LANDAK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalbar menggelar program inovasi baksos terpadu yang berlangsung di Desa Ansang, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak pada Rabu (5/6) pagi hingga selesai.
Kegiatan baksos yang diselenggarakan di Gedung SDN 15 Ansang ini, meliputi sunatan massal, pemeriksaan iva (Inspeksi Vagina dengan Asam Asetat (IVA), Pengobatan Gratis, Pemeriksaan Golongan Darah, Pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PPTM).
“Kenapa kegiatan ini dibilang inovasi, karena selama ini kegiatan Provinsi turun kalau pengobatan ya pengobatan saja. Kalau sunat ya hanya sunat saja,” ujar Ketua Baksos dr Ferawati Ginting MPH saat ditemui Tribun di lokasi baksos di Desa Ansang.
Dijelaskan Dokter yang juga menjabat Kabid di Dinkes Kalbar ini, dalam kegiatan tersebut melibatkan banyak bidang. Mulai dari bidang Yankes, Bidang Pengendalian Penyakit, Bidang Kesehatan Masyarakat, UPT Poliklinik Pemprov Kalbar.
Kemudian laboratorium Kesehatan Daerah Kalbar, Himpunan Perawat Gawat Darurat Indonesia Cabang Kalbar. “Untuk anggaranya ini berasal dari APBD Provinsi 2017, sehingga ini merupakan imlpemtasi langsung kepada masyarakat,” jelasnya.
Sedangkan untuk jumlah peserta yang hadir, diakuinya sangat antusias karena melebihi dari target. “Untuk sunatan itu target awal kita ada 100 anak, begitu juga yang pengobatan gratis. Tapi hingga siang yang datang terus bertambah, jadi wajib kita layani juga,” ungkapnya.
Disampaikannya lagi, dengan adanya baksos pengobatan gratis tersebut diharapkan masyarakat lebih peduli dengan kesehatannya. “Kita dari Provinsi juga berharap, baksos terpadu seperti ini tidak hanya di Kabupaten Landak, tapi bisa di Kabupaten lain,” harapnya.
Satu diantara masyarakat yang datang dari Desa Rabak, Dudu yang membawa adiknya Diron (16) dan anaknya Dika (9) untuk sunat mengucapkan terima kasih dengan sunatan gratis tersebut. “Kita sangat terbantu dengan sunatan massal ini, terimakasih kepada Pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Desa Ansang, Buharjo mengaku senang dengan adanya kegiatan baksos di Desanya. “Tentu kita sangat senang, karena banyak masyarakat yang terbantu. Bahkan bukan hanya dari Desa Ansang saja, dari Desa lain juga banyak yang datang,” terangnya.
Sebab setelah mengetahui akan adanya kegiatan baksos tersebut, dirinya langsung mengumumkan ke Desa-Desa terdekat lainnya. “Kita berharap, semoga kegiatan yang sama untuk kesehatan bisa dilaksanakan lagi di sini. Tentu kita akan menyambut dengan baik,” pungkasnya.
Kepala Poli Klinik Dinkes Pemprov Kalbar, dr Fransiska Chonita, menuturkan, dalam pemeriksaan kesehatan itu kebanyakan warga yang memiliki darah tinggi. “Selain itu karena berhubungan dengan kerjaan mereka berladang, ada juga yang nyeri pinggang,” katanya.
Selain itu, untuk masyarakat yang ditemukan mengalami sakit yang cukup parah dianjurkan untuk di rujuk. “Ada juga pasien yang kami rujuk ke dokter spesialis mata, karena ada benda yang masuk di mata. Begitu juga dengan pasien benjolan di payudara, mata kaki kita rujuk,” jelasnya.
Sedangkan untuk anak-anak, banyak ditemukan penyakit Ispa. “Tapi yang paling menonjol dan yang paling banyak kita temukan adalah hipertensi, kurang kolsterol. Untuk anak-anak hanya Ispa. Kita ingatkan agar kesadaran masyarakat untuk mengecek kesehatan lebih tinggi,” tutupnya
Sumber: tribunnews.com