• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
19 Nov2018

Pemaparan Penelitian Manajemen KIA dan Kualitas ANC Kabupaten Kepahiang di Curup

19/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Kepahiang

Reportase

Pemaparan Penelitian Manajemen KIA dan Kualitas ANC Kabupaten Kepahiang di Curup, Bengkulu

11 November 2018

Pemaparan penelitian di Curup diselenggarakan dalam rangka menjelaskan tentang fokus penelitian untuk mengatasi permasalahan KIA di Kepahiang dan mempersiapkan kegiatan yang akan dilakukan tim pengumpulan data 1 minggu ke depan. Kunjungan ini dihadiri oleh tim peneliti PKMK FK – KMK UGM dengan ketua peneliti Dwi Handono beserta 3 anggota tim dan pihak Dinas Kesehatan Kepahiang, yaitu Yudi (seksi KIA Dinas Kesehatan Kepahiang), Meti dan staf bidang KIA Dinas Kesehatan serta enumenator dari Dinas kesehatan Kepahiang. Agenda pemaparan penelitian ini berupa penjelasan tentang fokus penelitian yaitu pada pendekatan terintregasi dan terkendali penuh dalam program kesehatan ibu yang berorientasi pada dampak.

dinkes-curup-1

Gambar 1. Pemaparan Penelitian Dari Ketua Tim Peneliti Dwi Handono

Pertemuan diawali dengan penjelasan dalam mengatasi kesehatan ibu dengan menggunakan metode pendekatan terintregasi dan terkendali penuh dalam program kesehatan ibu yang berorientasi pada dampak. Fokus langsung KIA yaitu pada pendekatan dampak bukan pada output (SPM). Karena bila fokus pada output (SPM) saja masih banyak terjadi jumlah angka kesakitan. Fokus pada dampak diharapkan semua dapat berperan tidak hanya dinas kesehatan saja, semua harus memiliki sasaran masing – masing. Selanjutnya dengan menggunakan pendekatan terkendali penuh yaitu adanya pos komando. Dengan adanya pos komando ini diharapkan program – program KIA dapat terpantau. Pada pos komando ini bisa mengerahkan mahasiswa kesehatan yaitu dengan sasaran AKI.

Untuk fokus penelitian ini dimulai dari penjaringan hingga ke ibu nifas. Artinya kita harus menjaring Wanita Usia Subur (WUS) yang beresiko tinggi. Kedua, ketika dia hamil harus siap atau layak untuk hamil. Laluapakah siswi SMP dan SMA di-screening oleh UKS. Jadi pola berfikir mulai dari hulu. Kemudian nanti kita akan cek 10 T. Mekanisme rujukan terencana dan rujukan emergency sudah berjalan atau belum itu juga akan dicek. WUS SMP, SMA apabila sudah akhir baligh harus dipersiapkan dahulu bila memiliki resiko anemia, TB atau penyakit lainnya harus diobati dulu. Sedangkan untuk WUS Risti harus ditangani terlebih dahulu. Bila ada Ibu Resiko Tinggi (Risti) harus ada rujukan terencana baik rujukan ketika hamil maupun pada saat partus. Lalu untuk ibu Risti yang operasi caesar sudah harus ada rujukan terencana dengan RS, Rujukan tidak harus rumah sakit bisa saja dirujuk di puskesmas PONED. Selama itu bisa menggunakan Rumah Tunggu Kelahiaran (RTK) yang dikontrol. Pada ibu nifas (bufas) yang Risti harus ada perlakuan khusus.

Tim PKMK mengusulkan bahwa rumah tunggu bumil juga digunakan untuk rumah tunggu bufas. Jadi yang perlu digarisbawah bawah jangan cuma sampai output tapi sampai tampak, jika hanya sampai output kematian ibu tidak akan turun.

dinkes-curup-2

Gambar 2. Tanggapan dan diskusi dari dinas kesehatan

Pihak dinas kesehatan menjelaskan permasalahan yang terjadi di Kepahiang tentang AKI yaitu pada perilaku remaja yang ada di Kepahiang. Remaja ada yang hamil di luar nikah, pada kasus di masyarakat banyak orang tua yang merasa malu dengan kejadian hamil di luar nikah. Orang tua enggan dan malu untuk berkonsultasi ke dinas kesehatan. Ada anggapan bahwa ada dua kemungkinan saat anak hamil diluar nikah “ pulang bawa bayi “ atau “ pulang bawa mayat”. Ada perbedaan regulasi antar instansi (Kemenag) yang menjadi kendala di dinas kesehatan. Peraturan Kemenag menjelaskan bahwa boleh menikah di atas umur 17 tahun sedangkan untuk di dinas kesehatan membolehkan menikah di atas umur 20 tahun. Tanggapan dari ketua tim peneliti Dwi Handono fokus pada pendampingan terhadap ibu hamil yang risti agar tidak meninggal.

