• Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar
20 Apr2018

Delapan kabupaten harus hapus nilai merah pelayanan kesehatan

Share this on WhatsApp

Jayapura - Wakil Ketua Komisi V DPR Papua bidang pendidikan dan kesehatan, Maria Duwitau mengingatkan delapan kabupaten di Papua yang mendapat nilai merah dalam pelayanan kesehatan, untuk menghapus preseden buruk itu.

Ia mengatakan, ini yang harus menjadi perhatian bupati di delapan kabupaten tersebut. Jika ke depan kabupaten yang mendapat nilai merah tak mampu menghapus penilaian itu, berarti pelayanan kesehatan di daerah tersebut tidak maksimal.

“Ini banyak faktor yang bisa menjadi penyebab. Bisa saja karena fasilitas tak ada. Fasilitas ada tapi tenaga medis minim, atau tenaga medis tidak mendapat haknya dengan baik,” kata Maria Duwitau, Kamis (19/4/2018).

Katanya, hak tenaga medis di daerah juga harus diperhatikan pemeritah daerah, karena dapat berdampak pada kondisi pelayanan kesehatan. Nilai merah ini menjadi peringatan untuk kepala daerah. 

Pihaknya ingin pemerintah kabupaten mengantisipasi jangan sampai terjadi hal yang menjadikan daerahnya berstatus kejadian luar bisa. Jika terjadi hal seperti itu yang pertama akan disoroti adalah bupati.

“Saya pikir dana kesehatan ke daerah cukup besar. Tapi apakah realisasi peruntukkannya sudah tepat. Kalau tepat, mestinya tidak dapat nilai merah,” ucapnya. 

Sehari sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysius Giyai mengatakan, kabupaten di Papua yang mendapat nilai merah yaitu Waropen, Puncak, Yahukimo, Mamberamo Raya, Nduga, Deiyai, Intan Jaya dan Dogiyai. 

Menurutnya, ini harus menjadi perhatian dan bahan intropeksi bupati, dinas kesehatan dan tim anggaran pemeritah daerah, serta pihak terkait lainnya.

“Harus kerja ekstra karena tiga tahun berturut-turut merah terus,” kata Giyai.

Ia ingin, Dinas Kesehatan di kabupaten yang mendapat nilai merah, mengerahkan segala upaya memperbaiki penilaian itu, karena beberapa kabupaten yang sebelumnya juga mendapat nilai merah kini mulai membaik yakni Yalimo, Tolikara, Pegunungan Bintang dan Puncak Jaya. (*)

Sumber: tabloidjubi.com

Share this on WhatsApp

Leave a comment

Artikel Terbaru

Memahami Peran Paramedis dalam Perawatan Primer

Kajian Ketidaksetaraan Kesiapan Pelayanan dan Pengetahuan Provider di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia

Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia

Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan dan Pemanfaatan Perawatan Kesehatan

Analisis Kebijakan Pendekatan Perawatan Kesehatan Primer di Liberia

Semua Artikel

Berita Terbaru

Kades Dan UPT Puskesmas Posek Jalin Kerjasama Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18 October 2022

Dinkes Kulon Progo diminta mengevaluasi pelayanan pasien Puskesmas Wates

18 October 2022

Puskesmas Ambal-ambil Kejayan Buat Inovasi Ini agar Warga Tak BAB di Sungai

13 October 2022

Puskesmas Grabagan Gandeng Yayasan ADRA Gelar Diskusi Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

13 October 2022

Bangkalan Menuju UHC, Seluruh Puskesmas Diberi Pemahaman Aplikasi E DABU

11 October 2022

Semua Berita

  • Home
  • Tentang Kami
  • Jurnal
  • Arsip Pengantar