Website ini akan aktif kembali pada Kamis, 21 Juni 2018.

Integrasi KB dan Pelayanan Kesehatan Ibu dalam Meningkatkan Penggunaan Kontrasepsi Modern Setelah Melahirkan

Masa postpartum atau setelah melahirkan merupakan kesempatan emas untuk mengatasi masalah “unmet need” pada KB. Penggunaan kontrasepsi pada masa postpartum memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan ibu dan anak, salah satunya dengan mengatur jarak kelahiran dan adanya kesempatan interaksi antara ibu dan penyedia layanan kesehatan. Dengan adanya interaksi ini, ibu diharapkan dapat menentukan pilihan metode kontrasepsi yang tepat dan dapat menggunakannya secepat mungkin dalam masa postpartum. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya peran penting dari penyedia layanan kesehatan dalam memberikan informasi kepada ibu melahirkan terkait KB.

Penelitian oleh Pranita Achyut, et al., 2015, menyebutkan informasi tentang KB sebagai bagian dari antenatal care (ANC) pada kehamilan trimester ketiga, saat melahirkan, dan masa setelah melahirkan mempunai hubungan yang signifikan dengan penggunaan kontrasepsi modern pasca melahirkan. Namun penyedia layanan kesehatan sering melewatkan kesempatan ini. Integrasi KB dan Kesehatan Ibu membutuhkan upaya baik dalam peningkatan kapasitas penyedia layanan kesehatan dan supervisi. 

Selengkapnya

Analisis Sistematis :

Keefektifan Kader dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Negara Berkembang

Penyakit tidak menular merupakan salah satu masalah kesehatan secara global dan nasional. Sebagai penyebab utama kematian secara global, PTM meningkat dari 50.7% pada 2004 menjadi 71% pada 2012 dari total kematian (WHO, 2014). Untuk mengontrol keadaan ini, perlu adanya peran komunitas mengingat tenaga kesehatan jumlahnya terbatas dan tidak semua tenaga kesehatan tersebar di berbagai wilayah Indonesia, sehingga dengan melibatkan masyarakat di garis depan, pencegahan pertama dan deteksi dini dalam manajemen PTM dapat terlaksana.

Penelitian oleh Gursimer Jeet, et al., 2016, menyebutkan bahwa kader mempunyai potensi dalam kesuksesan intervensi pencegahan pertama PTM terutama dalam mengontrol hipertensi, dengan indikasi yang kurang kuat tetapi menjanjikan untuk diabetes dan indeks massa tubuh. 

Selengkapnya

Analisis Sistematis Menggunakan The Family Planning Estimation Tools 

Pendekatan pelayanan kontrasepsi memegang teguh prinsip hak asasi manusia dimana hal ini memberikan kebebasan yang bertanggung jawab bagi pasangan untuk menentukan jumlah, penjarangan dan pembatasan kehamilan serta informasi dan cara untuk memenuhi hak reproduksinya. Tersedianya berbagai pilihan alat dan obat kontrasepsi di titik-titik layanan dengan informasi yang lengkap adalah wajib untuk dipenuhi. Hal ini sejalan dengan tujuan Family Planning 2020 yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Penelitian oleh Niamh Cahill, et al., 2016, menyebutkan bahwa program keluarga berencana perlu fokus pada area dimana kemajuannya kurang. Kenya, yang telah membuat kemajuan terbesar dalam hal meningkatkan mCPR dan mengurangi unmet need dapat memberikan studi kasus untuk mencapai keberhasilan di negara lain. Sebagai contoh, kemungkinan keberhasilan di Kenya dapat dikaitkan dengan Tupange, sebuah program untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana dengan mengintegrasikan keluarga berencana ke layanan kesehatan yang ada dan bekerja dengan organisasi kesehatan Kenya dan kelompok masyarakat. Selain itu, keamanan komoditas dan pemberian layanan untuk meningkatkan ketersediaan komoditas keluarga berencana sebagai titik pemberian layanan dan untuk meningkatkan kapasitas penyedia layanan, kualitas layanan, dan pilihan metode di tingkat pelayanan kesehatan terendah. 

Selengkapnya

Review Jurnal:

Mobile Technology in Support Frontline Health Workers 

Di era digital seperti sekarang, dimana penggunaan smartphone dan internet meningkat, intervensi mobile health (mHealth) semakin populer untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di negara berkembang khususnya untuk frontline health workers. Namun best practice dalam implementasi dan evaluasi efektivitasnya masih sedikit dilakukan. Frontline health worker dalam hal ini adalah pekerja kesehatan yang berada di komunitas/ masyarakat seperti kader, bidan desa, dan sebagainya. Penggunaan mHealth digunakan untuk memfasilitasi rujukan yang bersifat emergency.

Penelitian ini dilakukan oleh Smisha, et al., 2016 (Johns Hopkins University) di Inida, Kenya, dan Tanzania menjelaskan bahwa trend penggunaan mobile phones/ tablets oleh frontline health workers dapat membantu meningkatkan kesehatan namun membutuhkan beberapa dukungan seperti training, monitoring dari puskesmas, dan sebagainya.

Selengkapnya

Faktor Penyebab Stunting di  Indonesia

Dalam rapat kerja kesehatan nasional (Rakekernas) oleh Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2018 ini, tema yang diangkat salah satunya adalah masalah stunting. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi 2015-2016, prevalensi balita stunting di Indonesia dari 34 provinsi hanya ada 2 provinsi yang berada di bawah batasan WHO yaitu sebesar 20%. Masalah stunting atau kegagalan tumbuh dan berkembang secara optimal di awal kehidupan berpengaruh pada banyak aspek, pertama, peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas.   Kedua, berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif. Ketiga, berpengaruh pada peningkatan risiko obesitas serta komplikasi metabolik lainnya di kemudian hari. Masalah stunting juga mengarah pada rendahnya produktivitas ekonomi, dan terkendala fungsi sosial sehingga menjadi penghambat langsung menuju pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Selengkapnya