Medan. Sejauh ini, Dinas Kesehatan Kota Medan mengaku jika pihaknya masih belum ada menemukan adanya kasus flu Singapura yang menjangkit warga Medan. Kendati begitu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan penyakit (P2P) Dinkes Medan dr Mutia Nimpar menyampaikan, pihaknya saat ini sudah membentuk tim survailens untuk menelusuri keberadaan dari kasus penyakit tersebut.
“Laporannya sejauh belum ada. Tapi kita sudah membentuk tim untuk menelusurinya,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (10/7/2019).
Sebab, sebagaimana diketahui, sejumlah orang warga Medan Johor dan Medan Tuntungan dikabarkan telah terserang penyakit ini. Namun begitu, Mutia menjelaskan, pihaknya belum dapat meyakini bahwasanya flu yang menyerang para warga tersebut benar merupakan flu Singapura.
“Memang boleh saja gejalanya sama, tapi kan harus ada pemeriksaan penunjang yang mendukungnya, misalnya dari rumah sakit atau puskesmas,” jelasnya.
Karenanya, Mutia mengaku Dinkes Medan juga kini sudah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk mencari pasiennya. Sebab sambung dia, Puskesmas mempunyai wilayah yang besar untuk menjangkau masyarakat.
“Kemudian tim survailens kita juga akan berkoordinasi dengan rumah sakit yang ada diwilayah tersebut untuk turut mencari pasiennya bila benar ada,” imbuhnya.
Mutia menerangkan, Flu Singapura secara kasat memang serupa dengan flu burung. Hanya saja gejalanya akan disertai dengan demam, berupa panas yang cukup tinggi dan bintil dikulit.
“Untuk kematian juga bisa. Tapi yang jelas, penyakit ini tidak bisa didiagnosa secara langsung, harus spesifik diperiksa penunjang oleh dokter di rumah sakit,” imbuhnya.
Akan tetapi sambung Mutia, bila seandainya hasil penelusuran tim survailens menyatakan benar memang adanya warga yang positif menderita flu Singapura, maka pihaknya akan langsung membuat surat edaran ke masing-masing Puskesmas.
Untuk itu ia mengimbau, apabila ada warga yang menemukan gejala flu Singapura ini agar jangan membiarkan penderitanya untuk tetap dirumah. Minimal kata dia, dapat segera dibawa ke Puskesmas.
“Sehingga identitas penderitanya jelas, agar dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan,” pungkasnya.
Sumber: medanbisnisdaily.com