Reportase: Rima Yunitasari, MPH

Continue Reading No Comments

19 Nov2018

Penelitian Manajemen KIA dan Kualitas ANC Kabupaten Kepahiang di Puskesmas Pasar Kepahiang

19/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Kepahiang

Reportase

Penelitian Manajemen KIA dan Kualitas ANC Kabupaten Kepahiang di Puskesmas Pasar Kepahiang

12 November 2018

 

Penelitian di Puskesmas Pasar Kepahiang diselenggarakan dalam rangka mengetahui gambaran, kondisi dan akar masalah serta memotret pelayanan tentang kesehatan Ibu di puskemas kepahiang. penelitian ini dihadiri oleh tim peneliti PKMK FK-KMK UGM dengan ketua peneliti Dwi Handono beserta 3 anggota tim, 3 aggota enumenator dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang dan pihak puskesmas, yaitu drg. Trisia Widyarti (Kepala Puskesmas Pasar Kepahiang), dr. Anna Martina (dokter spesialis puskesmas pasar kepahiang), Inda Meriza (koordinator Bidan Puskesmas Pasar Kepahiang ) serta bidan – bidan desa yang berada di Pasar Kepahiang, serta 3 orang ibu hamil. Agenda penelitian ini berupa wawancara kepada kepala puskesmas, koordinator bidan puskesmas, bidan desa dengan kasus desa paling bermasalah. Wawancara dilakukan dengan melihat data sekunder yang memperkuat data yang diperoleh.

Puskesmas-Pasar-Kepahiang-1

Gambar 1. Pemaparan Penelitian Dari Ketua Tim Peneliti, Dwi Handono

Pertemuan diawali dengan sambutan dari Kepala Puskesmas drg. Titi Widyarti dilanjutkan dengan penjelasan tentang konsep dan tujuan penelitian yang diadakan di Puskesmas Pasar Kepahiang dalam mengatasi kesehatan ibu dengan menggunakan metode pendekatan terintregasi dan terkendali penuh dalam program kesehatan ibu yang berorientasi pada dampak. Penelitian ini untuk memotret gambaran pelayanan kesehatan ibu dan kondisi kesehatan ibu serta masalah tetang kesehatan ibu di Puskesmas Pasar Kepahiang. Prinsip penelitian wanita hamil dianggap normal di atas usia 20 tahun. Kondisi ibu pada waktu partus dianggap sebagai ibu risti maka perlu adanya penanganan khusus. Harapan untuk Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) digunakan untuk ibu partus dan ibu nifas. Untuk penelitian ini dimulai dari penjaringan sampai kepada ibu nifas. Artinya kita harus menjaring Wanita Usia Subur (WUS) yang beresiko tinggi. Kedua, ketika dia hamil harus siap atau layak untuk hamil. kemudian apakah anak SMP dan SMA di-screening oleh UKS mungkin kalau diperkenanakan tim peneliti bisa langsung observasi ke UKS.

 Puskesmas-Pasar-Kepahiang-2

Gambar 2. Pelaksanaan FGD kepada ibu hamil

Proses FGD dengan 3orang ibu hamil ini di damping oleh bidan koordinator. 2 orang ibu hamil termasuk dalam kategori ibu risti karena usia mereka lebih dari 35 tahun. Pada pelaksanaan FGD ini diketahui bahwa ibu tersebut belum dilakukan penjaringan seperti penyuluhan tentang resiko usia pada ibu hamil, salah satu dari ibu hamil ada yang belum mendapat ibu KIA. Dan ini dianggap bukan sebagai masalah sehingga tidak ada tindakan khusus dalam menanggapi permasalahan ini. hal ini dikarenakan pemberian buku KIA hanya di posyandu saja. Mengingat sebagian besar ibu hamil melakukan pemeriksaan langsung ke BKM dan dokter spesialis serta masyarakat di pasar kepahiang yang selalu nomaden sehingga lebih sulit untuk mengetahui status kesehatan dan penatalaksanaan pelayanan kesehatan ibu. Ibu Risti baru mendapat perlakuan khusus pada usia kehamilan trimester ke 2. Puskesmas dalam mengatasi persalinan ibu risti dengan melakukan konseling namun belum mengkoordinasikan dengan RSUD HPL ibu risti tentang rujukan terencana untuk persalinan risti ke RSUD.

Puskesmas-Pasar-Kepahiang-3

Gambar 3. Wawancara kepada kepala puskesmas, koordinator bidan dan bidan desa

Pada wawancara ini sebelumnya melihat data profil puskesmas pasar kepahiang dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab. Dari wawancara diketahui bahwa Masalah AKI ditahun 2017 sebesar 2 orang pada saat persalinan dan trimester ke 3. Yang pertama pada saat persalinan tempat kematian di RSUD dan puskesmas dan bidan desa belum mengkomunikasikan dengan pihak RS. Yang kedua merupakan ibu risti dengan usia 44 tahun tempat meninggal di RSUD namun belum ada pendampingan khusus untuk ke RSUD puskesmas hanya merujuk tanpa ada tindak lanjutnya. Sedangkan untuk proses pelaksanaan penjaringan masih belum bisa terlaksana sepenuhnya dan tidak ada monitoring dan evaluasi sehingga terdapat kasus ibu risti kategori usia sebesar 31 orang. masih terkendala dengan koordinasi bidannya. Desa yang sering bermasalah yaitu pada desa Pasar Sejantung ini sudah dijadikan desa prioritas. Sehingga dalam menangani kesehatan ibu puskesmas poned melakukan program prenatal yoga khusus ibu hamil risti namun belum mencakup ibu hamil normal. Kegiatan atau program tentang penanganan keshatan ibu belum dimonitoring dan dievaluasi hanya sekedar berjalan saja. selanjutnya jumlah bidan di pasar kepahiang cukup banyak yaitu sebesar 26 orang belum di fungsikan secara maksimal. Rumah Tunggu Kelahiran di Pasar Kepahiang belum ada. Ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan dan persalinan langsung ke puskesmas poned dan RSUD. Hal ini dikarenakan jarak tempuh ke puskesmas dan RSUD dekat.

Reportase: Rima Yunitasari, MPH

Continue Reading No Comments

19 Nov2018

Riset KIA 2018 Kabupaten Kepahiang

19/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Kepahiang

dinkes-curup-2

Dinas Kesehatan

11 November 2018

RSUD-Kepahiang-1

RSUD Kepahiang

12 November 2018

Puskesmas-Kelobak-1

Puskesmas Kelobak

12 November 2018

Puskesmas-Pasar-Kepahiang-1

Puskesmas Pasar Kepahiang

12 November 2018

RTK-Kecamatan-Kepahiang-1

RTK Kecamatan Kepahiang

13 November 2018

Puskesmas-Tebat-Karai-1

Puskesmas Tebat Karai

13 November 2018

Puskesmas-Nanti-Agung-1

Puskesmas Nanti Agung

13 November 2018

Puskesmas-Batu-Bandung-1

Puskesmas Batu Bandung

14 November 2018

Puskesmas-Embong-Ijuk-1

Puskesmas Embong Ijuk

14 November 2018

Puskesmas-Keban-Agung-1

Puskesmas Keban Agung

14 November 2018

Puskesmas-Muara-Langkap-1

Puskesmas Muara Langkap

15 November 2018

Puskesmas-Talang-1

Puskesmas Talang Babatan

15 November 2018

Puskesmas-Bukit-Sari-1

Puskesmas Bukit Sari

16 November 2018

Puskesmas-Kabawetan-1

Puskesmas Kabawetan

16 November 2018

Puskesmas-Cugung-Lalang-1

Puskesmas Cugung Lalang

17 November 2018

Puskesmas-Durian-Depun-1

Puskesmas Durian Depun

17 November 2018

Puskesmas-Ujan-Mas-1

Puskesmas Ujan Mas

17 November 2018

Back

Continue Reading

16 Nov2018

Kegiatan Fasilitasi & Pendampingan Kabupaten Kepahiang

16/11/2018. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Kepahiang

TOR PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FORMAL TAHUN ANGGARAN 2018

Klik Disini

Riset KIA 2018 Kabupaten Kepahiang

Klik Disini

Back

Continue Reading No Comments

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar