• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
01 Aug2017

Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi dari Tim Sister Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kabupaten Kulon Pprogo di Puskesmas Kabupaten Malaka

01/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase

Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi dari Tim Sister Dinas Kesehatan dan  Puskesmas Kabupaten Kulon Progo di Puskesmas Kabupaten Malaka

 

Selasa 25 Juli 2017, pukul 11.00 WITA, Tim Sister dari Dinas Kesehatan Kulonprogo, Tim Sister Puskesmas Pengasih I dan Puskesmas Temon, berserta Tim PKMK UGM, yang sekaligus merupakan tim gelombang kedua, tiba di Bandar Udara A.A. Bere Tallo Atambua, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka.

persiapan-pengasih-1

Tim Sister dari Dinas Kesehatan Kulon Progo beranggotakan: drg. TH. Baning Rahayujati, M.Kes; Suhartini, SKM, M.Si; dan Andri Susilaningdyah, M.P.H. Tim Sister dari Puskesmas Pengasih I beranggotakan: drg. Iting Mamiri; Susana, A.MG; dan Lilik Wuryani, A.Md.Keb. Tim Sister dari Puskesmas Temon beranggotakan: dr. Rina Nuryati, M.P.H; drg. Tuty Purwanti; dan Widyarini, A.Md.Keb. Kemudian, tim pendamping pra akreditasi dari PKMK UGM beranggotakan: Ahmad M Kasim, M.P.H dan Elva Noor Endah Rosmalia, SH. MH. Kes.

Tepat pukul 14.30 WITA, tim pendamping pra akreditasi tiba di Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka. Pukul 14.45 WITA rapat dimulai yangbertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama dalam rangka “Pendampingan Persiapan Akreditasi dari Tim Sister Dinas Kesehatan Kulon Progo & Tim Sister Puskesmas Kulon Progo di Puskesmas Kabupaten Malaka, yaitu Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka”. Rapat dihadiri oleh pimpinan dan staf dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, kemudian Kepala Puskesmas, yakni Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka, beserta staf dari masing-masing puskesmas.

persiapan-pengasih-2

Agenda rapat dipimpin oleh Ahmad M Kasim, M.P.H selaku perwakilan PKMK UGM, dilanjutkan pengarahan tentang kegiatan pendampingan pra akreditasi yang akan dilaksanakan di tiap puskesmas pada gelombang 2.

persiapan-pengasih-3

Kegiatan diawali dengan sambutan dari perwakilan PKMK UGM, kemudian dilanjutkan sambutan dari drg. TH. Baning Rahayujati selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Kulonprogo. Dalam sambutannya, dijelaskan tentang mekanisme Pendampingan Pra Akreditasi Puskesmas, Self Assessment dan pemberian masukan, serta motivasi kepada Dinas Kesehatan Malaka, khususnya pada tiap puskesmas agar dapat bekerjasama dalam kegiatan pendampingan. Dilanjutkan sambutan dari Pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, yang pertama oleh dr. Lina, yang menyampaikan rencana kegiatan kawasan Tanpa Rokok (KTR). Harapannya tim pendamping pra akreditasi gelombang 2 ini dapat membantu, agar adik-adik Puskesmas di Kabupaten Malaka dapat menjadi seperti sister-nya, yaitu Puskesmas Pengasih I, maupun Puskesmas Temon. Kemudian dilanjutkan sambutan dari dr. Feby selaku ketua panitia kegiatan, menyampaikan teknis tentang kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim gelombang 1, dan rencana kesepakatan untuk penyusunan jadwal kunjungan tim gelombang 2 di setiap puskesmas, mengingat jarak yang tidak dekat, dan harus ditempuh dengan perjalanan jauh.

persiapan-pengasih-4

Kemudian sambutan dari dr. Rina Nuryati, M.P.H selaku Kepala Puskesmas Temon, menyampaikan untuk kegiatan pendampingan, agar tempat dapat bergilir antara puskesmas satu dengan puskesmas lainnya, dan diharapkan tiap puskesmas mendapatkan arahan serta masukan pada masing-masing pokja. Kemudian sambutan dari drg. Iting Mamiri selaku Kepala Puskesmas Pengasih I, menyampaikan hal teknis berkaitan dengan pertimbangan jarak antar puskesmas, agar dapat memperhitungkan waktu tempuh perjalanan, mengingat juga dibatasi oleh waktu. Inti dari sambutan yang disampaikan dr. Rina Nuryati, M.P.H selaku Kepala Puskesmas Temon dan drg. Iting Mamiri selaku Kepala Puskesmas Pengasih I, adalah menjalin silaturahi dengan adik-adiknya, yaitu Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka. Kemudian dalam rangka membantu untuk mempersiapkan pra akreditasi, berkaitan dengan kelengkapan dokumen, SPO, SK, sistem manajemen tiap pokja, komitmen kinerja, serta kelengkapan ketersediaan alat kesehatan.

Kesimpulan agenda rapat, berkaitan dengan penyusunan jadwal yang telah disepakati bersama, antara Tim Sister Kulonprogo dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka beserta adik-adik dari Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka, yaitu sebagai berikut:

  1. Rabu, 26 Juli 2017. Sepakat untuk memulai kegiatan pada pukul 09.00 WITA.
    1. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Pengasih 1), kunjungan ke Puskesmas Uabau;
    2. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Temon), kunjungan ke Puskesmas Seon;
    3. Pembentukan, dan pengelompokan Pokja I, II, III, sesuai dengan kaji banding pertama, kunjungan ke Puskesmas Kulonprogo.

     

  2. Kamis, 27 Juli 2017. Sepakat untuk memulai kegiatan pada pukul 09.00 WITA.
    1. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Pengasih 1), kunjungan ke Puskesmas Tafuli;
    2. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Temon), kunjungan ke Puskesmas Bidukfohoho.

     

  3. Jum’at, 28 Juli 2017. Sepakat untuk memulai kegiatan pada pukul 08.00 WITA.
    1. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Pengasih 1), kunjungan ke Puskesmas Fahiluka;
    2. Tim Pendamping Pra Akreditasi Kulonprogo (Dinas Kesehatan & Puskesmas Temon), kunjungan ke Puskesmas Alas.

     

Dalam kesimpulan rapat, diharapkan nantinya adik-adik dari Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka, dapat hadir tepat waktu, serta membawa semua kelengkapan dokumen, sesuai dengan “Instrumen Akreditasi Puskesmas”, yang nantinya akan dicek dan dinilai oleh tiap Pimpinan Pokja I, II, dan III. Harapannya, seluruh puskesmas yang didampingi dapat melampirkan naskah serta dokumen yang dibutuhkan, karena mempengaruhi dalam penilaian instrumen untuk akreditasi, kemudian rencana Self Assessment untuk hari terakhir, yaitu ditetapkan hari Jum’at. Dalam agenda, adik-adik masih diberi kesempatan untuk memperbaiki serta mengumpulkan berkas dokumen yang belum tersusun, sekaligus penyampaian Self Assessment terakhir yang dilakukan oleh Tim Pendampingan Pra Akreditasi Puskesmas Kulon Progo, kemudian menyampaikan hasil capaian Self Assessment tiap puskesmas.

persiapan-pengasih-5

Kemudian rapat ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan/ oleh-oleh dari Tim Sister Pendamping Kulonprogo kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka dan Kepala Puskesmas Seon, Bidukfoho, Alas, Uabau, Tafuli, dan Fahiluka.

Reporter: Elva Noor Endah Rosmalia

Continue Reading No Comments

28 Jul2017

Kegiatan Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi di Puskesmas Namfalus

28/07/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase

Kegiatan Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi

di Puskesmas Namfalus

21 Juli 2017

 pus-namfalus

Puskesmas Namfalus menjadi puskesmas terakhir yang dikunjungi sister Puskesmas Panjatan II dalam kegiatan penilaian pra akreditasi. Momen kunjungan ini, dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manajemen dan staf puskesmas untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Pelaksanaan penilaian pra akreditasi pada hari ketiga dibagi dalam dua sesi yakni final self assessment dan penutupan kegiatan penilaian pra akreditasi. Final self assessment merupakan kesempatan terakhir bagi setiap pokja puskesmas untuk mekengkapi dokumen sebelum diberikan penilaian bab secara keseluruhan.

Seperti pada hari-hari sebelumnya, ketika tiba di Puskesmas Namfalus, tim Panjatan II berkesempatan  meninjau tata graha puskesmas. Hasil pemantauan yang dilakukan, tim Panjatan II mengapresiasi kerja pimpinan dan staf Puskesmas Namfalus yang telah memberi perubahan pada kondisi  tata ruangan dan alur layanan sudah terlihat lebih teratur. Visi dan misi menjadi ikon paling menarik dari desain ruangan puskemas Namfalus. Selai itu, puskesmas Namfalus juga telah memiliki perpustakaan mini yang menyediakan bacaan-bacaan edukatif kesehatan bagi pasien.

