• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
07 Aug2017

Webinar Series I: Refreshing Teknik Pendampingan Penyusunan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

07/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Sinkronasi

Reportase

Webinar Series I: Refreshing Teknik Pendampingan Penyusunan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Senin, 31 Juli 2017

 

Gambar 1. Naras umber dan Moderator dalam Webinar Series I

Gambar 1. Narasumber dan Moderator dalam Webinar Series I

Refreshing Teknik Pendampingan Penyusunan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat adalah bagian dari rangkaian kegiatan uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD. Pelaksanaan kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan Pelatihan Sinkronisasi RPJMD-RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat bagi calon fasilitator pendamping yang telah dilaksanakan pada 18 November – 16 Desember 2016. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk memberikan penyegaran (refreshing) dan pemutakhiran informasi kemajuan dalam kegiatan pendampingan penyusunan sinkronisasi RPJMD – RPJMN Bidang Kesehatan. Metode dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi (webinar) dan web, dan dilakasanakan selama 3 minggu. Webinar tahap pertama dilaksanakan pada 31 Juli 2017, dan pada webinar pertama ini membahas mengenai kemajuan dalam kegiatan Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Bidang Kesehatan di Provinsi D. I. Yogyakarta.

Sebagai narasumber  dalam webinar tahap pertama ini yaitu oleh Ketua Tim PKMK FK UGM, DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, M.Kes dan sebgai moderator yaitu Budi Eko Siswoyo, SKM, MPH. Peserta webinar terdiri dari semua calon fasilitator yang telah lulus dalam pelatihan Calon Fasilitator Pendamping Sinkronisasi RPJMD – RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat pada 18 November – 16 Desember 2016 dan peserta lain yang memiliki minat untuk mempelajari mengenai sinkronisasi.

Dalam pemaparan materi dibagi dalam dua sesi yaitu sesi pertama membahas review uji coba pendampingan sinkronisasi yang sementara dilaksanakan di Provinsi D. I. Yogyakarta dan sesi kedua membahas mengenai review konsep sinkronisasi.

Dalam sesi pertama disampaikan bahwa saat ini sementara dalam proses pendampingan untuk 3 daerah yang dijadikan sebagai daerah uji coba pendampingan yaitu Provinsi D. I. Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Proses uji coba pendampingan sinkronisasi sudah dimulai sejak 6 Juli 2017, diawali dengan sosialisasi dan audiensi oleh Bappenas di Bappeda Provinsi D.I. Yogyakarta. Secara umum proses pendampingan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan kegiatan mulai dari sosialisasi kemudian dilaksanakan workshop 1, workshop 2, dan seterusnya.

Bentuk sosialisasi yang telah dilaksanakan dalam workshop 1 berupa pleno dalam tim besar, dan dari hasil proses ini masing-masing daerah diminta untuk membentuk sebuah tim kecil yang tentunya memiliki komitmen tinggi untuk menyelesaikan rangkaian atau tahapan kegiatan dalam sinkronisasi. Secara operasional tim kecil yang dibentuk bekerja untuk menyelesaikan draft sinkronisasi, kemudian hasil draft sinkronisasi yang telah disusun oleh tim kecil ini akan dibahas bersama secara pleno, dan akan disusun dalam bentuk naskah dokumen sinkronisasi. Dalam proses ini, Kabupaten Kulon Progo yang telah memiliki kemajuan dalam proses sinkronisasi. Tim kecil Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo sudah sementara dalam proses penyusunan draft sinkronisasi, dan akan segera dibahas dalam pertemuan yang akan dilaksanakan pada 8 Agustus 2017.

Dalam proses pelaksanaan uji coba pendampingan yang sementara dan sedang dilaksanakan di 3 daerah uji coba pendampingan, terdapat beberapa hal menarik yang tentunya menjadi pembelajaran dalam pelaksanaan proses ini yaitu kegiatan uji coba pendampingan ini adalah proses pendampingan dan bukan kegiatan pelatihan, dengan menggunakan modul, buku kerja, mupun web sebagai tools pendukung untuk proses sinkronisasi. Selanjutnya, dalam pelaksanaan sinkronisasi ini stakeholder yang ada di daerah khususnya Bappeda dalam berproses mengacu pada Surat Edaran Bersama (SEB) dan bukan pada modul. Sehingga, pada saat proses sinkronisasi stakeholder di Bappeda pertama melihat terlebih dahulu apa yang tercantum dalam SEB kemudian mencocokkannya dengan modul sinkronisasi.

Kemudian, proses uji coba pendampingan ini bukan lagi dianggap sebagai sebuah simulasi tetapi harus bisa menghasilkan sebuah produk yang sinkron. Hal menarik lainnya juga yang ditemukan di Bappeda Kabupaten Kulon Progo yaitu mereka sudah berpikir sampai pada tahap pemeriksaan, tidak hanya memikirkan mengenai bagaimana menyusun RPJMD saja tetapi juga berpikir bagaimana ketika nantinya akan ada pemeriksaan. Daerah juga tidak hanya ingin sinkronisasi di sektor kesehatan saja, tetapi mereka juga menginginkan agar semua sektor yang ada dapat sinkron. Hal ini disebabkan jika nantinya hanya sektor kesehatan yang disinkronkan, sementara sektor lain tidak disinkronkan akan menjadi sorotan ketika nantinya akan ada pembahasan RPJMD bersama dengan DPRD. Meskipun demikian, proses untuk sinkronisasi ini dapat berlaku untuk semua sektor. Selanjutnya, sesuai dengan permintaan Bappeda Provinsi D.I. Yogyakarta pelaksanaan sinkronisasi hanya akan dilaksanakan sampai pada tahap 6 yaitu sinkronisasi program dan kegiatan. Untuk tahapan 7 dan tahapan 8 tidak akan dilaksanakan dengan alasan pemerintah pusat kadang tidak terbuka mengenai penganggaran.

Setelah pemaparan mengenai proses pelaksanaan uji coba pendampingan yang sementara dilaksanakan di Provinsi D. I. Yogyakarta, dilanjutkan dengan sesi diskusi dalam bentuk tanya jawab. Kemudian, dilanjutkan dengan sesi kedua yaitu pemaparan materi mengenai review konsep sinkronisasi. Dalam pemaparan materi di sesi kedua ini, nara sumber kembali menyampaikan mengenai konsep yang digunakan dalam proses sinkronisasi, apa itu sinkronisasi, tujuan dari sinkronisasi, dan tahapan dalam sinkronisasi. Dalam pelaksanaan webinar juga diberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan pertanyaan baik di sesi pertama maupun di sesi kedua, dan peserta yang mengikuti webinar sangan berperan aktif dalam memberikan pertanyaan.

Pelaksanaan kegiatan webinar ini akan terus dilaksanakan selama tiga minggu berjalan ini, dan setelah webinar tahap pertama ini akan dilanjutkan dengan webinar tahap kedua yang akan dilaksanakan pada Senin, 7 Agustus 2017.

Continue Reading No Comments

07 Aug2017

Pendampingan Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat di Kota Yogyakarta

07/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Sinkronasi

Reportase

Workshop Lanjutan Sinkronisasi Dalam Rangka  Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

di Kota Yogyakarta 

Kamis, 3 Agustus 2017

 

Kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMD-RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat selain Kabupaten Kulon Progo dan Provinsi D. I. Yogyakarta. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan Sosialisasi dan Workshop Awal Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat pada 28 Juli dan pertemuan koordinasi dengan Bappeda serta Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada 1 Agustus 2017, telah disepakati bahwa tindak lanjut untuk proses pendampingan sinkronisasi dilaksanakan pada Kamis, 3 Agustus 2017.

Tujuan umum dari pelaksanaan kegiatan ini untuk melanjutkan proses sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dengan menggunakan modul dan buku kerja. Tujuan khususnya yaitu tercapainya kejelasan tentang kebijakan penyelarasan RPJMD dengan RPJMN; tercapainya kejelasan tentang konsep sinkronisasi RPJMD–RPJMN; tercapainya kemampuan dasar untuk melakukan sinkronisasi RPJMD–RPJMN; tercapainya rencana tindak lanjut untuk finalisasi dokumen hasil sinkronisasi RPJMD-RPJMN.

Peserta yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari tim Bappeda Kota Yogyakarta, tim Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, beserta fasilitator dan tim dari PKMK FK UGM. Kegiatan dimulai pada pukul 13.00 WIB, dan diawali dengan doa buka. Selanjutnya, kegiatan sosialisasi dibuka dengan sambutan yang dibawakan oleh perwakilan dari Bappeda Kota Yogyakarta. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa proses sinkronisasi yang akan dilaksanakan di sektor kesehatan ini nantinya bisa dijadikan sebagai panduan atau metode yang juga bisa digunakan untuk sektor lainnya. Sebelum pelaksanaan kegiatan ini telah dilaksanakan koordinasi secara internal antara Bappeda dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dan dalam pertemuan tersebut sudah mulai membahas dan mencoba mendiskusikan tahapan-tahapan dalam sinkronisasi tersebut.

Gambar 1. Pemaparan materi oleh Tim PKMK FK UGM

Gambar 1. Pemaparan materi oleh Tim PKMK FK UGM

Setelah sambutan, dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dibawakan oleh Tim PKMK FK UGM yaitu Budi Eko Siswoyo, SKM, MPH. Materi yang disampaikan merupakan materi pengenalan  konsep sinkronisasi dan tahapan-tahapan dalam sinkronisasi, serta kegiatan yang telah dan sementara dilaksanakan untuk uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMD-RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat di Provinsi D.I. Yogyakarta. Selain itu juga, dengan menyampaikan konsep sinkronisasi kemudian menyandingkannya dengan modul dan Surat Edaran Bersama (SEB). Materi awal ini perlu disampaikan kembali karena ada beberapa stakeholder dari Bappeda Kota Yogyakarta tidak hadir dalam pertemuan sebelumnya sehingga perlu ada penyampaian kembali mengenai konsep sinkronisasi.

Kemudian, setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan pembahasan dan diskusi bersama mengenai tahapan-tahapan dalam sinkronisasi, khususnya tahapan sinkronisasi ketiga dan selanjutnya. Diskusi ini berjalan dengan baik, dan prosesnya tergolong cepat hal dimana dalam diskusi telah membahas sampai pada sebagian tahap 6 yaitu sinkronisasi program dan kegiatan. Hal ini disebabkan karena telah ada koordinasi atau pembahasan terlebih dahulu antara Bappeda dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, selain itu juga dikarenakan adanya pemahaman yang sama mengenai sinkronisasi tersebut. Sehingga, pada saat proses diskusi lebih mudah dan lebih terarah.

Gambar 2. Suasana diskusi membahas tahapan dalam sinkronisasi

Gambar 2. Suasana diskusi membahas tahapan dalam sinkronisasi

Dari pelaksanaan workshop lanjutan ini dapat dilihat bahwa tim Bappeda maupun tim Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memiliki semangat dan kemajuan dalam menyelesaikan setiap tahapan dalam sinkronisasi. Mereka dapat memegang komitmen  untuk menyelesaikan tahapan sinkronisasi dalam waktu yang singkat sehingga dapat dibahas bersama dalam pelaksanaan workshop lanjutan ini. Kemudian, dengan adanya koordinasi yang baik juga antara tim Bappeda dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dapat memudahkan dalam berproses. Juga, menurut mereka dengan adanya modul sebagai tools pendukung untuk sinkronisasi dapat membantu dan memberi kemudahan dalam berproses. Tim kota Yogyakarta juga telah menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai bahan diskusi  untuk 8 Agustus 2017 di Kulon Progo bersamaan dengan pemaparan hasil awal sinkronisasi oleh tim sinkronisasi Kulon Progo.

Sebagai rencana tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu tim dari kota Yogyakarta akan terus berproses untuk menyelesaikan setiap tahapan sinkronisasi, dan tentunya akan terus berkoordinasi dengan fasilitator dan tim PKMK FK UGM. Mereka juga akan menyampaikan hasil sinkronisasi tersebut, dan untuk waktu pelaksanaannya akan dikoordinasikan selanjutnya.

Continue Reading No Comments

01 Aug2017

Sosialisasi dan Workshop Awal Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat di Kota Yogyakarta

01/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Sinkronasi

Reportase

Sosialisasi dan Workshop Awal

Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat di Kota Yogyakarta

Jumat, 28 Juli 2017

Dalam rangka menindaklanjuti keputusan dalam sosialisasi dan audiensi mengenai Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat kepada Bappeda dan Dinas Kesehatan Provinsi D. I  Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo pada 6 Juli 2017 untuk menambah satu daerah uji coba pendampingan yaitu Kota Yogyakarta dengan pertimbangan baru melaksanakan pemilihan kepala daerah, maka dilaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Workshop awal dalam rangka uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD subbidang kesehatan dan gizi masyarakat di Kota Yogyakarta pada 28 Juli 2017. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang sekip, University Club Hotel UGM.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk melakukan Sosialisasi dan Workshop awal dalam rangka uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dengan menggunakan modul sinkronisasi.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, R.S. Pratama, dan lintas sektor terkait dengan bidang kesehatan. Didampingi oleh perwakilan dari Kemenkes dan Tim PKMK FK UGM. Bappeda Kota Yogyakarta tidak berkesempatan hadir dalam pelaksanaan kegiatan ini dikarenakan terjadwal mengikuti pendampingan penyusunan RPJMD dari pihak ketiga.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Tim PKMK FK UGM, Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M.Kes. Ketua Tim PKMK menyampaikan bahwa dalam semangat NKRI diharapkan adanya sinkronisasi sehingga janji politik dari Presiden R.I dapat dieksekusi sampai level bawah. Kegiatan ini merupakan uji coba pendampingan untuk sinkronisasi RPJMN-RPJMD khususnya subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dan pelaksanaan kegiatan ini bukan untuk pendampingan dalam penyusunan RPJMD tetapi lebih ke pendampingan bagaimana untuk mensinkronkan RPJMN-RPJMD. Mekanisme dalam uji coba pendampingan ini dapat diterapkan pada sektor lainnya di luar kesehatan, dan substansinya di sesuaikan dengan konteks dari masing-masing sektor. Selanjutnya disampaikan bahwa lewat kegiatan ini merupakan proses uji coba pendampingan, dan ada modul yang digunakan dalam kegiatan uji coba ini. Dari hasil kegiatan ini juga diharapkan ada produk atau hasil dari sinkronisasi dalam bentuk dokumen sehingga bisa dijadikan sebagai contoh untuk daerah lain. Pendekatan dalam kegiatan ini bukan pendekatan pelatihan tetapi lebih ke pendekatan problem solving.

Gambar 1. Pemaparan materi oleh Ketua TIM PKMK

Gambar 1. Pemaparan materi oleh Ketua TIM PKMK

Sesi awal dalam kegiatan ini yaitu terlebih dahulu menyamakan persepsi atau pendapat mengenai sinkronisasi RPJMN-RPJMD subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dengan menggunakan teknik brainstorming, agar dalam pelaksanaan proses semua peserta bisa memahami mengenai sinkronisasi RPJMN-RPJMD khususnya pada subbidang kesehatan dan gizi masyarakat. Dalam kegiatan ini juga perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa saat ini Kota Yogyakarta sudah dalam proses penyusunan RPJMD dan Dinas Kesehatan sendiri sudah dalam tahap penyusunan rencana strategis.

Selanjutnya, pemaparan materi tentang Konsep Dasar dan Pentahapan Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat oleh Ketua Tim PKMK FK UGM. Materi yang disampaikan mengenai pengenalan tentang sinkronisasi, konsep dasar sinkronisasi, pentahapan sinkronisasi, dan tools sinkronisasi Sementara penyampaian materi diberikan juga kesempatan kepada peserta untuk memberikan pertanyaan dan tanggapan terhadap materi yang disampaikan.

Gambar 2. Suasana diskusi

Gambar 2. Suasana diskusi

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan workshop yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dalam workshop yaitu merumuskan dan membahas secara bersama mengenai tahap satu yaitu sinkronisasi isu strategis, dan dipandu oleh fasilitator dari Tim PKMK. Dalam pembahasan ini disepakati ada 10 isu strategis dan 4 muatan lokal subbidang kesehatan dan gizi masyarakat yang disesuaikan dengan RPJMN dan juga dengan keadaan yang ada di Kota Yogyakarta. Hasil kesepakatan tersebut seperti pada tabel berikut:

No. RPJMN Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat RPJMD Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat Provinsi DI Yogyakarta RPJMD Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kota Yogyakarta
1 Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia Peningkatan Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja dan Lansia   Peningkatan kesehatan wanita usia subur (WUS) dan Ibu, bayi, balita, anak remaja,dan lansia
2 Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat Percepatan perbaikan stunting dan KEP Perbaikan mutu konsumsi    
  • Percepatan perbaikan permasalahan Gizi ganda, anemia remaja dan stunting
  • Perbaikan pola dan mutu konsumsi pangan masyarakat
3 Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Percepatan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, dan KLB  
  • Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
  • Pengembangan sistem penanganan Krisis kesehatan (KLB, Wabah dan Bencana)
  • Percepatan pencapaian Universal Akses 100-0-100
4 Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas   Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas
5 Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan Makanan   Pengawasan obat dan makanan, dan pengobatan tradisional Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan Makanan
6 Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan Perbaikan persebaran dan peningkatan mutu SDMK di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (isu disparitas)   Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan
7 Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat   Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
  • Penguatan regulasi tentang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
  • Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
8 Peningkatan Manajemen, Penelitian dan  Pengembangan, dan Sistem Informasi   -
  • Pengembangan Sistem informasi kesehatan yang terintegrasi
  • Pengembangan pengamatan penyakit dan data kesehatan
9 Pengembangan dan Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan Pengembangan pelayanan promotif dan rehabilitatif sebagai suplemen dan komplemen program JKN   Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan untuk upaya promotif dan preventif
10 Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional Perbaikan validitas data untuk pengembangan jaminan dan pembiayaan kesehatan   Pengembangan dan peningkatan efektifitas dan efisiensi Jaminan kesehatan nasional di pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
11 Muatan Lokal Pengembangan sistem penanganan bencana dan kecelakaan Pengembangan layanan kegawatdaruratan medis pra RS PSC 119 (Emergency services)
12 Pengendalian pengobatan tradisional   Pengembangan pencegahan dan  penanggulangan kasus – kasus kesehatan mental dan jiwa
13 Pengembangan regulasi dan layanan Kesehatan pariwisata
14 Pengembangan regulasi penyehat tradisional

 

Gambar 3. Sesi workshop yang dipandu oleh fasilitator dari Tim PKMK

Gambar 3. Sesi workshop yang dipandu oleh fasilitator dari Tim PKMK

Setelah membahas mengenai sinkronisasi tahap satu, dilanjutkan dengan workshop sesi kedua yaitu membahas sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pembangunan. Namun, metode yang digunakan dalam sesi kedua ini lebih kepada penyampaian mekanisme atau teknik mengenai bagaimana melakukan sinkronisasi terhadap misi/sub misi, tujuan, sasaran, dan indikator pembangunan, dan juga dengan sharing pengalaman dan mekanisme pada saat kegiatan uji coba pendampingan yang telah dilaksanakan di Provinsi D.I. Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo.

Dalam pertemuan ini, keputusan sementara sebagai rencana tindak lanjut yaitu Tim PKMK FK UGM akan mengatur jadwal pertemuan dengan Bappeda Kota Yogyakarta untuk menyampaikan proses pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan juga diharapkan ada perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta diharapkan dapat membentuk Tim Kecil yang terdiri dari setiap bidang yang ada di Dinas Kesehatan dan berkomitmen untuk menyelesaikan tahapan sinkronisasi dan akan didampingi oleh Tim PKMK, dan diharapkan segera menyampaikan target waktu untuk pelaksanaan sinkronisasi.

Continue Reading No Comments

01 Aug2017

Reportase Koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Kulon Progo

01/08/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Sinkronasi

Reportase 

Koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Kulon Progo 

Selasa, 25 Juli 2017

Untuk menindaklanjuti Sosialisasi dan Workshop Awal Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat di Kabupaten Kulon Progo pada 14 Juli 2017, maka dilaksanakan koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Kulon Progo. Pertemuan ini digelar  untuk menyampaikan hasil koordinasi dengan Bappeda Provinsi D.I Yogyakarta yang dilaksanakan pada 18 Juli 2017 dan untuk membahas rencana tindak lanjut. Dalam pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Bappeda dan perwakilan dari setiap bidang yang ada di Bappeda Kabupaten Kulon Progo, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, dan Tim PKMK FK UGM.

Pelaksanaan pertemuan ini dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda Kabupaten Kulon Progo. Dalam pertemuan ini, Bappeda Kabupaten Kulon Progo memanfaatkan kedatangan Tim PKMK untuk mendampingi dalam penyusunan draft awal RPJMD dikarenakan draft awal RPJMD diminta untuk segera disampaikan kepada Bupati pada Jumat, 28 Juli 2017. Selain itu juga, Bappeda Kabupaten Kulon Progo mengharapkan pola pendampingan dalam sinkronisasi di bidang kesehatan dapat diterapkan juga untuk bidang lainnya berhubung daerah sementara dalam penyusunan RPJMD.

Gambar 1. Suasana koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Kulon Progo

Gambar 1. Suasana koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Kulon Progo

Berdasarkan informasi dari Bappeda Kabupaten Kulon Progo bahwa Bupati  Kabupaten Kulon Progo mengharapkan apa yang sekarang di jadikan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan, dapat dijadikan sebagai IKU Daerah yaitu AHH, AKI, dan AKB. Dengan demikian, Dinas Kesehatan diminta untuk mengusulkan IKU SKPD yang baru dan mengacu pada SEB dan SPM. Hal ini karena pelaksanaan SPM menjadi tanggung jawab kepala daerah. Namun, ada beberapa program tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan SPM sehingga harus mencari kaitannya sendiri.

Kepala Bappeda Kabupaten Kulon Progo memberikan arahan secara langsung dalam pelaksanaan diskusi ini. Dalam diskusi ini, Kepala Bappeda meminta untuk langsung membuat bagan alur dari tahap awal sampai akhir termasuk kegiatan dan indikatornya, sesuai dengan rumusan isu strategis yang telah disepakati dalam pertemuan sebelumnya. Sehingga dapat dilihat kegiatan yang dirumuskan bisa menjawab isu strategis atau tidak, indikator yang digunakan bisa diukur secara langsung dan mempunyai data yang mendukung sehingga untuk mengukur kinerja tidak harus dengan melaksanakan kegiatan tetapi untuk mengukurnya bisa melalui survei. Dengan pola atau pendekatan seperti ini yaitu menyusun bagan alur setelah isu strategis dirumuskan dapat lebih memudahkan proses yang dilaksanakan dan dapat menjaga benang merah dari awal sampai akhir.

Dari hasil pertemuan ini disepakati bahwa pertemuan selanjutnya untuk pembahasan draft sinkronisasi RPJMD-RPJMN Kabupaten Kulon Progo akan dilaksanakan pada Selasa, 8 Agustus 2017. Dalam pertemuan tersebut akan mengundang narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, Kemenpan-RB, Kemenkes, serta dari Bappeda dan Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta. Dalam rangka mempersiapkan pertemuan ini Tim Kecil  dari Dinas Kesehatan dan Bappeda Kabupaten Kulon Progo akan bekerja untuk menyelesaikan draftnya, dan Tim PKMK siap untuk mendampingi.

Continue Reading No Comments

18 Jul2017

Sosialisasi dan Workshop Awal Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat di Provinsi D.I Yogyakarta

18/07/2017. Written by Manajemen Pelayanan Kesehatan. Posted in Sinkronasi

Reportase

Sosialisasi dan Workshop Awal Dalam Rangka Uji Coba Pendampingan Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang Kesehatan Dan Gizi Masyarakat di Provinsi D.I Yogyakarta

Kamis, 13 Juli 2017

Untuk menindaklanjuti kegiatan sosialisasi dan juga audiensi mengenai Sinkronisasi RPJMN-RPJMD Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat kepada Bappeda dan Dinas Kesehatan Provinsi D. I  Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo pada 6 Juli 2017, maka dilaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Workshop awal dalam rangka uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD Subbidang kesehatan dan gizi masyarakat di provinsi DI Yogyakarta pada tanggal 13 Juli 2017. Tempat pelaksanaan kegiatan di ruang Sekip University Club Hotel UGM.

Tujuan umum kegiatan yaitu melakukan Sosialisasi dan Workshop awal dalam rangka uji coba pendampingan sinkronisasi RPJMN-RPJMD subbidang kesehatan dan gizi masyarakat dengan menggunakan modul. Tujuan khusus yaitu tercapainya kejelasan tentang kebijakan penyelarasan RPJMD dengan RPJMN; tercapainya keselarasan tentang konsep dan proses pendampingan sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN; tercapainya kemampuan dasar untuk melakukan tahap-tahap sinkronisasi, dan tercapainya kesepakatan tentang pentahapan dan waktu kegiatan.

Kegiatan ini dihadiri oleh sektor pemerintahan terkait yaitu perwakilan Bappeda Provinsi, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi, perwakilan dari RS Grhasia dan RS Respira, perwakilan dari Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta, dan dari lintas sektor kesehatan yaitu Dinas Sosial dan BKKBN. Pemateri dan fasilitator dari tim PKMK FK UGM.

Kegiatan sosialisasi dan workshop diawali dengan penyampaian laporan kegiatan singkat oleh Ketua Tim PKMK FK UGM Dr. dr. Dwi Handono, M.Kes. Dalam laporannya Dr. dr. Dwi Handono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama dari PKMK FK UGM dan Bappenas serta di dukung oleh Unicef. Kegiatan ini sudah dilaksanakan cukup lama, PKMK FK UGM diminta untuk membantu Bappenas dalam menyusun modul sinkronisasi. Kemudian, untuk modul tersebut baik versi online, versi cetak, dan buku kerjanya sudah selesai dilaksanakan. Tetapi, yang masih belum dilaksanakan yaitu bagaimana mengimplementasikan baik untuk pendampingan maupun dari aspek modulnya sendiri. Saat ini, merupakan kesempatan bagi Provinsi D. I. Yogyakarta untuk implementasi pendampingan. Dengan harapan produk dari kegiatan ini bisa menjadi contoh atau prototype bagi daerah-daerah yang lain untuk implementasi sinkronisasi, sehingga kami harapkan prosesnya dapat berjalan seoptimal mungkin agar bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lainnya.

Setelah laporan kegiatan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan penyampaian materi. Sambutan pertama dari PKMK FK UGM oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD, dan sambutan kedua oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta, sekaligus membuka kegiatan sosialisasi dan workshop. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan modul sinkronisasi.

Gambar 1. Penyerahan Modul Sinkronisasi

Gambar 1. Penyerahan Modul Sinkronisasi

Selanjutnya adalah penyampaian materi mengenai Konsep Dasar dan Pentahapan Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat oleh Ketua Tim PKMK FK UGM. Penyampaian materi diawali dengan pengenalan website yang memuat tentang materi sinkronisasi kepada peserta. Materi yang disampaikan mengenai pengenalan tentang sinkronisasi, konsep dasar sinkronisasi, pentahapan sinkronisasi, dan tools sinkronisasi Sementara penyampaian materi diberikan juga kesempatan kepada peserta untuk memberikan pertanyaan dan tanggapan terhadap materi yang disampaikan.

Gambar 2. Penyampaian materi oleh Tim PKMK FK UGM

Gambar 2. Penyampaian materi oleh Tim PKMK FK UGM

Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan penyampaian gambaran proses penyusunan RPJMD yang sementara dilaksanakan oleh perwakilan dari Bappeda provinsi. Pemerintah Bappeda Provinsi D. I. Yogyakarta sudah sementara dalam proses penyusunan RPJMD Provinsi. Dalam proses penyusunan saat ini sudah selesai menyusun visi dan misi, tujuan dan sasaran, sampai pada program pemerintah daerah.

Sesi selanjutnya workshop yang dibagi dalam 2 sesi yaitu sesi pertama membahas tahap 2 mengenai sinkronisasi isu strategis dan sesi kedua membahas tahap 3 yaitu sinkronisasi tujuan, sasaran, dan indikator dari isu strategis. Peserta dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari perwakilan Bappeda, Dinas Kesehatan, dan dari lintas sektor terkait. Masing-masing kelompok didampingi oleh 2 fasilitator dari PKMK FK UGM.

Gambar 3. Suasana diskusi kelompok 2

Gambar 3. Suasana diskusi kelompok 2

Gambar 4. Suasana diskusi kelompok 1

Gambar 4. Suasana diskusi kelompok 1

Dalam sesi pertama, peserta mengisi lembar kerja sinkronisasi tahap 2 dan membahas mengenai isu strategis bidang kesehatan yang disesuaikan dengan RPJMN juga dengan keadaan yang ada di daerah. Dalam prosesnya, didampingi langsung oleh fasilitator masing-masing kelompok. Setelah melakukan diskusi dan pengisian lembar kerja, dilanjutkan dengan pemaparan hasil diskusi kelompok. Dari hasil pemaparan dan diskusi 2 kelompok ini menyepakati bahwa ada 9 isu strategis ditambah 2 muatan lokal bidang kesehatan yang sesuai dengan keadaan daerah dan tentunya diselaraskan dengan RPJMN sub-bidang kesehatan dan gizi masyarakat. Isu strategis yang disepakati yaitu:

No. RPJMN Sub-bidang kesehatan dan gizi masyarakat RPJMD Sub-bidang kesehatan dan gizi masyarakat Provinsi DI Yogyakarta
1 Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia Peningkatan Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja dan Lansia
2 Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat Percepatan perbaikan stunting dan KEP Perbaikan mutu konsumsi
3 Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Percepatan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, dan KLB
4 Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
5 Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan Makanan Pengawasan obat dan makanan, dan pengobatan tradisional
6 Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan Perbaikan persebaran dan peningkatan mutu SDMK (isu disparitas)
7 Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
8 Peningkatan Manajemen, Penelitian dan  Pengembangan, dan Sistem Informasi -
9 Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan Pengembangan pelayanan promotif dan rehabilitatif sebagai suplemen dan komplemen program JKN
10 Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional Perbaikan validitas data untuk pengembangan jaminan dan pembiayaan kesehatan
11 Muatan Lokal Pengembangan sistem penanganan bencana dan kecelakaan
12   Pengendalian pengobatan tradisional

Selesai mendiskusikan dan menyepakati isu strategis, dilanjutkan kembali dengan diskusi kelompok sesi kedua. Dalam sesi kedua ini peserta membahas, mendiskusikan, dan mengisi lembar kerja sinkronisasi tahap 3 yaitu Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Pembangunan. Namun, dalam penyusunan indikator peserta mengalami kesulitan, karena format dalam lembar kerja berbeda dengan cascading yang telah disusun oleh provinsi. Selama ini Bappeda Provinsi D.I Yogyakarta sudah berproses dalam penyusunan RPJMD, dan telah menyusun casecading berdasarkan interpretasi daerah terhadap Permendagri nomor 54 tahun 2010. Sehingga, pada saat Surat Edaran Bersama (SEB) dikeluarkan formatnya berbeda dengan format yang telah disusun oleh provinsi D. I. Yogyakarta. Sehingga, dalam sesi 2 ini mengalami deadlock.  Apakah tetap mengacu pada SEB atau tetap menggunakan interprestasi provinsi dalam menyusun RPJMD berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.

Sehingga, keputusan sementara dari hasil kegiatan sosialisasi dan workshop di tingkat Provinsi D.I Yogyakarta yaitu Tim dari PKMK FK UGM akan berkoordinasi dengan Bappenas, Kemendagri, dan Kemenkes untuk menyampaikan kesulitan yang ditemui pada saat penyusunan indikator dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan tersebut. Daerah melanjutkan berproses untuk penyusunan RPJMD Provinsi D.I. Yogyakarta. Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan selanjutnya dengan Bappeda Provinsi D.I Yogyakarta, dan untuk jadwal pertemuan selanjutnya menunggu konfirmasi dari daerah.

Kegiatan sosialisasi dan workshop ditutup oleh Ketua Tim PKMK FK UGM.

 

Continue Reading 2 Comments

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar