Edisi Minggu ke 46: Selasa 12 November 2019
Reportase
Sosialisasi Implementasi SIMKIT Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak Kabupaten Lahat
Oleh PKMK FK – KMK UGM
8 November 2019
Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu upaya untuk menurunkan kematian ibu. Sistem Informasi Monitoring Kewaspadaan Ibu Terintegrasi (SIMKIT) bersifat supporting yakni mempermudah petugas kesehatan untuk melacak data ibu hamil, ibu nifas maupun wanita usia subur (WUS Usia Sekolah dan CATIN) yang berisko dimana tujuan akhirnya mencegah kematian ibu. Refreshing Sosialisasi penggunaan Aplikasi SIMKIT untuk Bidan koordinasi (BIKOR) seluruh Puskesmas Kabupaten Lahat dan Penanggung Jawab Ruang PONEK RSUD Lahat dalam Kegiatan Model Integrasi Kesehatan Ibu – KB Berbasis Hak menjadi sangat penting untuk menjaga kelanjutan pengoperasian entry data diaplikasikan SIMKIT.
Selengkapnya
Handouts Campaign Material
Mencegah Bunuh Diri: Informasi Untuk Petugas Kesehatan
Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak orang yang tewas karena bunuh diri melihat seorang petugas kesehatan di bulan sebelumnya. Karena itu, semua kesehatan pekerja memiliki peran penting untuk dimainkan dalam mengenali, menilai dan mendukung orang – orang yang berisiko bunuh diri. Pastikan orang tersebut mengetahui layanan masyarakat yang tersedia yang dapat memberikan dukungan dan bahwa ada rencana untuk dan reguler kontak tindak lanjut yang terkoordinasi dengan baik. Jelaskan kepada orang tersebut dan keluarganya tentang manfaat dari tetap berhubungan dengan layanan kesehatan. Mempertimbangkan dan menilai faktor – faktor risiko untuk bunuh diri. Ini termasuk upaya bunuh diri sebelumnya, depresi, alkohol atau masalah penggunaan narkoba, kondisi kesehatan mental lainnya seperti psikosis atau gangguan bipolar, tekanan emosional yang parah, sakit atau penyakit kronis, pengalaman trauma (misal seksual dan kekerasan antarpribadi, perang, pelecehan, diskriminasi), kerugian baru-baru ini (misal pengangguran, kehilangan, hubungan putus) atau masalah keuangan. Jika orang tersebut memiliki rencana konkret, termasuk sarana dan niat untuk mati, tetap bersama orang itu, lepaskan sarana bunuh diri, berkonsultasi dengan spesialis kesehatan mental, dan menugaskan anggota keluarga atau staf untuk tinggal bersama orang tersebut sehingga mereka tidak dibiarkan sendiri sampai spesialis lebih lanjut dukungan ada di tempat. Handouts ini diterbitkan oleh WHO.
Selengkapnya
Reportase
Monitoring dan Evaluasi Ujicoba Sistem Informasi Monitoring Kewaspadaan Ibu Terintegrasi (SIMKIT) Kabupaten Aceh Barat
oleh
PKMK FK – KMK UGM
Kabupaten Aceh Barat, Senin-Rabu, 28-30 Oktober 2019
Rencana Aksi Daerah (RAD) Integrasi Kesehatan Ibu-KB Berbasis Hak Kabupaten Aceh Barat merupakan tanggung jawab para pihak terkait dan dikerjakan secara lintas OPD. Untuk itu, Tim Lintas OPD tersebut dinamakan “POS KOMANDO” yang terbagi dalam 5 Pokja yaitu Pokja Kebijakan, Pokja Awas, Pokja Siaga, Pokja Waspada dan Pokja Waspada KB. Tugas dan fungsi “Pos Komando” didukung oleh Sistem Informasi yang disebut dengan Sistem Informasi Monitoring Kewaspadaan Ibu Terintegrasi (SIMKIT).
Selengkapnya
Audit Kemampuan Klinik Perawatan Kesehatan Primer untuk Menyediakan Perawatan Diabetes Berkualitas
Di Afrika Selatan, banyak perawatan diabetes dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan primer (primary health care/ PHC) dimana skrining untuk komplikasi diabetes sering rendah. Klinik memerlukan akses ke peralatan, sumber daya, dan sistem kesehatan fungsional untuk melakukan penyaringan yang efektif, tetapi yang tidak diketahui adalah apakah komponen – komponen ini ada. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai kapasitas klinik perawatan primer di satu kabupaten untuk menyediakan perawatan diabetes yang berkualitas.
Studi ini dilakukan di distrik Tshwane, Afrika Selatan. Audit dilakukan di 12 klinik PHC. Alat audit yang dikembangkan sendiri berdasarkan pedoman nasional dan klinis dikembangkan dan diselesaikan menggunakan observasi dan wawancara dengan manajer klinik dan asisten apoteker atau farmasi. Timbangan, batang tinggi, glukometer dan mesin tekanan darah tersedia. Monofilamen tidak diketahui dan kalibrasi peralatan jarang. Daftar Obat Esensial adalah satu – satunya pedoman yang tersedia secara konsisten. Semua situs melaporkan akses yang konsisten ke obat – obatan, strip glukosa dan dipstik urin. Semua situs memanfaatkan daftar penyakit kronis, dan hanya 25% menggunakan sistem janji temu. Tidak ada bentuk perawatan terstruktur khusus diabetes yang digunakan. Semua fasilitas telah mendaftarkan dan mendaftarkan perawat dan akses ke dokter. Ketersediaan materi pendidikan pada umumnya buruk. Kapasitas untuk memberikan perawatan berkualitas dikompromikan oleh buruknya ketersediaan pedoman, materi pendidikan dan tidak adanya monofilamen. Ini adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang dapat diselesaikan oleh manajer klinik dan pendidik pengembangan staf. Namun, catatan pasien dan sistem informasi kesehatan perlu mendapat perhatian di tingkat kebijakan. Artikel ini dipublikasikan pada 2019 di African Journal of Primary Health Care and family Medicine
Selengkapnya