(Visi misi dan alur pelayanan PKM Namfalus)

(Visi misi dan alur pelayanan PKM Namfalus)

(Perpustakaan mini dan loket pendaftaran)

(Perpustakaan mini dan loket pendaftaran)

Seremonial pembukaan kegiatan penilaian pra akreditasi dimulai pada 09.00 WITA  waktu setempat bertempat di Puskesmas Namfalus dan dihadiri oleh perwakilan kelompok kerja (pokja) akreditasi Puskesmas Betun dan Weoe. Dalam sambutannya, Slomon Fahik Asa selaku kepala Puskesmas Betun mengucapkan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi tim Puskesmas Panjatan II. Slomon juga menegaskan bahwa, meskipun kesempatan ini adalah kunjungan yang terakhir di Namfalus tetapi bagi kami ini adalah kesempatan untuk kami bisa mendengarkan usulan dan saran dari sister kami Panjatan II sehingga kami siap untuk akreditasi.

(Sambutan Slomon F. Asa selaku Kepala Puskesmas Namfalus)

(Sambutan Slomon F. Asa selaku Kepala Puskesmas Namfalus)

Self Assessment

Setelah acara pembukaan, tim pendamping akreditasi yang terdiri atas empat orang selanjutnya membagi diri menjadi 3 kelompok sesuai pokja akreditasi. Kegiatan self assessment dimulai pada 09.45 sampai 17.00 WITA. Kegiatan self assessment hari terakhir tersebut merupakan tahapan terakhir berfokus pada keseluruhan bab penilaian. Selama proses penilaian, setiap pokja diberi kesempatan untuk diskusi terhadap kendala yang dihadapi selama penyusunan dokumen dan boleh melengkapi dokumen untuk memperbaiki skor elemen penilaian. Dari hasil pemantauan di lokasi, proses yang berjalan sangat efektif untuk mempersiapkan puskesmas binaan menuju penilaian akreditasi. Masing-masing pokja sudah mampu mengidentifikasi permasalahan dan kekurangan kelengkapan elemen penilaian. Hasil identifikasi tersebut selanjutnya dibuat rekomendasi yang akan ditindaklanjuti dalam rencana tindak lanjut puskesmas masing-masing.

(Pokja UKM berdiskusi dalam pembuatan RTL Pasca penilaian pra akreditasi)

(Pokja UKM berdiskusi dalam pembuatan RTL Pasca penilaian pra akreditasi)

(Dwi Ciptorini,M. Kes selaku pendamping pokja I sedang memimpin diskusi RTL pasca penilain akreditasi)

(Dwi Ciptorini,M. Kes selaku pendamping pokja I sedang memimpin diskusi RTL pasca penilain akreditasi)

(Suasana self assessment pokja I)

     

(Diskusi RTL oleh pokja III yang dihadiri sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka)

(Peserta Pokja III sedang menyusun rencana tindak lanjut pasca penilaian akreditasi)

(Peserta Pokja III sedang menyusun rencana tindak lanjut pasca penilaian akreditasi)

Berdasarkan skoring penilaian ditemukan  bahwa skor penilaian masing-masig puskesmas masih belum mencapai batas status akreditasi dasar khususnya pada pokja I dan II seperti terlampir pada tabel berikut;

Tabel Hasil Penilaian Praakreditasi Puskesmas Kabupaten Malaka

Bab Capaian Betun Capaian Namfalus Capaian Weoe Dasar
III 42.19% 31.25% 31.25% ≥ 20%
VI 24.14% 17.24% 22.41% ≥ 20%
IX 32.76% 28.45% 31.90% ≥ 20%
(Pemaparan keseluruhan hasil self assessment pra akreditasi)

(Pemaparan keseluruhan hasil self assessment pra akreditasi)

Hasil evaluasi seara keseluruhan menunjukkan bahwa beberapa kondisi menjadi kendala dalam persiapan akreditasi seperti :

  1. Semua puskesmas belum memiliki tim tata graha puskesmas sehingga masih banyak kekurangan dalam penataan ruangan
  2. Dokumentasi kegiatan program masing-masing pokja belum lengkap karena harus menunggu penyusunan SPM oleh Dinas Kesehatan

Rekomendasi yang diberikan meliputi :

  1. Setiap puskesmas harus memiliki tim tata graha yang bertugas mengurus perbaikan kondisi ruangan puskesmas
  2. SPM harus segera dibuat sehingga puskesmas memiliki pedoman untuk menyusun dokumen beberapa elemen penilaian yang berhubungan dengan SPM

Penutupan

Setelah empat hari berada di Kabupaten Malaka, banyak hal telah dilakukan oleh tim Kulon Progo untuk membantu sisternya menuju akreditasi. Puncak kegiatan penilain pra akreditasi ditutup dengan pemaparan hasil penilaian oleh pendamping dari Puskesmas Panjatan II dan Puskesmas Wates.  Tim Kulon Progo berharap dengan hasi SA tersebut semakin memotivasi persiapn sister Malaka untuk menuntaskan segala kekurangan dokumen dan tata graha sesuai dengan RTL yang telah dibuat. Kepala Dinas Kesehatan turut hadir dalam kegiatan penutupan didampingi kabid yankes, kabid P2P dan staff Dinas Kesehatan. Dalam sambutan penutupnya, drg. Farida Fahik selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka mengatakan akan menindaklanjuti usulan perbaikan dan  menyelesaikan PR (pekerjaan rumah) yang menjadi kewenangan dinas kesehatan dalam waktu dekat.

(Seremonial penutupan kegiatan self assessment oleh drg. Farida Fahik)

(Seremonial penutupan kegiatan self assessment oleh drg. Farida Fahik)

Seremonial penutupan rangkaian kunjungan pendampingan penilaian pra akreditasi ditutup dengan doa bersama. Selanjutnya tim kabupaten Kulon Progo kembali ke penginapan.

Continue Reading No Comments

27 Jul2017

Kegiatan Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi di Puskesmas Weoe

27/07/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase

Kegiatan Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi di Puskesmas Weoe

20 Juli 2017

pus-weoe-1

Sesuai hasil kesepakatan agenda dan tempat kegiatan penilaian pra akreditasi, Puskesmas Weoe menjadi tuan rumah untuk kegiatan hari kedua, Rabu 20 Juli 2017. Kondisi pelaksanaan penilaian pra akreditasi pada hari kedua sedikit berbeda jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. Pertimbangan keterbatasan ruangan yang dimiliki Puskesmas Weoe, kegiatan penilaian terpaksa dilakukan di balai Desa Weoe yang terletak berseberangan dengan Puskesmas Weoe. Selain itu, hingga dilaksanakannya penilaian pra akreditasi, kepala puskesmas tidak berkesempatan untuk menghadiri kegiatan karena alasan kesehatan.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, tim Puskesmas Panjatan II, akhirnya tiba di puskesmas tepat pukul 8.30 WITA. Sebelum kegiatan dimulai, ketika tiba di Puskesmas Weoe, tim Panjatan II berkesempatan  meninjau tata graha puskesmas. Hasil pemantauan yang dilakukan, tim Panjatan II mengapresiasi kondisi  tata ruangan dan alur layanan sudah terlihat lebih teratur jika dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya ketika belum mengikuti kaji banding ke Kabupaten Kulon Progo.

(Tim Puskesmas Panjatan II meninjau tata graha Puskesmas Weoe)

(Tim Puskesmas Panjatan II meninjau tata graha Puskesmas Weoe)

Setelah kurang lebih 30 menit berkeliling mengunjungi seluruh ruangan dan lingkungan puskesmas, tim Panjatan II selanjutnya menuju balai desa untuk melanjutkan kegiatan. Seremonial pembukaan kegiatan penilaian pra akreditasi dimulai pada 09.00 WITA  bertempat di balai desa Weoe dan dihadiri juga oleh perwakilan kelompok kerja (pokja) akreditasi Puskesmas Namfalus dan Betun.

Penyambutan kedatangan tim Panjatan II dilakukan oleh Puskesmas Weoe melalui seremonial adat masyarakat Malaka dengan pengalungan selendang sebagai tanda ucapan selamat datang dan kekeluargaan. Dalam sambutannya, Elias selaku koordinator Puskesmas Weoe mengucapkan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi tim Puskesmas Panjatan II Kabupaten Kulon Progo bersama Dinas Kesehatan Kulon Progo yang sudah bersedia untuk datang ke Puskesmas Weoe meskipun kegiatan penilaian tidak dilaksanakan di puskesmas seperti dua puskesmas lainnya. Elias juga menambahkan  bahwa  Puskesmas Weoe terus berbenah meskipun dalam pelaksanaannya mengalami beberapa kendala baik dari sisi finansial maupun kelengkapan prasarana. Selain itu, beberapa staf sempat mengalami demotivasi namun melalui upaya yang luar biasa dari Dinkes Kabupaten Malaka, seluruh staf puskesmas Weoe akhirnya berkomitmen menuju akreditasi pada  Oktober 2017. Sebagai bentuk ucapan selamat datang bagi peserta, staf Puskesmas Weoe membuktikan komitmen mereka untuk akreditasi dengan menyanyikan mars Puskesmas Weoe.

(Staf Puskesmas Weoe Menyanikan Mars PKM Weoe saat seremonial pembukaan)

(Staf Puskesmas Weoe Menyanikan Mars PKM Weoe saat seremonial pembukaan)

Setelah acara pembukaan, tim pendamping akreditasi yang terdiri atas empat orang selanjutnya membagi diri menjadi 3 kelompok sesuai pokja I administrasi dan manajemen, pokja II upaya kesehatan masyarakat dan pokja III upaya kesehatan perorangan.

Kegiatan self assessment dimulai pada 09.45 sampai 17.00 WITA. Sebelum melanjutkan penilaian dan diskusi untuk bab II, V dan VIII, perwakilan tiga puskesmas terlebih dahulu menyerahkan dokumen yang sudah diperbaiki sesuai rekomendasi tim Panjatan II pada hari sebelumnya. Fokus kegiatan self assessment hari kedua adalah pada elemen penilaian pada bab 2 tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas (KMP); bab 5 tentang kepemimpinan  dan  manajemen program puskesmas (KMPP) dan bab 8 tentang manajemen penunjang layanan klinis (MPLK). Kegiatan self assessment  ini dilaksanakan berdasarkan elemen penilaian yang telah ditetapkan dalam buku pedoman akreditasi puskesmas. Setiap elemen penilaian diberikan skor sesuai dengan kondisi yang ada. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa selama proses penilaian, setiap pokja melakukan diskusi interaktif untuk penyamaan persepsi dan menentukan solusi bersama-sama terhadap kendala yang dihadapi selama penyusunan dokumen.

(Self Assessment Kelompok Pokja I Administrasi dan Manajemen)

(Self Assessment Kelompok Pokja I Administrasi dan Manajemen)

(Self Assessment Kelompok Pokja III Upaya Kesehatan Perorangan)

(Self Assessment Kelompok Pokja III Upaya Kesehatan Perorangan)

(Self Assessment Kelompok Pokja II Upaya Kesehatan Masyarakat)

(Self Assessment Kelompok Pokja II Upaya Kesehatan Masyarakat)

Dari pantauan terhadap proses penilaian pra akreditasi pada hari kedua, ditemukan beberapa kemajuan di setiap pokja. Peserta sudah lebih memahami tentang dokumen dan elemen penilaian. Walaupun demikian, setelah melakukan penilaian terhadap elemen akreditasi ditemukan bahwa skor penilaian masing-masig puskesmas masih belum mencapai batas status akreditasi dasar khususnya pada bab II dan bab V seperti terlampir pada tabel berikut;

Tabel Hasil Penilaian Pra akreditasi Puskesmas Kabupaten Malaka

Bab Capaian Betun Capaian Namfalus Capaian Weoe Dasar
II 33.88% 32.23% 34.71% ≥ 75%
V 22.77% 16.83% 27.72% ≥ 60%
VIII 42.15% 50.75% 52.63% ≥ 20%

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa beberapa kondisi menjadi kendala dalam persiapan akreditasi seperti :

  1. Uraian tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang berkait dengan struktur organisasi Puskesmas Program dan kegiatan tidak memiliki bukti telusur
  2. Belum dilakukan kajian terhadap struktur organisasi puskesmas secara periodik
  3. Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab UKM Puskesmas belum mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik lintas program maupun lintas sektor untuk berperan serta aktif dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
  4. Penanggung jawab UKM Puskesmas memberikan arahan kepada pelaksana untuk pelaksanaan kegiatan.

Kendala yang ditemukan tersebut, menurut tim Panjatan II bisa dilengkapi dan diperbaiki setelah penilaian selesai. Setelah evaluasi akhir, kegiatan penilaian pra akreditasi dilanjutkan dengan penggalangan komitmen bersama untuk memperbaiki kelengkapan dokumen. Semua puskesmas berkomitmen untuk melengkapi yang dibutuhkan dan memperbaiki dokumen sesuai rekomendasi tim Panjatan II. Setelah penggalangan komitmen kegiatan penilaian pra akreditasi diakhiri dengan doa bersama. 

 

Continue Reading No Comments

27 Jul2017

Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi di Puskesmas Weliman Kabupaten Malaka

27/07/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase

Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi di Puskesmas Weliman Kabupaten Malaka

Malaka, 19-21 Juli 2017

pus-weliman-1

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu, manajemen risiko, dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat.

Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja, dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di puskesmas, perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi. Tujuan utama akreditasi puskesmas adalah pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkisinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan dan upaya, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. 

Puskesmas Weliman saat ini dalam persiapan menuju akreditasi dengan menunjuk Puskesmas Wates sebagai sister atau kakak. Sebelumnya Puskesmas Weliman telah melakukan kaji banding di Puskesmas Wates pada 7-8  Maret 2017.  Hasil kaji banding telah menghasilkan beberapa perubahan salah satunya adalah kondisi bangunan dan penataan Puskesmas Weliman seperti di bawah ini.

Gambar 1. Puskesmas Weliman sebelum kaji banding

Gambar 1. Puskesmas Weliman sebelum kaji banding

Gambar 2. Puskesmas Weliman sesudah kaji banding.

Gambar 2. Puskesmas Weliman sesudah kaji banding.

Pendampingan langsung oleh sister dinkes dan puskesmas dari Kulon Progo ke Puskesmas Weliman bertujuan untuk memonitor dan mengetahui langsung permasalahan dalam persiapan akreditasi sekaligus memberikan solusi yang diharapkan dapat mempererat hubungan serta membangkitkan semangat antara puskesmas Wates sebagai Puskesmas “Kakak” dan Puskesmas Weliman sebagai “Adik”. Pada 20 Juli 2017 tim pendamping Dinas Kesehatan Kulon Progo dan Puskesmas Wates melakukan kunjungan di Puskesmas Weliman. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan tata graha (housekeeping) puskesmas.  Beberapa hal yang perlu diperbaiki adalah: a) memasang penunjuk arah masing-masing poli, b) penataan obat emergensi di tempat yang lebih terjangkau serta memasang diagram alur di ruang emergensi, d) penataan ruangan TB agar terpisah dengan ruangan KIA (mencegah infeksi nosokomial), e) memberikan nama pada masing-masing lemari, f) bentuk kursi pada ruangan laboratorium diganti dengan kursi tanpa sandaran yang berbentuk bulat, g) penataan kembali ruangan KIA dan penambahan tempat tidur ginekologi, h) memperbaiki sekat ruangan bersalin dan memasang pintu secara langsung untuk masuk ke ruangan tanpa melewati ruang nifas, i) membuat tangga atau meletakkan kayu/alas pada ruangan bersalin yang tergolong tinggi, j) memasang jalur untuk kursi roda pada gedung pelayanan dan membuat parkir kursi roda.

Gambar 3. Suasana pada saat pemeriksaan tatagraha Puskesmas Weliman oleh tim pendamping Dinas Kesehatan Kulonprogo dan Tim Pendamping Puskesmas Wates.

Gambar 3. Suasana pada saat pemeriksaan tatagraha Puskesmas Weliman oleh tim pendamping Dinas Kesehatan Kulonprogo dan Tim Pendamping Puskesmas Wates.

Kegiatan selanjutnya adalah pembagian masing-masing pokja meliputi Pokja I, Pokja II, Pokja III. Pokja I didampingi oleh drg. Anie Mursiastuti M.Kes selaku kepala Puskesmas Wates dan drg. Diah Widi A.M.H selaku dokter gigi Puskesmas Wates. Pokja II didampingi oleh Suparjono,SKM selaku petugas promkes Puskesmas Wates. Pokja III didampingi oleh dr. Alb. Sunuwata Triprasetya, MPH selaku Ka. Sie pelayanan kesehatan dasar Dinas Kesehatan Kulon Progo.

Gambar 4. Suasana pendampingan dan penilaian pra akreditasi Pokja I

Gambar 4. Suasana pendampingan dan penilaian pra akreditasi Pokja I

Gambar 5. Suasana pendampingan dan penilaian pra akreditasi Pokja II

Gambar 5. Suasana pendampingan dan penilaian pra akreditasi Pokja II

Gambar 6. Suasana pendampingan dan penilaian pra akreditasi pokja III

Gambar 6. Suasana pendampingan dan penilaian pra akreditasi pokja III

Tujuan pendampingan masing-masing pokja oleh tim sister dinkes Kulon Progo dan sister puskesmas wates adalah untuk mengetahui kesulitan dan hambatan dengan cara memeriksa setiap elemen penilaian per bab, kemudian memberikan masukan dan saran untuk diperbaiki sebagai progres kemajuan akreditasi. Hari ketiga adalah penentuan Self Assessment (SA) yang kemudian akan dinilai mana yang penting untuk dilakukan. Berikut merupakan nilai SA praakreditasi Puskesmas Weliman.

Tabel 1. Hasil Self Assessment Puskesmas Weliman.

Bab I II III IV V VI VII VIII IX
Nilai (%) 32,20 60 25 25,47 28,22 17,24 31,46 52,33 18,97
Standar (%) 75 75 20 60 60 20 60 20 20
Rata-rata 35,63%

Hasil Self Assessment pra akreditasi Puskesmas Weliman belum mencapai target. Beberapa hal yang menjadi hambatan Puskesmas Weliman antara lain:

  1. Kurangnya pendampingan sehingga pemahaman tentang akreditasi dan manajemen puskesmas masih terbatas.
  2. Penanggung jawab bab tidak merata. Sebagai contoh penanggung jawab bab 7 dan 9 dibebankan pada satu orang sebaiknya masing-masing bab diampu oleh 1 orang.
  3. Kurangnya koordinasi antar pokja sehingga pemetaan dokumen tidak berjalan.
  4. Kurangnya alat kerja terutama laptop dan printer dan sebagian besar staf belum mengerti penggunaan komputer/laptop.
  5. Kurangnya dana.
  6. Dokumen untuk regulasi sudah dibuat tetapi bukti telusur belum ada

Harapannya adalah hasil yang telah diperoleh dapat menjadi evaluasi dalam memperbaiki setiap kekurangan dan hambatan proses akreditasi. Harapannya dalam 3 bulan ke depan dapat melihat semangat dari tim Puskesmas Weliman untuk mencapai akreditasi.

Continue Reading No Comments

26 Jul2017

Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi di Puskesmas Besikama Kabupaten Malaka

26/07/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Reportase Kegiatan

Reportase

Pendampingan dan Penilaian Pra Akreditasi di Puskesmas Besikama Kabupaten Malaka

19-21 Juli 2017

pus-besikama-1

Berdasarkan Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014, akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar pelayanan puskesmas. Tuntutan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman bermutu menjadi salah satu daya pacu FKTP untuk berlomba dalam pengakuan bagi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi FKTP adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen.

Puskesmas Besikama saat ini dalam persiapan menuju akreditasi dengan menunjuk Puskesmas Wates sebagai sister atau kakak. Sebelumnya Puskesmas Besikama telah melakukan kaji banding di Puskesmas Wates pada 7-8  Maret 2017. Tahap selanjutnya adalah pendampingan langsung oleh sister dinkes dan puskesmas dari Kulonprogo ke Puskesmas Besikama untuk memonitor dan mengetahui langsung permasalahan dalam persiapan akreditasi sekaligus memberikan solusi yang diharapkan dapat mempererat hubungan serta membangkitkan semangat antara Puskesmas Wates sebagai puskesmas “Kakak” dan Puskesmas Besikama sebagai “Adik”. Banyak perubahan Puskesmas Besikama setelah melakukan kaji banding di Puskesmas Wates salah satunya adalah kondisi bangunan dan penataan Puskesmas Besikama seperti di bawah ini.

pus-besikama-2

Gambar 1. Gedung pelayanan Puskesmas Besikama sebelum kaji banding

Gambar 2. Puskesmas Besikama sesudah kaji banding.

Gambar 2. Puskesmas Besikama sesudah kaji banding.

Pada 19 Juli 2017 tim pendamping Dinas Kesehatan Kulonprogo dan Puskesmas Wates melakukan kunjungan di Puskesmas Besikama. Kegiatan diawali dengan pemeriksaan tata graha (housekeeping) puskesmas. Tidak banyak komentar dalam penataan tata graha Puskesmas Besikama, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu redisign ruangan yang masih relatif terbatas dengan ukuran yang kecil dan juga penataan tulisan yang bisa terlihat jelas.

Gambar 3. Suasana pada saat pemeriksaan tata graha Puskesmas Besikama oleh tim pendamping Dinas Kesehatan Kulonprogo dan Tim Pendamping Puskesmas Wates.

Gambar 3. Suasana pada saat pemeriksaan tata graha Puskesmas Besikama oleh tim pendamping Dinas Kesehatan Kulonprogo dan Tim Pendamping Puskesmas Wates.

Kegiatan selanjutnya adalah review seluruh bab I-IX yang bertujuan untuk melihat keterkaitan semua bab oleh dr. Alb. Sunuwata Triprasetya, MPH. Setelah itu, dilakukan pembagian masing-masing pokja meliputi Pokja I, Pokja II, Pokja III. Pokja I didampingi oleh drg. Anie Mursiastuti M.Kes selaku kepala Puskesmas Wates dan drg. Diah Widi A.M.H selaku dokter gigi Puskesmas Wates. Pokja II di dampingi oleh Suparjono, SKM selaku petugas promkes Puskesmas Wates. Pokja III didampingi oleh dr. Alb. Sunuwata Triprasetya, MPH selaku Ka. Sie pelayanan kesehatan dasar Dinas Kesehatan Kulon Porgo.

Gambar 4. Presentasi Bab I-IX oleh dr. Alb. Sunuwata Triprasetya, MPH.

Gambar 4. Presentasi Bab I-IX oleh dr. Alb. Sunuwata Triprasetya, MPH.

Gambar 5. Diskusi santai saat break makan siang mengenai hal-hal yang telah dibuat oleh puskesmas Besikama terkait persiapan akreditasi.

Gambar 5. Diskusi santai saat break makan siang mengenai hal-hal yang telah dibuat oleh puskesmas Besikama terkait persiapan akreditasi.

Gambar 6. dr. Alb. Sunuwata Triprasetya, MPH memberikan penjelasan mengenai hal-hal penting dalam persiapan instrumen elemen penilaian pra akreditasi.

Gambar 6. dr. Alb. Sunuwata Triprasetya, MPH memberikan penjelasan mengenai hal-hal penting dalam persiapan instrumen elemen penilaian pra akreditasi.

Gambar 7. Suasana pendampingan Pokja I

Gambar 7. Suasana pendampingan Pokja I

Gambar 8. Suasana pendampingan pokja II.

Gambar 8. Suasana pendampingan pokja II.

Gambar 9. Suasana pendampingan Pokja III.

Gambar 9. Suasana pendampingan Pokja III.

Puskesmas Besikama telah membentuk tim akreditasi untuk masing-masing pokja dan sudah bekerja selama + 3 bulan dengan tugas awal melakukan editing berkas, tiap bab sudah dilakukan minimal 1 kali self assessment sebagai bahan untuk mengecek kelengkapan dokumen dan menyatukan persepsi dari tiap elemen penilaian. Rangkaian tahapan yang sudah dilakukan yaitu a) sosialisasi akreditasi dalam forum internal, b) pembentukan tim mutu, c) self assessment, d) penataan lingkungan fisik puskesmas (5R), e) penggalangan komitmen internal, f) penggalangan komitmen eksternal, g) print berkas.

Tujuan pendampingan masing-masing pokja oleh tim sister dinkes Kulon Progo dan sister puskesmas Wates adalah untuk mengetahui kesulitan dan hambatan dengan cara memeriksa setiap elemen penilaian per bab, kemudian memberikan masukan dan saran untuk diperbaiki sebagai progres kemajuan akreditasi. Hari ketiga adalah penentuan Self Assessment (SA) yang kemudian akan dinilai mana yang penting untuk dilakukan. Berikut merupakan nilai SA praakreditasi Puskesmas Besikama.

Tabel 1. Hasil Self Assessment Puskesmas Besikama.

Bab I II III IV V VI VII VIII IX
Nilai (%) 43,22 61,67 25 24,53 40,10 17,24 66,88 65,11 31,94
Standar (%) 75 75 20 60 60 20 60 20 20
Rata-rata 41,7%

Hasil Self Assessment pra akreditasi Puskesmas Besikama belum mencapai target. Beberapa hal yang menjadi hambatan Puskesmas Besikama adalah:

  1. Minimnya pemahaman tentang elemen penilaian karena Puskesmas Besikama hanya bermodal workshop yang telah diikuti selama 2 hari di Betun, hasil kaji banding di Puskesmas Wates lebih ke arah perubahan fisik puskesmas, sedangkan perubahan ke arah manajemen masih minim. Belum ada jadwal rutin dinas kesehatan untuk melakukan pendampingan dari tim yang sudah dilatih.
  2. Belum semua pihak di puskesmas terlibat aktif untuk meluangkan banyak waktu dan pikiran dalam proses akreditasi meskipun penggalangan komitmen sudah di laksanakan.
  3. Sarana dan prasarana yang masih terbatas.
  4. Dokumen sudah ada tetapi belum ada kegiatan.

Harapannya adalah hasil yang telah di peroleh dapat menjadi evaluasi dalam memperbaiki setiap kekurangan dan hambatan proses akreditasi. Semoga dalam waktu 3 3bulan ke depan dapat melihat semangat dari tim Puskesmas Besikama untuk mencapai akreditasi.

Continue Reading No Comments

  • 1
  • ...
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
  • ...
  • 19
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar