanian yang artinya 1 meter tanah yang ada di Kabupaten Malaka harus diolah. Apabila masih terjadinya kasus gizi buruk berarti Revolusi pertaniannya tidak berjalan. Harapannya dengan belajar di Puskesmas Wates dapat memberikan arahan yang baik bagaimana membentuk masyarakat sadar terhadap kesehatan.
- Anggaran-anggaran dalam mendukung pelayanan kesehatan. Kepala Puskesmas Besikama menjelaskan mengenai anggaran yang telah diterima.
- Kendala Pelayanan:
- Puskesmas di Kabupaten Malaka sering terjadi banjir kiriman, namun tidak hanya menghindari banjir, masyarakat harus menghindari buaya sekaligus. Sering terjadi 3 desa yang banjir, sehingga pasien dan tenaga medis ketakutan dalam memberikan/mendapatkan pelayanan kesehatan.
- Paradigma masyarakat yang masih percaya penuh dukun. Kasus yang dicontohkan adalah ketika pasien mengalami patah tulang namun jarang dibawa ke puskesmas.
Setelah brainstorming, tim Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman mengunjungi/berkeliling atau melihat setiap ruangan dan mengumpulkan file-file yang ada untuk dipelajari.
Gambar: Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman ketika mengambil gambar atau file di Puskesmas Wates yang dipandu oleh Kepala Puskesmas Wates dan juga staf Puskesmas Wates serta memberikan penjelasan.
Fasilitator dari PKMK FK UGM, Kepala Puskesmas Wates, Kepala Dinas Kesehatan Malaka melakukan survei kegiatan yang sedang berjalan di Puskesmas Wates.
Kegiatan Hari Kedua (8 Maret 2017)
Hari Rabu merupakan program rutin Puskesmas Wates untuk Prolanis. Hal ini dimanfaatkan Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman untuk melakukan pengenalan dan pengamatan pelaksanaan program yang bisa dijadikan contoh. Selain itu, tim Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman melakukan sharing mengenai prolanis di Kabupaten Malaka.
Kegiatan berikutnya melanjutkan mengumpulkan file atau mengopi file yang belum lengkap. Monitoring pelaksanaan Kaji Banding oleh fasilitator PKMK FK UGM dan pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, sekaligus memberikan masukan kepada Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman.
Lalu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL), setelah mendengarkan masukan dan penjelasan dari fasilitator PKMK dan Kepala Puskesmas Wates, Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman membuat RTL sebagai berikut:
No. | Kegiatan | Waktu Pelaksanaan |
1 | Sosialisasi mengenai akreditasi di lingkungan puskesmas | Maret (Pertengahan) |
2 | Penggalangan Komitmen | Maret (Pertengahan) |
3 | Pembentukan tim | Maret (Pertengahan) |
4 | Self Assessment I | April (awal) |
5 | Penentuan anggaran Akreditasi | April (awal) |
6 | Persiapan dokumen-dokumen akreditasi sesuai dengan instrumen survei akreditasi puskesmas tahun 2016 | April (akhir) |
7 | Pengadaan sarana dan prasarana | April (akhir) |
8 | Menerima umpan balik Assessment I, kemudian melakukan perbaikan | April (akhir) |
9 | Monev Assessment I | Mei |
10 | Menindaklanjuti Assessment II dan III | 2017 |
NB: Hasil observasi kegiatan hari pertama bahwa Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman belum memahami mengenai akreditasi sehingga lebih banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan dan meng-copy file dari Puskesmas Wates. Kembali ke Dinas Kesehatan Kulon Progo serta menyampaikan kesaan dan pesan.
(Damaris)
Laporan Kaji Banding di Puskesmas Panjatan II
Laporan
Kaji Banding di Puskesmas Panjatan II
Yogyakarta, 7-8 Maret 2017
Kegiatan Hari Pertama (7 Maret 2017)
Puskesmas Panjatan II menerima kunjungan 3 tim puskesmas yang sekaligus menjadi tanggung jawabnya yaitu Puskesmas Betun, Puskesmas Namfalus, dan Puskesmas Weoe. Kegiatan hari pertama diawali dengan presentasi dari Kepala Puskesmas Panjatan II yang difokuskan pada hal-hal terkait dengan akreditasi puskesmas. Kegiatan ini juga diselingi dengan diskusi.
Selanjutnya, Tim Puskesmas dibagi ke dalam 3 kelompok kerja (pokja). Pokja I (manajemen puskesmas) berdiskusi langsung dengan Kepala Puskesmas Panjatan II. Pokja II (UKM) berdiskusi dengan Koordinator UKM Puskesmas Panjatan II. Pokja III (UKP) berdiskusi dengan koordinator UKP Puskesmas Panjatan II.
Kegiatan Hari Kedua (8 Maret 2017)
Secara umum kegiatan hari kedua dibagi dalam tiga sesi yaitu:
Sesi Pengantar dan Refleksi Peserta
Pada sesi ini panitia memberikan pengantar berkaitan dengan tujuan kegiatan yang dilakukan serta output atau hasil yang diharapkan setelah kegiatan dilakukan. Selain itu, peserta sister puskesmas diberi kesempatan untuk menyampaikan lesson learnt dan hasil identifikasi awal kondisi sesuai pokja yang telah diperoleh pada hari pertama untuk pengembangan serta penyusunan rencana tindak lanjut.
Sesi Sharing
Pada sesi ini, kegiatan lebih bersifat sharing section yang dibagi dalam kegiatan manajemen, serta Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan. Peserta sister puskesmas juga diberikan kesempatan untuk mempelajarai mekanisme, metode manajemen serta dokumen-dokumen akreditasi yang ada dengan lebih berfokus pada penyusunan dokumen dan proses pendokumentasian semua kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas.
Sesi Penutup
Sesi penutup merupakan tahapan akhir dari rangkaian kegiatan hari kedua. Pada sesi ini peserta sister puskesmas berkumpul dan secara bersama-sama membahas kegiatan-kegiatan persiapan yang harus dilakukan dalam persiapan akreditasi puskesmas. Kegiatan hari kedua diakhiri dengan sambutan penutup oleh Kepala Puskesmas Panjatan II dan perwakilan peserta sister puskesmas dari Kabupaten Malaka dan foto bersama.
Setelah penutupan, Tim Kaji Banding berangkat menuju Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo untuk bergabung dengan tim lainnya dalam acara penutupan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo di Aula A.
Kaji Banding di Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
Laporan
Kaji Banding di Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
Yogyakarta, 7-8 Maret 2017
Kegiatan Hari Pertama (7 Maret 2017)
Kegiatan kaji banding Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, NTT di Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan selama 2 hari (7-8 Maret 2017). Kegiatan hari pertama diawali dengan penerimaan kedatangan rombongan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka oleh Dinas Kesehatan Kulon Progo di Aula A, Dinas Kesehatan Kulon Progo.
Tujuan kegiatan kaji banding ini, menurut drg. Paskalia Farida Fahik (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka) selaku ketua rombongan, adalah dalam rangka persiapan akreditasi puskesmas dan belajar dengan mengadopsi hal-hal baik (best practices) dari Dinkes Kab. Kulon Progo. Harapan tersebut disambut baik oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, dr. Bambang Haryatno, M.Kes yang siap memberikan apapun yang dibutuhkan sekaligus siap sebagai “kakak” dalam format kerja sama Sister Dinkes.
Kepala Dinas Kesehatan Kab Kulon Progo dalam sambutannya secara resmi menerima kedatangan rombongan Kabupaten Malaka. Dalam pemaparannya, Bambang menekankan bahwa proses manajemen pelayanan kesehatan adalah proses yang terus berkembang. Untuk itu sangat diperlukan perubahan sehingga dengan kegiatan sister dinkes dan sister puskesmas diharapkan kedua kabupaten dapat belajar secara bersama-sama dan saling melengkapi. Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo sendiri telah menetapkan 7 (tujuh) puskesmas sebagai “sister” dan siap membantu untuk pendampingan persiapan akreditasi puskesmas.
Selanjutnya, Dwi Handono Sulistyo dari PKMK FK UGM menjelaskan bahwa prinsip sister dinkes dan sister puskesmas adalah “yang lebih maju membantu yang baru berkembang.” Program ini dikembangkan dengan mengadopsi pengalaman dan keunggulan dari dua program terdahulu yaitu Program Sister Hospital NTT dan Program Performance Management & Leadership (PML) Papua dan NTT. Bentuk konkritnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan puskesmasnya menjadi “sister” yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka dan semua puskesmasnya minimal dalam 4 tahun ke depan. Pendekatan yang dilakukan berupa pendampingan baik secara langsung maupun pendampingan jarak jauh, termasuk kegiatan magang.
Setelah acara penyambutan dan pembukaan, Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka dibagi menjadi 3. Tim I (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka) berdiskusi dan didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo dan Fasilitator PKMK untuk berkeliling ke Puskesmas Wates dan Puskesmas Panjatan II. Tim II (Bidang Pelayanan Kesehatan) dan Tim III (Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) belajar dan berdiskusi dengan “sister” bidang terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan Hari Kedua (8 Maret 2017)
Kegiatan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka pada hari kedua diawali dengan kunjungan ke Puskesmas Panjatan II dan Puskesmas Wates. Tujuannya untuk belajar pengelolaan dan proses akreditasi puskesmas, sekaligus untuk mendapatkan gambaran realisasi implementasi kebijakan dinas kesehatan di puskesmas.
Temuan dari puskesmas kemudian didiskusikan dengan bidang terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Selain itu juga didiskusikan berbagai kebijakan dan program lainnya. Kemudian dirumuskan dalam Rencana Tindak Lanjut masing-masing bidang.
Kegiatan hari kedua ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Penutupan ini dilakukan setelah penyampaian laporan kegiatan oleh fasilitator dari PKMK FK UGM dan ucapan terima kasih dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka.