Bagaimana Pandemi COVID-19 Mempengaruhi Kesehatan Mental Anak – Anak dan Remaja?
Penyakit coronavirus (COVID-19) mempengaruhi hampir semua negara. Ketidakpastian tentang risiko kesehatan dan peningkatan kerugian finansial akan berkontribusi pada tekanan emosional yang meluas dan peningkatan risiko gangguan kejiwaan dalam waktu dekat. Gangguan pasca trauma, kecemasan, dan depresi diharapkan terjadi selama dan setelah pandemi. Beberapa kelompok, seperti anak-anak, lebih rentan terhadap konsekuensi jangka panjang dalam kesehatan mental. Di sini, tim melakukan pencarian yang komprehensif dan non-sistematis dalam empat database (PubMed, Scopus, SciELO, dan Google Scholars) untuk menjawab pertanyaan: Apa efek kesehatan mental anak-anak dan remaja dari pandemi? Selain itu, ciri – ciri apa yang penting untuk kesehatan mental dalam pandemi? Hasilnya tujuh puluh tujuh artikel dipilih untuk pembacaan teks lengkap, dan 51 disertakan. anak – anak menjawab tress secara berbeda, tergantung pada tahap perkembangannya. Tingkat kecemasan, depresi, dan gejala pasca trauma yang tinggi teridentifikasi diantara anak – anak. Diskusi lanjutannya ialah gejala seperti yang diharapkan. Strategi pendukung baru telah muncul selama pandemi ini, tetapi tidak ada ukuran keefektifannya. Beberapa kelompok tampaknya lebih rentan terhadap beban kesehatan mental pandemi COVID-19, dan tindakan mitigasi harus memprioritaskan mereka. Peran sekolah tampaknya dinilai kembali oleh masyarakat. Kajian ini tampaknya mengambil target yang baik untuk memprioritaskan tindakan mitigasi yang bertujuan menyelamatkan anak – anak tidak hanya dari kasus COVID-19 yang parah tetapi juga untuk membantu mereka menghadapi beban kesehatan mental pandemi. Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di International Journal of Disaster Risk Reduction.